Individu

Metode Perpetual: Pahami Pengertian dan Cara Pencatatannya

13 2月 2024 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Pencatatan stok barang perlu dilakukan dengan tepat, utamanya untuk bisnis online. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk melaksanakan tugas tersebut adalah metode perpetual.

Secara garis besar, metode perpetual adalah cara untuk mencatat stok persediaan dalam bentuk pembukuan.

Dengan menerapkan metode tersebut, pencatatan stok barang akan menjadi lebih teratur dan mudah dilacak.

Sebelum menerapkan metode perpetual, sebaiknya Sobat OCBC memahami dulu pengertian dan cara penerapannya dengan baik. Mari simak pembahasannya di bawah ini.

Apa itu Metode Perpetual?

Metode perpetual adalah metode yang digunakan untuk mencatat stok persediaan barang berdasarkan jadwal keluar masuknya.

Secara umum, sistem pencatatan tersebut disebut juga sebagai pembukuan. Barang yang masuk dan keluar akan dicatat di dalam buku sehingga memudahkan penghitungan stok.

Dengan adanya catatan hitungan stok yang disusun secara teratur, maka pembuatan laporan dan neraca laba rugi perusahaan pun akan lebih mudah.

Pembukuan yang dilakukan secara berkala juga akan mempermudah tim dalam mengecek stok persediaan tanpa harus melakukan pengecekan fisik berkali-kali.

Penggunaan metode perpetual sendiri sering ditemukan pada usaha berskala kecil maupun perusahaan besar.

Metode pencatatan stok barang dapat membantu mengantisipasi kekurangan stok yang dapat berdampak negatif pada pelaksanaan bisnis.

Pembukuan yang berkala juga dapat membantu pengawasan mobilitas barang. Dengan begitu, pelaku bisnis tidak perlu memberlakukan stock opname karena ketersediaan stok akan diperbarui setiap kali terjadi transaksi.

Sistem Pencatatan Barang dengan Metode Perpetual

Setelah memahami pengertian metode pembukuan stok barang secara berkala, saatnya untuk mengenali sistem pencatatan barang yang diterapkan dalam pelaksanaannya.

Berikut adalah ketiga sistem yang dijalankan dalam pembukuan stok persediaan barang:

1. Perpetual LIFO

Metode pertama yang bisa diterapkan dalam pembukuan stok persediaan barang adalah LIFO (Last In First Out).

Dengan sistem LIFO, biaya setiap unit yang terjual merupakan biaya pembelian terakhir. Adapun dibutuhkan buku besar pembantu dalam penerapan sistem LIFO.

Penerapan sistem LIFO mengharuskan barang yang paling terakhir datang untuk dijual paling awal.

Sebagai gambaran, kaos yang ada di posisi teratas pada tumpukan adalah yang harus dijual lebih awal daripada kaos yang berada di bagian bawah tumpukan.

Contoh Metode Perpetual LIFO

Pemilik toko baju di pasar Agung membeli kaos sejumlah 50 pcs dengan harga Rp10 ribu per unit pada tanggal 10 Agustus. Dilakukan pembelian kaos kembali sejumlah 100 pcs dengan harga Rp15 ribu per unit pada tanggal 28 Agustus.

Pada tanggal 5 September, kaos terjual sejumlah 45 pcs. Dengan penerapan sistem LIFO, harga tas yang terakhir masuk berarti sebesar Rp15 ribu dari data terakhir pembelian barang.

Baca juga: Memahami Manajemen Produksi dan Operasional dalam Bisnis

2. Perpetual FIFO

Kebalikan dari LIFO, sistem FIFO (First In First Out) mengharuskan barang yang paling awal datang untuk dijual terlebih dahulu.

Penerapan pembukuan dengan sistem FIFO sendiri sering kali dilakukan oleh pelaku bisnis di bidang pangan dan obat-obatan.

Produk-produk yang dikonsumsi, seperti makanan, minuman, obat-obatan, suplemen kesehatan, dan jamu perlu dijual sebelum memasuki masa kadaluarsa.

Biasanya, sistem FIFO berhubungan dengan mobilitas barang termasuk data berisi hasil hitungan yang tidak jauh berbeda dengan ketersediaan barang secara fisik.

Contoh Metode Perpetual FIFO

Pengusaha frozen food membeli stok persediaan sosis sejumlah 20 pcs dengan harga Rp10 ribu per unit pada tanggal 5 Januari. Kemudian, penjual menambah stok sosis lagi sejumlah 30 pcs dengan harga Rp12 ribu per unit pada tanggal 18 Januari.

Pada tanggal 30 Januari, sosis terjual sebanyak 25 pcs. Maka berdasarkan sistem FIFO, pelaku bisnis akan menjual produk sosis yang pertama masuk atau dibeli, yaitu seharga Rp10 ribu.

3. Perpetual Average

Pencatatan stok persediaan bisa dilakukan dengan metode perpetual average yang memungkinkan penghitungan biaya rata-rata untuk pembelian berbagai jenis barang.

Adapun biaya per unit tersebut nantinya akan digunakan untuk menghitung biaya setiap kali terjadi transaksi penjualan dan pembelian.

Penggunaan catatan pembukuan dengan metode ini dapat berdampak pada hitungan laba kotor dan harga pokok penjualan.

Perbedaan Metode Perpetual dan Periodik

Di samping metode perpetual, pencatatan stok persediaan bisa dilakukan dengan metode lain yang disebut dengan periodik.

Namun, metode periodik memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan metode perpetual. Berikut adalah penjabarannya:

Perpetual Periodik
Pembaruan setiap kali terjadi transaksi Pembaruan berdasarkan periode akuntansi
Catatan bersifat real-time Catatan persediaan pada awal dan akhir periode
Data akurat dan real-time Data tidak selalu akurat
Identifikasi kekurangan stok cepat Sulit mengidentifikasi kekurangan stok
Penjualan dihitung secara langsung Hitungan penjualan pada akhir periode
Administrasi lebih intensif Tata administrasi lebih sederhana

Itulah pembahasan seputar metode perpetual yang dapat membantu proses pencatatan stok persediaan untuk kelancaran bisnis.

Baik pelaku bisnis online berskala kecil maupun besar bisa menggunakan metode perpetual untuk memastikan stok barang tetap terjaga dengan baik.

Jika masih belum menemukan solusi manajemen stok untuk kebutuhan bisnis online yang ditekuni, Sobat OCBC bisa menggunakan layanan Pendukung Bisnis Online.

OCBC menyediakan layanan manajemen stok barang dari berbagai kanal penjualan online yang terintegrasi dalam satu pengelolaan. Sobat OCBC juga bisa mendapatkan dukungan dari mitra bank yang terpercaya untuk aktivitas penjualan online.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari permudah kebutuhan bisnis online dengan OCBC!

Baca juga: Point of Sales: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Tertarik dengan artikel kami?

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Cross Selling Banner Global

Min. size 1204x240px. Less than that, there is a possibility that your image will be blurry or stretched

最新文章

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!
  • Individu

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!

18 6月 2025

Jangan sampai proposalmu ditolak karena anggaran berantakan! Simak 5 kesalahan umum dalam menyusun anggaran biaya proposal yang wajib dihindari.

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!
  • Individu

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!

17 6月 2025

Tidak banyak yang tahu, tapi asuransi jiwa bisa dicairkan sebelum meninggal, loh! Namun tetap ada syarat dan ketentuannya. Yuk cek fakta-faktanya berikut ini!

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!
  • Individu

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!

13 6月 2025

Ternyata, 7 jenis pinjaman ini tercatat di BI Checking dan bisa mempengaruhi credit score jika tidak diselesaikan dengan baik. Cari tahu detailnya di artikal ini, yuk!

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!
  • Individu

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!

9 6月 2025

Cicilan per bulan untuk ambil KPR Rp 200 Juta berapa sih? berikut syarat dan simulasi lengkap sesuai tenor yang dipilih