Cara Menghitung Obligasi Diskonto, Premi, dan Nominalnya.
Cara menghitung obligasi pada diskonto, premi, dan nominal memiliki tingkat bunga yang berbeda-beda.
Cara hitung ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan nilai keuntungan obligasi. Obligasi adalah jenis surat utang jangka panjang dan menengah yang dapat dialihkan.
Adapun isi dari obligasi adalah sebuah janji dari bank penerbit bahwa nasabah akan membayar utang pada periode tertentu.
Untuk mengetahui cara menghitung obligasi pada diskonto, premi, dan nominalnya, yuk, simak artikel ini.
Ada beragam cara menghitung obligasi, salah satunya adalah berdasarkan bunga yang dijual pada diskonto.
Adapun penjelasan lengkap seputar cara menghitung obligasi pada diskonto adalah sebagai berikut.
Cara menghitung obligasi pada diskonto yang pertama adalah Anda perlu mengetahui total bunga nominal (coupon rate) dan bunga pasar (market interest rate).
Apabila total bunga nominal lebih rendah dibandingkan bunga pasar, maka akan berdampak pada harga diskonto.
Akibatnya, harga obligasi akan lebih kecil dibandingkan dengan nilai nominal. Saat situasi ini terjadi, Anda baru bisa menggunakan rumus diskonto untuk menghitung nilai obligasi.
Manfaat menghitung nilai obligasi melalui diskonto bagi investor adalah untuk mengganti rugi selisih antara coupon rate dengan market interest rate.
Adapun contoh studi kasus cara menghitung obligasi dengan harga diskonto adalah sebagai berikut.
Sebuah perusahaan merilis obligasi yang jatuh tempo pada 2 tahun dengan besaran bunga 5% sebesar Rp5.000.000. Bunga ini dibayarkan setiap satu tahun sekali. Obligasi ini dikeluarkan melalui diskonto karena bunga pasar sebesar 6%.
Maka, cara menghitung obligasi dengan harga diskonto berdasarkan kasus di atas adalah sebagai berikut.
Rumus 1
PVIF = 1:(1+r)t
Keterangan:
PVIF = Faktor bunga nilai sekarang
r = besaran bunga pasar per periode
t = total periode
PVIF = 1:(1+0,06)2 = 1:2,12 = 0,47
Jadi, nilai sekarang dari besaran obligasi adalah Rp5.000.000 x 0,47 = Rp2.350.000
Rumus 2
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai sekarang berdasarkan besaran bunga di setiap periode.
Untung menghitung nilai diskonto obligasi, diperlukan rumus faktor nilai sekarang dari ordinary annuity terlebih dahulu. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut.
PVOA = (1 – PVIF) : r = (1-0,47):0,06 = 8,83
Nilai sekarang dari bunga = Rp250.000 x 8,83 = Rp2.207.500
Berikut ini adalah rumus menghitung harga jual atau nilai awal obligasi.
Harga jual dari obligasi = nilai sekarang besaran obligasi + nilai sekarang dari bunga
Harga jual dari obligasi = Rp2.350.000 + Rp2.207.500 = Rp4.557.500
Dengan demikian, diskonto obligasi adalah Rp5.000.000 - Rp4.557.500 = Rp442.500.
Baca juga: Apa Itu Rupiah Digital? Inilah Fungsi & Kelebihannya
Cara menghitung obligasi pada diskonto berikutnya adalah menentukan beban bunga efektif total.
Sederhananya, cara menghitung beban bunga efektif total diambil berdasarkan nilai awal sekarang.
Rumus:
Beban bunga total = nilai awal sekarang x persentase bunga pasar
Rp4.557.500 x 0,06 = Rp273.450
Cara menghitung obligasi dari diskonto yang selanjutnya adalah mencatat hasil yang didapatkan. Pencatatan pada amortisasi diskonto adalah sebagai berikut.
Cara menghitung obligasi pada harga premi yang terakhir adalah melakukan verifikasi ending present value. Adapun rumus perhitungan verifikasinya adalah sebagai berikut.
Rumus:
NIlai akhir sekarang = nilai sekarang awal - amortisasi premi
NIlai akhir sekarang = Rp5.520.000 - Rp24.000 = Rp5.496.000
Jadi, nilai akhir obligasi adalah Rp5.496.000. Nilai ini nantinya yang akan digunakan dalam perhitungan obligasi periode selanjutnya.
Cara menghitung obligasi berikutnya adalah menggunakan harga nominal. Cara ini memiliki langkah yang lebih sederhana dibandingkan yang lainnya.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Cara ini dapat digunakan ketika harga jual dan nilai pokok obligasi memiliki besaran yang sama. Contoh kasus dari cara ini adalah sebagai berikut.
Sebuah perusahaan merilis obligasi yang jatuh tempo pada 5 tahun dengan besaran bunga 5% sebesar Rp5.000.000. Bunga ini dibayarkan setiap satu tahun sekali. Tingkat bunga pasar sebesar 5%.
Langkah kedua untuk menghitung obligasi melalui harga nominal adalah mengetahui bunga yang dibayarkan per periode. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut.
Bunga per periode = harga nominal x bunga nominal
Bunga per periode = Rp5.000.000 x 0,05 = Rp250.000
Jadi, besar bunga yang perlu dibayarkan per periode adalah Rp250.000.
Langkah terakhir adalah mencatat beban bunga total. Pencatatan ini juga cenderung lebih sederhana dibandingkan yang lain. Adapun hal-hal yang perlu dicatat adalah sebagai berikut.
Itulah beberapa cara menghitung obligasi. Berbagai langkah tersebut digunakan dalam berbagai situasi, seperti melalui diskonto, premi, hingga nominal.
Obligasi sendiri adalah alternatif instrumen investasi yang dimiliki OCBC NISP. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, Anda bisa berkunjung pada lama OCBC NISP.
Baca juga: 8 Cara Menggandakan Uang Sendiri di Rumah dengan Investasi