Apa Itu Pinjaman Subordinasi? Berikut Penjelasannya!

25 Jul 2024

Artikel ini akan membahas tentang apa itu pinjaman subordinasi, yang merupakan salah satu jenis pinjaman yang dikenal dalam dunia keuangan.

Pinjaman subordinasi adalah salah satu bentuk pinjaman yang biasa digunakan masyarakat dalam kondisi terdesak. Lalu apa itu pinjaman subordinasi?

Baca juga: 6 Tips dan Cara Pinjam Uang di Bank, Pasti Disetujui!

Pinjaman Subordinasi Adalah

Pinjaman subordinasi atau subordinate loan (SOL) adalah pinjaman yang didasari oleh perjanjian subordinasi. Maksudnya, pinjaman tersebut hanya akan dilunasi ketika pinjaman lain yang lebih besar lunas dan masih ada sisa dana.

Pinjaman ini juga dikenal sebagai hutang subordinasi, hutang junior, atau sekuritas junior, sedangkan pinjaman primer juga dikenal sebagai hutang senior atau hutang tidak subordinasi.

Dalam praktiknya, pinjaman primer adalah pinjaman pertama yang dibayar kembali jika perusahaan menghadapi kebangkrutan. Pinjaman ini akan lebih mungkin untuk dibayar karena seringkali disertai jaminan.

Di sisi lain, pinjaman subordinasi tidak terjamin dan lebih berisiko. Pinjaman subordinasi juga bisa merujuk pada hipotek kedua. Biasanya, pinjaman subordinasi ini sengaja dibuat untuk mengumpulkan dana sehingga menambah jumlah setoran modal.

Selain itu, pinjaman ini juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana para investor atau pemegang saham, agar di bank selalu tersedia dana bagi mereka.

Baca juga: Apa Itu Kredit Investasi? Ini Fungsi & Besar Suku Bunganya

Siapa yang Meminjam Pinjaman Subordinasi?

Melansir Smartasset, peminjam hutang subordinasi biasanya merupakan perusahaan besar atau badan usaha. Saat mengambil hutang, perusahaan akan menerbitkan dua atau lebih jenis obligasi yang merupakan hutang subordinasi atau tidak subordinasi.

Jika suatu perusahaan mengalami kebangkrutan, maka secara efektif perusahaan tersebut gagal membayar semua pinjamannya. Pengadilan akan memerintahkan pelunasan pinjaman dengan menggunakan aset yang tersisa.

Namun, hutang mempunyai urutan prioritas yang menentukan mana yang akan dilunasi pertama dan seterusnya. Dalam hal ini, pihak pertama yang akan mendapat bayaran adalah

Orang pertama yang mendapat bayaran adalah pemegang saham preferen atau saham istimewa. Pemegang hutang tidak subordinasi atau senior, kewajiban pajak, dan likuidator semuanya dibayar berikutnya.

Baru setelah itu adalah urutan pembayaran untuk pinjaman subordinasi, itupun jika masih ada dana yang tersisa. Pemegang saham biasa dibayar hanya setelah pinjaman subordinasi.

Sebenarnya, masyarakat biasa juga memungkinkan untuk memiliki pinjaman subordinasi ini. Sebagai contoh adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang merupakan hipotek kedua.

Nah, hipotek kedua ini dianggap sebagai pinjaman subordinasi karena merupakan pinjaman kedua setelah hipotek pertama, yang merupakan pinjaman utama atau senior.

Dalam kondisi tersebut, ketika debitur gagal bayar, bangkrut, dan harta bendanya disita, bank atau lembaga keuangan yang memegang hipotek pertama dibayar terlebih dahulu dan lembaga keuangan yang memegang hipotek kedua dibayar kedua, itupun jika masih ada sisa uang untuk membayarnya.

Karena pinjaman subordinasi adalah pinjaman dengan senioritas terendah dan tidak dibayar kembali sampai semua pinjaman utama dan utang senior dilunasi, pinjaman tersebut dianggap pinjaman yang lebih berisiko.

Jika tidak ada uang tunai yang tersisa untuk melunasi pinjaman subordinasi, pemberi pinjaman akan kehilangan uangnya.

Jika hanya terdapat cukup uang tunai yang tersisa untuk membayar sebagian pinjaman subordinasi, maka pinjaman subordinasi tersebut akan dilunasi sebagian.

Pemberi pinjaman subordinasi umumnya membebankan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada peminjam sebagai imbalan atas risiko tambahan ini.

Baca juga: 4 Cara Menghindari Pinjaman Online Ilegal agar Tak Tertipu

Alasan Meminjamkan Subordinasi

Meski berisiko karena berpotensi tidak terbayar, pada praktiknya masih banyak pihak yang memberikan pinjaman subordinasi. Lalu apa alasan mereka?

Salah satunya, pemberi pinjaman subordinasi dapat mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi potensi kerugian mereka.

Hutang subordinasi diterbitkan oleh banyak organisasi berbeda, namun mungkin paling menarik bagi bank, karena dalam beberapa kondisi, pembayaran bunga hutang subordinasi bisa dikurangkan dari pajak.

Selain itu, hutang subordinasi digunakan oleh beberapa bank tabungan bersama untuk memenuhi persyaratan peraturan untuk modal Tier 2, atau setengah dari cadangan wajib bank.

Dalam studi tahun 1999 yang dilakukan oleh Federal Reserve, dituliskan bahwa bank harus menerbitkan hutang subordinasi untuk mendisiplinkan tingkat risikonya.

Penulis penelitian ini berpendapat bahwa penerbitan utang subordinasi mengharuskan bank untuk membuat profil tingkat risiko, yang akan memberikan gambaran mengenai keuangan dan operasional bank.

Itulah ulasan mengenai apa itu pinjaman subordinasi. Kamu bisa mendapatkan informasi menarik lain seputar keuangan dan perbankan dengan membuka halaman Article OCBC.

Baca juga: 5 Jenis Pinjaman Syariah untuk Karyawan, Mudah & Anti Riba!


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi, Investasi - 28 Mei 2025

Bedanya Cicil Emas & Nabung Emas, Jangan Sampai Salah!

Baca

Investasi - 28 Mei 2025

Kenali 4 Rukun Asuransi Syariah yang Jadi Syarat Sah Akad

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile