Apa sih bedanya bunga bank dan bagi hasil? Berikut ini adalah 6 perbedaan utama antara bunga dan bagi hasil. Simak sampai akhir!
Ketika bertransaksi dengan bank, kamu akan mengenal dua istilah yang hampir sama tetapi berbeda. Keduanya adalah bunga dan bagi. Bunga biasanya dikenal pada bank konvensional, sementara bagi hasil dikenal pada bank syariah.
Secara umum, keduanya sama-sama penambahan yang diberikan kepada nasabah. Namun sebenarnya, ada perbedaan antara bunga dan bagi hasil yang tidak banyak diketahui.
Baca juga: 9 Cara Beli Rumah Tanpa Riba, Lebih Aman & Terjangkau
Berikut ini adalah beberapa perbedaan bunga dan bagi hasil.
1. Pengertian dan Konsep
Bunga adalah kompensasi yang dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana dalam jangka waktu tertentu.
Konsep bunga tidak memperhitungkan keberhasilan atau kegagalan dari dana yang digunakan oleh peminjam. Dengan kata lain, bunga adalah imbalan atas "sewa" uang.
Sementara bagi hasil adalah sistem yang berbasis pada pembagian keuntungan antara dua pihak berdasarkan nisbah atau proporsi yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam sistem ini, pemberi dana dan penerima dana berbagi keuntungan (dan juga kerugian, jika terjadi). Sistem bagi hasil banyak digunakan dalam keuangan berbasis syariah, yang mengutamakan prinsip keadilan dan kerja sama. Keuntungan hanya dibagi jika usaha yang dijalankan menghasilkan laba.
2. Sifat Pembayaran
Bunga bersifat tetap, artinya jumlah yang harus dibayar oleh peminjam sudah ditentukan sejak awal, tanpa memedulikan hasil usaha atau kemampuan finansial peminjam.
Contohnya, jika kamu meminjam uang dengan bunga 10% per tahun, maka kamu harus membayar bunga itu setiap tahun terlepas dari apakah usaha yang kamu jalankan sukses atau gagal.
Bagi hasil bersifat variabel. Besarnya keuntungan yang dibagi bergantung pada kinerja usaha atau investasi. Jika usaha menghasilkan laba besar, pembagian bagi hasil juga lebih besar.
Namun, jika usaha merugi, pemberi dana tidak menerima keuntungan, dan bahkan bisa ikut menanggung kerugian sesuai kesepakatan awal.
Baca juga: 10 Perbedaan Bank Syariah & Konvensional Wajib Anda Tahu!
3. Risiko yang Ditanggung
Dalam sistem bunga, pemberi pinjaman tidak menanggung risiko dari usaha yang dijalankan oleh peminjam.
Risiko sepenuhnya berada di tangan peminjam, karena mereka harus membayar bunga dan pokok pinjaman sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Sebaliknya, dalam sistem bagi hasil, risiko usaha dibagi antara pemberi dana dan penerima dana.
Jika usaha mengalami kerugian, maka pemberi dana ikut menanggungnya sesuai porsi yang telah disepakati. Sistem ini dianggap lebih adil karena didasarkan pada prinsip berbagi risiko dan keuntungan.
4. Dasar Hukum dan Filosofi
Sistem bunga didasarkan pada prinsip keuangan konvensional, yang menganggap uang sebagai komoditas yang dapat disewakan. Oleh karena itu, bunga dipandang sebagai "harga" dari penggunaan uang.
Sebaliknya, sistem bagi hasil didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yang melarang riba dan menekankan kerja sama dalam menjalankan usaha.
Sistem ini juga mengutamakan keadilan dan transparansi antara kedua pihak, sehingga hubungan antara pemberi dana dan penerima dana lebih bersifat kemitraan.
5. Dampak pada Hubungan Antara Pihak
Dalam sistem bunga, hubungan antara pemberi pinjaman dan peminjam bersifat transaksional dan berbasis kewajiban pembayaran.
Peminjam memiliki kewajiban untuk membayar bunga dan pokok pinjaman tepat waktu, sementara pemberi pinjaman hanya berperan sebagai penyedia dana tanpa terlibat dalam risiko atau hasil usaha.
Dalam sistem bagi hasil, hubungan lebih bersifat kemitraan. Kedua pihak saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Pemberi dana tidak hanya menyediakan modal, tetapi ikut menanggung risiko dan berbagi keuntungan dari usaha yang dijalankan.
Itulah ulasan mengenai perbedaan antara bunga dan bagi hasil. Kamu bisa mendapatkan informasi menarik lain seputar perbankan dan keuangan dengan membuka halaman Article OCBC.
Baca juga: 7 Tips Memilih KPR yang Aman Sesuai Kebutuhan, Wajib Tahu!