Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Bull market adalah situasi pasar saham saat harga meningkat cukup signifikan.
Bull market adalah suatu kondisi saat harga aset di pasar mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Situasi ini tentu saja sangat menguntungkan bagi para investor. Pasalnya, mereka bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk berinvestasi.
Nah, untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut terkait pengertian bull market, yuk, simak artikel berikut!
Bull market adalah kondisi di pasar saham ketika terjadi kenaikan harga berkelanjutan, dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini sering terjadi ketika ekonomi sedang tumbuh, tingkat pengangguran rendah, konsumen banyak melakukan pembelian, dan investor optimis.
Secara teknis, bull market juga dapat didefinisikan sebagai naiknya indeks pasar saham dan keamanan individu sebanyak 20% atau lebih.
Hal ini berbeda dengan bear market, yang merupakan penurunan sebesar 20% atau lebih dalam pasar dan keamanan tertentu.
Adapun ciri-ciri dari bull market adalah sebagai berikut:
Salah satu ciri utama dari bull market adalah ketika perusahaan-perusahaan lebih fokus pada pengembangan dan pertumbuhan jangka panjang.
Di saat ini, perusahaan cenderung melakukan investasi besar-besaran dalam riset, pengembangan produk, dan ekspansi pasar.
Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa kondisi pasar yang baik akan memberikan kesempatan lebih bagus untuk pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Bull market adalah kondisi yang juga ditandai dengan adanya peningkatan minat investor untuk membeli saham.
Investor merasa optimis terhadap prospek pasar dan percaya bahwa harga saham akan terus naik.
Dalam suasana ini, investor cenderung membeli lebih banyak saham dengan harapan dapat memperoleh keuntungan yang signifikan di masa mendatang.
Di masa bull market, masyarakat umum cenderung lebih mudah menggunakan uang mereka untuk berinvestasi.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian meningkat, dan mereka merasa lebih percaya diri untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatan ke dalam investasi.
Hal ini juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Salah satu efek positif dari bull market adalah berkembangnya lapangan kerja.
Ketika pasar saham sedang bullish, perusahaan cenderung mengalami pertumbuhan dan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.
Hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan kesempatan kerja baru bagi masyarakat.
Baca juga: Keputusan Investasi: Dasar, Tahapan, dan Tips Melakukannya
Salah satu risiko yang perlu diperhatikan saat berada di dalam bull market adalah risiko inflasi. Ketika permintaan dan aktivitas ekonomi meningkat, harga barang atau jasa cenderung naik.
Hal ini dapat memicu inflasi, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap nilai uang dan daya beli masyarakat.
Dilansir dari Forbes, bull market dapat berlangsung selama beberapa tahun.
Salah satu contoh bull market yang paling terkenal dalam sejarah Amerika modern terjadi dari akhir era stagflasi pada tahun 1982, hingga kehancuran dotcom pada tahun 2000.
Situasi ini dikenal sebagai bull market sekuler, yang mengindikasikan bahwa kondisi bullish berlangsung selama lebih dari satu tahun.
Selama periode ini, Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat rata-rata pengembalian tahunan sebesar 16,8%.
Sementara itu, NASDAQ, yang merupakan bursa saham dengan fokus pada teknologi, melonjak nilainya lima kali lipat antara tahun 1995 dan 2000, naik dari 1.000 menjadi lebih dari 5.000.
Di sisi lain, bull market ini diikuti oleh serangkaian bear market dari tahun 1982 hingga 2000, yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pijakan dan menghasilkan pengembalian tahunan rata-rata sebesar -6,2% dari tahun 2000 hingga 2009.
Lalu, tahun 2009 menjadi awal dari pergerakan bullish pasar yang berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun.
Para analis meyakini bahwa periode bull market yang terakhir, dimulai pada 9 Maret 2009, dengan penyebab utamanya adalah kenaikan harga saham di sektor teknologi.
Perlu diketahui, bahwa bear market dan bull market adalah dua hal yang berbeda.
Jika bull market ditandai dengan kenaikan harga saham dan optimisme pasar, maka bear market merupakan kebalikannya.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bear market terjadi ketika harga saham mengalami penurunan sebesar 20% atau lebih dari nilai tertinggi sebelumnya.
Di dalam bear market, investor cenderung pesimis dan mempertimbangkan penjualan saham mereka.
Adapun tips investasi yang bisa Sobat OCBC NISP ikuti saat bull market adalah sebagai berikut:
Pertama, pastikan Sobat OCBC NISP selalu memeriksa kondisi pasar untuk memahami tren dan sentimen investor.
Hal ini akan membantu Sobat OCBC NISP dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Selain itu, perhatikan juga adanya penambahan retracement yang mungkin terjadi dalam periode bull market.
Retracement adalah periode singkat di mana tren harga sekuritas terbalik. Beberapa investor memanfaatkan retracement dalam bull market dan membeli saat periode ini terjadi.
Baca juga: Kriteria Investasi: Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya
Saat bull market, konsumen cenderung memiliki daya beli yang lebih tinggi dan aktif dalam melakukan pembelian.
Saham di bidang consumer goods, seperti perusahaan makanan, minuman, atau ritel, dapat menjadi pilihan yang baik untuk diinvestasikan.
Tips selanjutnya saat bull market adalah mendiversifikasikan portofolio investasi dengan memilih berbagai jenis saham dari sektor yang berbeda.
Pasalnya, diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko investasi serta meningkatkan potensi keuntungan.
Full swing trading adalah metode paling agresif yang digunakan untuk memanfaatkan bull market.
Investor yang menggunakan strategi ini akan menjadi sangat aktif di perdagangan, menggunakan teknik short-selling dan lainnya, untuk mencoba mendapatkan keuntungan maksimum saat terjadi pergeseran dalam konteks bullish lebih besar.
Pendekatan "beli dan tahan" yang berarti membeli saham berkualitas baik, lalu menahannya dalam jangka waktu lama juga dapat menjadi strategi efektif selama bull market.
Namun, perlu diingat bahwa, strategi ini membutuhkan kepercayaan dari investor untuk mempertahankan aset sampai periode bullish terjadi.
Dengan demikian, investor dapat memperoleh keuntungan yang signifikan.
Nah, itulah sederet informasi tentang apa itu bull market, ciri-ciri, contoh, hingga sejumlah tips memanfaatkan momentumnya.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bull market adalah momentum yang tepat bagi para investor untuk membeli saham.
Sebab, dalam kondisi tersebut, harga aset di pasaran akan mengalami kenaikan, sehingga banyak orang yang memanfaatkan peluang untuk meraih keuntungan.
Apabila ingin memperoleh keuntungan melalui investasi, Sobat OCBC NISP juga bisa memanfaatkan layanan dari Bank OCBC NISP, lho.
Bank OCBC NISP menawarkan berbagai layanan investasi yang beragam, mulai dari reksa dana, obligasi, valuta asing, structured product, hingga proteksi.
Jika tertarik untuk menggunakan salah satu produk investasi tersebut, Sobat OCBC NISP bisa mendaftar dengan mudah lewat aplikasi ONe Mobile.
Sangat praktis, bukan? Tunggu apa lagi, yuk, segera berinvestasi bersama OCBC NISP!
Baca juga: Surat Perjanjian Investasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya
