Apa saja perayaan natal yang unik dan menarik? Ini dia informasinya!
Dengan budaya yang cukup beragam membuat perayaan Natal di Indonesia pun sangat bervariasi. Bahkan, setiap daerah memiliki tradisi Natal yang khas dan tidak bisa ditemukan di daerah lainnya. Misalnya saja, tradisi bunyi sirine dan lonceng saat Natal di Ambon.
Bagi Sobat OCBC yang ingin mencari suasana baru saat perayaan Natal, mungkin bisa mengunjungi beberapa daerah dengan tradisi Natal yang unik. Mana saja itu? Mari simak informasi selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Jika Sobat OCBC mau berpetualang, ada banyak tradisi unik di Indonesia, termasuk saat merayakan Natal. Adapun beberapa perayaan Natal yang unik di berbagai daerah di Indonesia adalah sebagai berikut.
Tradisi bunyi sirine dan lonceng adalah salah satu perayaan Natal yang paling populer di Ambon. Keduanya dibunyikan secara bersamaan ketika Natal tiba. Pasalnya, sirine kapal dan lonceng gereja merupakan bagian dari upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Ambon.
Selain sirine kapal dan lonceng gereja, ada tradisi khusus lainnya yang dilakukan oleh warga kota Naku, Lei Timur Selatan. Biasanya, mereka akan menggelar upacara adat penyucian sebagai lambang pembebasan dari dosa.
Tradisi Kunci Taon adalah salah satu tradisi yang dilakukan di Daerah Manado, Sulawesi Utara sebagai perayaan Natal. Tradisi ini dilakukan setiap tahun selama periode Natal dan melibatkan berbagai kegiatan dan pernikahan.
Adapun beberapa aspek penting dari tradisi Kunci Taon adalah pawai mengelilingi kampung dengan kostum menarik, sering kali menggunakan kostum sinterklas, memberikan hadiah kepada anak-anak, membersihkan makam keluarga, serta berdoa mencurahkan rasa syukur.
Tradisi Barapen di Papua merupakan bagian penting dari perayaan Natal di sana. Barapen adalah upacara membakar batu yang nantinya digunakan untuk memasak daging sebagai hidangan makan bersama
Dalam persiapan upacara Barapen, para pria membuat lubang untuk meletakkan batu panas. Dalam lubang tersebut, dimasukkan daun pisang untuk memasak daging babi, kemudian ditutupi dengan daun tebal dan batu hingga tiga tingkat.
Di sisi lain, para wanita menyiapkan sayuran seperti kangkung, pakis, singkong, bayam, pepaya, dan ubi jalar. Nantinya, bahan makanan itu disantap ramai-ramai oleh masyarakat yang mengikuti tradisi tersebut. Upacara ini merupakan bentuk rasa syukur dari masyarakat Papua.
Baca Juga:18 Ide Kado untuk Ibu, Sederhana tapi Berkesan di Hati
Meski dikenal dengan agama hindunya yang kuat, namun Bali juga memiliki perayaan natal yang unik dan khas. Di Bali, umat kristiani biasanya melakukan tradisi Ngejot dan Penjor. Ngejot adalah tradisi di mana masyarakat saling membagikan makanan, biasanya disesuaikan dengan agama masing-masing.
Sementara itu Penjor adalah tradisi pemasangan bambu-bambu tinggi melengkung yang biasanya juga dipasang saat hari raya Galungan. Bambu tersebut dipasang di depan rumah dan menjadi rasa syukur terhadap berkat serta kasih Tuhan.
Tradisi perayaan Natal di Indonesia berikutnya adalah Van Vere di Larantuka, Flores Timur. Ketika Natal tiba, masyarakat Larantuka akan memperingati hari kelahiran Yesus Kristus ini dengan menyanyikan lagu Natal diiringi pertunjukan musik orkes dan paduan suara.
Adapun maka lagu-lagi tersebut adalah mengingatkan umat Kristiani agar selalu memilih jalan hidup yang benar. Momen ini dimeriahkan dengan kehadiran tokoh Sinterklas yang membagikan hadiah kepada anak-anak di daerah tersebut.
Di Jakarta, Sobat OCBC juga bisa menemukan perayaan Natal unik yang disebut dengan Rebo-Reb (Ekor-mengekor). Tradisi ini dapat dijumpai di daerah Cilincing, tepatnya di kampung Tugu yang didominasi oleh pemeluk agama Kristen keturunan Portugis.
Tradisi ini dilakukan dengan mengelilingi kampung diiringi musik keroncong. Rombongan warga akan memulai Rabo-Rabo dengan mengunjungi gereja untuk beribadah terlebih dahulu, kemudian mengelilingi rumah setiap warga.
Kemudian, salah satu anggota keluar dari rumah-rumah yang dikunjungi tersebut harus ikut berkeliling dan bergabung dalam rombongan hingga tampak seperti ekor memanjang. Tradisi ini ditutup dengan cara makan bersama di rumah terakhir yang dikunjungi.
Jawa terkenal dengan budaya wayang kulitnya. Nah, saat momen Natal tiba, masyarakat Jawa memiliki tradisi pertunjukan Wayang Wahyu yang menceritakan kisah-kisah dari Alkitab, misalnya kisah kelahiran Yesus Kristus. Tradisi ini mulai dikenal sejak tahun 1960-an dan menjadi simbol keharmonisan antar sesama bagi umat Katolik.
Tak dipungkiri, momen Natal adalah momen berharga bagi setiap umat Kristiani. Karenanya, momen ini disambut dengan penuh suka cita dan kasih terhadap sesama. Jadi, tak jarang Natal menjadi ajang berbagi kebahagiaan berupa hadiah atau kado.
Nah, bagi Sobat OCBC yang ingin memberikan buah tangan atau kado kepada saudara saat Natal, jangan lupa untuk belanja menggunakan Nyala Kartu Kredit. Nyala Kartu Kredit memberikan keuntungan berupa 8% cashback sepanjang tahun untuk transaksi online. Jadi, belanja kebutuhan Natal untuk keluarga menjadi lebih hemat.
Belum punya kartunya? Tenang saja, yuk segera ajukan sekarang juga Nyala Kartu Kredit secara praktis melalui OCBC mobile!
Baca juga: Apa itu Potluck Party? Makan Bersama, Seru dan Menyenangkan