Ibarat maju dalam perang, seorang prajurit perlu mempersiapkan diri dan memiliki strategi yang tepat untuk mempertahankan diri. Sama halnya pada investasi.
Ibarat maju dalam perang, seorang prajurit perlu mempersiapkan diri dan memiliki strategi yang tepat untuk mempertahankan diri.
Sama halnya pada investasi. Investasi untuk dapat bertumbuh mencapai tujuan, tentunya memerlukan strategi yang tepat. Strategi ini tentunya perlu disesuaikan dengan skill dan preference dari setiap investor.
Strategi investasi apa sajakah yang dapat diterapkan oleh investor?
Market Timing
Pada paper asset, seperti reksa dana, surat utang/ obligasi, atau bahkan saham, seringkali saat berinvestasi pada jenis kelas aset seperti ini, investor tergelitik untuk melakukan market timing saat berinvestasi dengan nominal besar secara sekaligus.
Untuk itu, investor perlu memiliki pengetahuan dan pengalaman investasi yang cukup untuk menerapkan hal ini. Karena, sangat sulit untuk memprediksi dengan akurat harga terendah saat membeli, dan harga tertinggi saat menjual.
Tak hanya itu, investor perlu mempersiapkan diri untuk memangkas kerugian jika terjadi penurunan dalam seperti cut loss.
Dollar Cost Averaging
Nah, bagaimana jika kita baru mulai berinvestasi? Akan sangat sulit bagi kita untuk melakukan market timing, apalagi dengan risiko yang relatif lebih tinggi.
Salah satu cara yang dapat ditempuh agar tetap berinvestasi namun dengan risiko yang lebih dapat dikelola, adalah dengan melakukan pembelian investasi secara bertahap, yaitu dollar cost averaging.
Pada cara ini, investor rutin melakukan investasi pada aset yang dipilih di waktu yang telah ditentukan secara disiplin. Dengan demikian, investor akan mendapatkan harga modal investasi secara rata-rata.
Tak hanya itu, investor juga dapat memanfaatkan cara ini juga untuk mempelajari pergerakan aset pada kondisi pasar tertentu.
Potensi keuntungan mungkin tidak setinggi pada market timing, namun risiko kerugian akan relatif jauh lebih rendah.
Asset Allocation/ Diversification
“Never put all your eggs in one basket” adalah prinsip utama pada alokasi aset ataupun diversifikasi.
Dengan membagi investasi ke beberapa kelas aset, maka risiko pasar akan lebih termitigasi, karena kelas aset yang berbeda akan memiliki kinerja yang berbeda saat merespon kondisi pasar tertentu. Sebagai contoh, dalam kondisi penurunan suku bunga, investor dapat memiliki alokasi yang lebih tinggi pada kelas aset pendapatan tetap seperti obligasi, dibandingkan saham.
Pembagian kelas aset ini perlu disesuaikan dengan minat risiko seorang investor. Contohnya, seorang investor dengan risk appetite agresif mungkin akan memiliki lebih banyak alokasi pada produk-produk seperti saham, reksa dana saham ataupun produk derivatif.
Mana yang lebih baik?
Untuk mengetahui strategi mana yang lebih baik, tentunya perlu disesuaikan dengan risk appetite, tujuan investasi, serta profil keuangan sang investor.
Sebagai contoh, seorang investor yang ingin mempersiapkan dana pensiun masa depan, dengan menggunakan dana dari pendapatan bulanannya, maka metode yang dapat dipilih adalah dollar cost averaging. Sementara investor yang ingin mencari return portfolio yang lebih tinggi dibandingkan deposito yang sudah ada, dapat mengadopsi asset allocation ataupun diversification.
Pada ketiga strategi investasi di atas, tetap dibutuhkan suatu tindakan review. Dengan melakukan review kinerja portfolio investasi secara reguler, maka investor dapat menilai apakah strategi yang diterapkan sudah sesuai. Apakah return sudah sesuai ekspektasi? Atau, adakah perubahan pada risk appetite dan tujuan awal investasi? Apakah jenis kelas aset yang dipilih sesuai dengan tren ekonomi dan pasar modal ke depannya? Hal-hal seperti inilah yang menentukan apakah perlu dilakukan suatu perubahan pada portfolio investasi atau biasa disebut rebalancing.
Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah, mulai investasi! Di era kemajuan teknologi saat ini, memulai investasi sangatlah mudah. Di OCBC Mobile terdapat berbagai macam pilihan investasi mulai dari menabung emas, deposito, reksa dana, hingga obligasi.
Dana investasi yang ingin kamu masukkan juga dapat sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki. Mulai dari Rp 10,000 hingga nominal besar dapat diinvestasikan pada reksa dana melalui aplikasi OCBC Mobile. Untuk informasi produk investasi pada OCBC Mobile, silahkan klik tautan berikut