Deflasi adalah fenomena penurunan inflasi dalam periode waktu tertentu. Lantas, bagaimana dampaknya bagi suatu negara? Temukan jawabannya di sini.
Suatu barang terus mengalami kenaikan harga setiap tahun adalah hal yang lumrah. Namun bagaimana jika harga suatu barang mengalami penurunan secara cepat? Sekilas terlihat menguntungkan, tetapi hal tersebut adalah masalah besar dalam ekonomi. Kondisi tersebut dinamakan deflasi.
Deflasi adalah salah satu masalah perekonomian yang muncul dalam suatu negara. Fenomena ekonomi ini merupakan kebalikan dari kondisi inflasi.
Namun, sebenarnya apa itu deflasi? Mengapa bisa menjadi masalah besar dalam ekonomi? Apa dampaknya bagi suatu negara? Temukan jawabannya dalam pembahasan berikut ini.
Secara singkat, arti deflasi adalah disinflasi atau penurunan tingkat inflasi dalam jangka waktu tertentu. Sebenarnya deflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa mengalami penurunan besar-besaran secara berjangka, langsung atau bersamaan.
Sekilas terlihat menguntungkan masyarakat sehingga orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang sebagai persediaan nantinya. Namun dampak yang terjadi di sebuah negara akan dirasakan oleh pemilik usaha sebagai penyedia barang dan jasa.
Pengusaha akan dirugikan dengan kegiatan jual beli yang terus menerus dengan harga murah. Untuk meminimalisir kerugian, para pelaku usaha akan mengurangi produksi barang, mengurangi karyawan (PHK), dan sebagainya. Tentu hal ini tidak baik dalam suatu negara.
Disinflasi dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Deflasi sirkulasi
Kondisi ini terjadi akibat adanya perubahan dari kesuksesan perekonomian menjadi kemunduran perekonomian. Kondisi ini terjadi karena daya produksi dan konsumsi tidak seimbang. Sehingga harga barang menurun.
Kondisi ini terjadi karena jumlah produksi barang yang sama secara berlebihan. Akibatnya adanya penurunan harga yang signifikan dalam kebutuhan masyarakat.
Pada tahun 2008 pernah terjadi kondisi demikian. Banyak negara memproduksi minyak mentah sehingga hasil produksi berlebihan. Akibatnya harga minyak menjadi turun drastis. Kondisi ekonomi tidak terkendali sehingga banyak negara mengalami disinflasi.
Deflasi strategis
Kondisi ekonomi yang menunjukkan akibat strategi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Sentral tidak berhasil.
Salah satu penyebab utamanya karena adanya kebijakan menurunkan tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dan pemerintah. Akibatnya banyak orang berlomba-lomba menabung di Bank agar mendapatkan bunga yang tinggi.
Namun kondisi ini mengakibatkan peredaran uang menjadi langka dan menyebabkan penurunan harga secara terus menerus. Sehingga kondisi perekonomian negara menjadi tidak stabil.
Jika suatu negara tidak segera mengatasinya segera, maka negara tersebut akan mengalami resesi dan kesulitan ekonomi. Sebab ada banyak sekali dampak deflasi yang dirasakan baik positif atau negatif, diantaranya:
Dampak PositifMengapa disinflasi dapat terjadi dalam suatu negara? Simak ulasannya berikut ini.
Penurunan permintaan terhadap barang
Pertama, penyebab deflasi adalah karena permintaan barang yang menurun akan menimbulkan penurunan harga barang. Banyak bisnis yang menghasilkan produk tertentu tanpa memperhitungkan secara tepat kuantitas hasil produksi.
Akibatnya banyak produksi yang tidak diiringi dengan meningkatnya permintaan masyarakat. Sehingga banyak barang tidak laku dan pemilik usaha menurunkan harga jual barang.
Jumlah uang yang beredar di masyarakat menurun
Kedua, penyebab deflasi adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat menurun. Hal ini mulanya diakibatkan oleh suku bunga bank yang tinggi, sehingga orang-orang tertarik untuk menabung di bank. Akibatnya jumlah uang yang beredar menjadi sedikit.
Hasil produksi sama
Ketiga, penyebab deflasi adalah tingkat penawaran lebih besar dibandingkan permintaan. Hasilnya pemilik usaha menurunkan harga barang sehingga penjualan cepat meningkat.
Agar kondisi perekonomian suatu negara tidak semakin parah, berikut cara mengatasi deflasi adalah:
Mengimplementasikan kebijakan moneter
Yang pertama, cara mengatasi deflasi adalah dengan menerapkan kebijakan moneter. Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) dengan menambahkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
Politik diskonto
Selanjutnya, cara mengatasi deflasi adalah melalui kebijakan politik diskonto. Ini merupakan kebijakan dari Bank Sentral dengan menurunkan tingkat suku bunga bank sehingga masyarakat akan menarik tabungan dari bank.
Menurunnya tingkat suku bunga akan membuat investor menarik sejumlah dana dan memilih mencari laba melalui bisnis konvensional. Sehingga jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan bertambah.
Menerapkan kebijakan fiskal
Ketiga, cara mengatasi deflasi adalah lewat penerapan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi disinflasi. Bentuk kebijakan berupa pengelolaan dan pembuatan strategi agar kondisi perekonomian menjadi lebih baik. Selain itu, pemerintah juga mengatur dan memperbarui pendapatan dan pengeluaran negara.
Menerapkan kebijakan non-moneter
Terakhir, cara mengatasi deflasi adalah dengan mengimplementasikan kebijakan non moneter atau kebijakan yang terjadi secara alamiah atas kesadaran tingkah laku masyarakat.
Beberapa contoh disinflasi yang pernah terjadi di suatu negara antara lain:
Harga komoditas menurun di Rumania
Tahun 2008, negara Eropa mengalami disinflasi yang tinggi. Rumania adalah negara di Eropa yang terdampak yang cukup besar. Tingkat disinflasi yang dialami oleh Rumania mencapai angka 3,6%. Penyebabnya akibat produksi minyak mentah yang melimpah saat itu.
Banyak negara yang memproduksi minyak mentah menjadi bahan bakar sebagai keperluan industri. Karena produksi minyak secara berlebihan akan membuat harga minyak mentah menurun drastis sehingga berimbas pada harga komoditas lain juga ikut menurun.
Turunnya harga bahan makanan di Indonesia
Pada September tahun 2019, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa Indonesia mengalami deflasi mencapai angka 0,27%. Kondisi ini terjadi akibat sebagian besar harga komoditas makanan dan bumbu-bumbu seperti cabai rawit, ayam, cabai merah, dan telur menurun. Ada 82 kota di Indonesia yang terkena dampak penurunan harga tersebut.
Perluasan revolusi industri dunia
Pada abad ke-19 akhir saat teknologi mulai bermunculan, banyak industri berlomba-lomba memproduksi barang. Akibatnya jumlah produksi berlebih. Karena pasokan barang meningkat drastis maka harga barang semakin menurun.
Nah itulah penjelasan lengkap mengenai deflasi. Selain inflasi sebagai fenomena ekonomi, ternyata ada juga disinflasi. Berbeda dengan inflasi, fenomena deflasi yang parah jarang terjadi dalam suatu negara. Sekarang sobat OCBC NISP mengetahui apa itu deflasi dan uraian lengkapnya, bukan?