Kenali Apa Itu Return on Asset (ROA), Fungsi, & Perhitungannya

12 Okt 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Return on asset atau ROA adalah indikator pengukur tingkat profitabilitas perusahaan dibanding total asetnya. Kenali fungsi dan rumus return on asset.

Setiap bisnis ingin mencapai efisiensi dan efektivitas tertinggi dari segi finansial. Idealnya, efisiensi dan efektivitas tertinggi hanya bisa dicapai jika perusahaan mencapai keuntungan maksimum dengan modal minimum. ROA adalah salah satu indikator yang bisa Anda manfaatkan guna menghitung perbandingan keuntungan dan modal tersebut,

Dengan adanya perhitungan ROA, Anda bisa membandingkan seberapa besar selisih profit perusahaan dan nominal nilai aset dalam periode tertentu. Selanjutnya, data tersebut bisa Anda tunjukkan pada stakeholder perusahaan sebagai dasar penyusunan strategi di masa depan. Ingin tahu lebih jauh tentang cara mencari ROA? Di bawah ini kami punya bahasan lengkapnya.

Pengertian ROA Menurut Para Ahli

ROA adalah singkatan dari return on asset berarti pengembalian aset. Menurut Horne dan Wachowicz, return on asset adalah alat dipergunakan perusahaan dalam mengukur tingkat efektivitas secara keseluruhan, mulai dari penghasilan keuntungan hingga aktiva tetap.

Pengertian ROA menurut para ahli lainnya berasal dari Bambang Riyanto bahwa return on asset adalah kemampuan dana perusahaan dari investasi dalam nilai aktiva sehingga bisa mendapatkan laba bersih setelah dikurangi pajak.

Berbeda dengan Kasmir berpendapat bahwa return on asset adalah rasio yang digunakan dalam menilai hasil penjumlahan aktiva perusahaan. Sementara, menurut Fahmi, ROA adalah alat untuk melihat sejauh mana suatu investasi berhasil menghasilkan profit berdasarkan nilai investasi sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan.

Dari sejumlah pengertian ROA menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa return on asset adalah indikator dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dengan membandingkannya berdasarkan total aset keseluruhan. Selain itu, perhitungan ROA juga berfungsi menilai sejauh mana efektivitas perusahaan.

Fungsi Return On Asset

Bagi perusahaan, perhitungan ROA sangat penting guna mengukur seberapa efektif penggunaan aset guna menghasilkan modal. Selengkapnya tentang fungsi ROA adalah sebagai berikut.

  1. Mengukur Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Modal
    Suatu perusahaan pastinya mempunyai modal dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Namun perusahaan harus mengetahui sejauh mana penggunaan modal. Sehingga fungsi return on asset adalah mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan modal. Agar perusahaan dapat menilai sejauh mana modal perusahaan telah bekerja maksimal dalam menghasilkan keuntungan.

  2. Membandingkan Efisiensi Perusahaan dengan Kompetitor
    Fungsi kedua dari ROA adalah membandingkan efisiensi perusahaan dengan kompetitor. Hal ini dipergunakan untuk mengetahui posisi perusahaan dengan kompetitor lain dalam hal efisiensi pemanfaatan modal. Apakah perusahaan berada di atas kompetitor, di bawah atau justru sama. Dengan demikian, perusahaan akan mampu menganalisa kekuatan dan kelemahan perusahaannya untuk dimaksimalkan dan diperbaiki lebih baik.

  3. Mengevaluasi Efisiensi Kinerja Tiap Divisi
    Ketika perusahaan mengetahui hasil ROA, maka perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap seluruh aktivitas dan manajemen perusahaan, termasuk efektivitas sumber daya manusia. Sehingga salah satu fungsi return on asset adalah mengevaluasi efisiensi kinerja setiap divisi. Apabila hasil ROA menunjukkan perusahaan kurang efisien dalam memanfaatkan modal, maka perusahaan akan berpikir dalam memaksimalkan kinerja setiap divisi secara efisien mungkin.

  4. Memberi Gambaran Tentang Profitabilitas Perusahaan
    Poin keempat fungsi ROA adalah memberi gambaran mengenai profitabilitas perusahaan. Karena ROA menghitung sejauh mana keuntungan produk perusahaan, maka hal ini dapat membantu perusahaan mengukur laba bersih.

  5. Menjadi Dasar Penyusunan Strategi Selanjutnya
    Hasil ROA dapat menjadi evaluasi perusahaan untuk mengetahui hal apa saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Dengan demikian, ROA dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan strategi selanjutnya.

  6. Sebagai Bahan untuk Menarik Perhatian Investor
    Tidak hanya faktor keuntungan dan keuangan saja yang menjadi perhatian investor dalam memilih perusahaan. Tetapi perhitungan ROA perusahaan mampu menjadi bahan pertimbangan investor untuk menyuntikkan modalnya. Semakin tinggi tingkat ROA perusahaan, maka investor semakin tertarik menanamkan modalnya. Karena tingginya ROA adalah tanda perusahaan menghasilkan untung besar dengan modal seminimal mungkin.

Keunggulan Return on Asset

Terdapat beberapa keunggulan dalam menggunakan perhitungan ROA adalah sebagai berikut.

  1. Mengukur Posisi Perusahaan Dengan Kompetitor
    Keunggulan pertama dari return on asset adalah hasil analisanya mampu mengukur posisi perusahaan dengan kompetitor. Analisa ROA bisa menunjukkan perbandingan rasio industri sehingga dapat diketahui posisi perusahaan dengan kompetitor berada di atas, bawah, atau sama. Ketika perusahaan mengetahui posisinya, maka perusahaan mampu menganalisa kekuatan dan kelemahannya untuk diperbaiki semakin baik.

  2. Menilai Efisiensi Pemanfaatan Modal
    Keunggulan berikutnya dari ROA adalah dapat menilai efisiensi pemanfaatan modal. Perusahaan mengetahui hasil dari penggunaan modal, apakah hasilnya efisien atau justru merugi. Dengan demikian, perusahaan bisa melakukan evaluasi perbaikan berikutnya.

Kelemahan Return on Asset

Dibalik keunggulannya, ada sejumlah kelemahan dari return on asset adalah sebagai berikut.

  1. Dipengaruhi Tingkat Depresiasi Aktiva Tetap
    Salah satu kelemahan ROA adalah nilainya dipengaruhi oleh tingkat depresiasi aktiva tetap. Meskipun sudah digunakan, nilai aktiva tetap menjadi turun karena adanya penyusutan aktiva tetap.

  2. Kurang Stabil Saat Terjadi Inflasi
    Return on asset adalah metriks yang sangat dipengaruhi inflasi. Apabila perusahaan mengambil keputusan hanya berdasarkan ROA, maka perusahaan tersebut akan melakukan hal-hal nekat saat inflasi terjadi, seperti menjual aset agar rasio ROA-nya kembali stabil.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ROA

Tingkat ROA suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

  1. Perputaran Piutang
    Perputaran piutang atau receivable turnover merupakan faktor pertama yang berdampak pada ROA. Salah satu aspek perhitungan ROA adalah perputaran kredit. Faktor ini dapat dimanfaatkan untuk melihat durasi penagihan piutang pada periode tertentu atau seberapa jauh potensi modal bisa diinvestasikan dalam perputaran piutang.

  2. Perputaran Stok Produk
    Faktor berikutnya yang mempengaruhi return on asset adalah perputaran stok produk. Persediaan produk merupakan faktor penting dalam menghasilkan aktiva lancar. Perputaran stok produk bertujuan untuk mempercepat arus kas perusahaan dari hasil penjualan.

  3. Perputaran Kas
    Salah satu faktor utama perhitungan ROA adalah cash flow atau perputaran kas masuk dan keluar perusahaan. Perputaran kas berfungsi untuk menilai tingkat kapasitas modal kerja dalam memenuhi pembayaran tagihan dan proses penjualan perusahaan.

Cara Mencari ROA

Setelah memahami uraian lengkap terkait ROA, berikutnya ketahui cara mencari ROA. Adapun cara mencari ROA adalah sebagai berikut.

  1. Penuhi Faktor-Faktor Dalam Perhitungan ROA
    Pertama, cara mencari ROA adalah memenuhi faktor-faktor dalam perhitungan ROA. Diantara faktor-faktornya meliputi, kas perusahaan baik laba dan rugi, total aset, penjualan produk, pengeluaran, total piutang.

  2. Ketahui Rumus ROA
    Cara mencari ROA adalah mengetahui dan memahami rumus ROA. Sebelum memasuki perhitungan ROA, ketahui rumus return on asset terlebih dahulu. Berikut rumus return on asset yaitu:
    ROA = Laba Bersih : Total Aset.

  3. Siapkan Perhitungan ROA
    Setelah memahami rumus ROA, selanjutnya cara mencari ROA adalah mempersiapkan hal-hal yang digunakan dalam perhitungan ROA. Berdasarkan rumus ROA, artinya Anda harus menghitung nilai laba bersih dan total aset perusahaan dalam periode tertentu.

  4. Lakukan Perhitungan
    Setelah nilai dari laba bersih dan total aset diperoleh, cara mencari ROA adalah melakukan perhitungan ROA. Masukkan nilai yang dimiliki perusahaan dalam rumus return on asset. Kemudian hitung secara teliti, maka tingkat ROA perusahaan diketahui.

Contoh Perhitungan ROA Perusahaan

Agar Anda semakin memahami penerapan ROA bagi perusahaan, di bawah ini OCBC NISP sajikan contoh perhitungan ROA.

Berdasarkan laporan keuangan per tanggal 30 Juni 2021, laba bersih perusahaan PT. OCBC NISP setelah dikurangi pajak sebesar Rp 600.000.000,00 dan total asetnya sebanyak Rp 36.000.000.000,00. Berapa perhitungan ROA PT. OCBC NISP?

Gunakan rumus ROA: Laba Bersih : Total Aset
ROA
= Laba Bersih : Total Aset
= Rp 600.000.000.,00 : Rp 36.000.000.000,00
= 0,0167

Jadi pada tahun 2021, besaran ROA adalah 0,0167 atau 1,67%. Artinya OCBC NISP bisa membandingkan presentasi tersebut dengan rasio industri lain atau ROA sebelumnya untuk melihat tingkat efisiensi aset perusahaan.

Demikian penjelasan dari OCBC NISP tentang return on asset, fungsi, rumus ROA, dan contoh perhitungannya! ROA adalah salah satu indikator penting yang wajib Anda hitung secara berkala, baik tiap bulan, semester, atau tahunan. Jadi saat ada stakeholder perusahaan membutuhkan data ROA, Anda sudah siap menunjukkannya.

Baca juga:


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 4 Nov 2024

Rekomendasi Tabungan Bisnis Valas USD untuk Transaksi Lebih Mudah

Baca

Edukasi - 4 Nov 2024

Daftar Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia

See All

Produk Terkait

Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile