Apa itu AUM (Asset Under Management)? Yuk pahami pengertiannya di sini.
Aum adalah indikator yang sangat penting untuk diperhatikan ketika investor memilih reksadana. Hal ini karena nilai aum dapat menunjukkan seberapa banyak orang atau perusahaan telah berinvestasi pada instrumen tersebut. Selain itu, dari nilai tersebut Anda juga dapat melihat bagaimana kinerja manajer investasi dalam pengelolaannya.
Nah, pada artikel kali ini, OCBC akan membahas mengenai pengertian aum dan perannya dalam dunia investasi. Yuk simak!
Aum atau Asset Under Management adalah total nilai pasar yang didapatkan tiap kali investor mempercayakan investasinya kepada manajer investasi. Definisi dan formula perhitungannya dapat berbeda-beda di tiap perusahaan.
Istilah ini sangat populer di kalangan investor reksadana. Biasanya, komponen AUM adalah tabungan di bank, total portofolio investasi, dan uang tunai. Namun terkadang nominal yang ditabung dan uang tunai tidak dimasukkan ke dalam perhitungan karena dinilai tidak terlalu memberikan return tinggi bagi investor.
Adapun total AUM adalah keseluruhan dana yang dikelola reksadana. Semakin besar nominalnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat pada produk reksadana dan manajer investasi pengelolanya cukup tinggi.
Dalam dunia investasi AUM, adalah bahan pertimbangan kualitas kinerja manajer investasi dan manajemen perusahaan. Dengan memantau nominal dan kestabilan pertumbuhannya, investor dapat mempertimbangkan apakah mereka ingin menanamkan dananya pada bisnis tersebut.
Contoh Asset Under Management adalah AUM reksadana. Katakanlah dalam suatu portofolio saham dan obligasi terdiversifikasi terdapat Rp1 miliar saham, Rp2 miliar korporasi, Rp4 miliar tunai, dan Rp3 miliar obligasi pemerintah.
Dari nominal di atas, total AUM adalah hasil penjumlahan dari semuanya, yakni Rp10 miliar. Namun apabila manajer investasi tidak ingin memasukkan uang tunai ke dalam perhitungan, maka nominalnya adalah Rp6 miliar.
Selain AUM reksadana, dalam dunia investasi dapat ditemui AUM lain, yakni pada perusahaan broker, manajer investasi individu, maupun venture capital. Semuanya memiliki fungsi serupa, yakni sebagai alat untuk menunjukkan total aset yang dikelola bagi klien.
Indikator ini memiliki nominal berbeda-beda di tiap perusahaan. Adapun faktor yang mempengaruhi jumlah AUM adalah sebagai berikut.
Sebagaimana telah disinggung di atas, AUM adalah komponen penting dalam menilai kinerja manajer investasi suatu perusahaan. Selain itu, indikator ini juga memiliki peran sebagai berikut.
Menunjukkan Transparansi Kinerja Manajer Investasi
Dengan mengetahui Asset Under Management reksadana, investor dapat melihat bagaimana kinerja manajer investasi. Hal ini sangat penting karena mereka lah yang akan mengelola dana investor. Oleh karena itu, Anda mendapat transparansi atas kinerja mereka dari waktu ke waktu.
Sarana Pengawasan Pengelolaan Dana Investasi
Ketika menanamkan modal pada instrumen investasi, AUM adalah indikator penting untuk mengetahui perkembangan perusahaan serta bagaimana manajer investasi mengelola dana Anda. Dengan demikian, investor dapat menentukan apakah produk tersebut menguntungkan atau justru sebaliknya.
Indikator Likuiditas Saat Menilai Pasar
Semakin besar AUM suatu perusahaan, maka makin tinggi pula jaminan adanya pencairan dalam jumlah besar. Hal ini sangat menguntungkan jika Anda memiliki dana dan likuid yang sensitif pada pencairan besar-besaran sehingga mampu menghindari shock offloading.
Pertimbangan Memilih Instrumen Investasi
AUM adalah indikator yang dapat membantu kita untuk memilih instrumen dengan prospek paling menjanjikan. Hal ini karena semakin banyak investor menunjukan makin populer dan tinggi pula kepercayaan masyarakat pada reksadana dan manajer investasi pengelolanya.
Meskipun tingginya nilai AUM adalah penunjuk popularitas dan keuntungan, Anda juga perlu memperhatikan reputasi serta kepatuhan manajer pada mandat investasi. Hal ini karena banyak perusahaan yang menyesuaikan ukuran AUM mereka dengan pesaing, bukan pada nominal sebenarnya.
Selain memberikan dampak kepada investor, indikator yang satu ini juga berperan penting bagi suatu perusahaan. Adapun peran AUM adalah sebagai berikut.
Sebagai catatan, meskipun tingginya nilai AUM menunjukkan popularitas dan keuntungan, namun pertumbuhannya tetap harus dikontrol. Nominal yang terlalu tinggi dapat berakibat buruk pada nilai pasar karena jika jumlah dana terlalu besar, akan sulit dialokasikan tepat waktu.
Nah, seperti yang telah dijabarkan di atas, meskipun AUM adalah indikator penting, namun dalam berinvestasi reksadana, jangan hanya berpatokan pada hal ini, namun perhatikan pula beberapa kriteria berikut.
Itu tadi pembahasan OCBC mengenai pengertian aum, asset under management reksadana, dan manfaatnya bagi perusahaan maupun investor. Jangan lupa sesuaikan juga produk investasi dengan kondisi finansial Anda. Semoga sukses!