Apa itu Mark Up? Rumus, Cara Menghitung dan Contohnya

18 Apr 2022

Pahami apa itu mark up dan cara menghitung mark up di sini.

Tujuan membangun sebuah usaha sudah pasti menghasilkan keuntungan. Hal ini dapat diwujudkan utamanya dengan menerapkan mark up harga. Mark up adalah penambahan nilai atau harga dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.

 

Pada artikel kali ini, OCBC telah rangkum pembahasan seputar mark up. Mulai dari pengertian, cara mark up harga, sampai metode penetapan harga mark up. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Mark Up?

Mark up adalah kenaikan harga atau total rupiah yang sudah dijumlahkan dengan biaya dari sebuah produk untuk menghasilkan produk jual. Sementara mark up pricing adalah metode penetapan harga yang paling banyak digunakan oleh para pengusaha.

 

Bisa didefinisikan juga bahwa mark up adalah strategi yang bisa Anda pakai untuk mengembangkan persaingan harga dengan kompetitor sejenis. Nantinya, dengan menerapkan strategi mark up yang cocok, usaha Anda akan menjadi pilihan pembeli.

 

Acuan mark up adalah perbedaan harga jual barang atau jasa dengan biaya. Mark up juga mengacu pada angka yang dijumlahkan penjual pada nilai pokok produk.

 

Pada dasarnya, nilai mark up adalah perbandingan lurus dengan pendapatan yang dihasilkan perusahaan. Cara menghitung mark up dilakukan dengan perhitungan harga per unit kemudian dikurangi harga produksi.

 

Dalam dunia perindustrian, penetapan harga jual merupakan hal yang sangat krusial. Kesalahan dalam menentukan mark up dapat berdampak pada kompetisi yang lebih serius.

Metode Penetapan Harga Mark Up

Mark up adalah metode untuk menentukan harga yang pada umumnya dianggap paling mudah dan banyak diaplikasikan. Metode penetapan harga mark up adalah sebagai berikut.

1. Melihat Kompetitor

Metode pertama yaitu penetapan harga dengan mengacu pada harga yang ditawarkan oleh kompetitor sebelum penentuan harga barang yang akan dijual. Namun, kelemahan dari penentuan harga ini hanya bisa dilakukan pada barang standar.

2. Menentukan Target Penjualan

Salah satu hal yang tak kalah penting dalam penetapan mark up adalah menentukan target penjualan. Target penjualan perlu diaplikasikan sebagai acuan menentukan total produk yang wajib terjual dalam rentang waktu tertentu. Hal ini penting untuk mengetahui berapa lama produk disimpan di gudang.

3. Menghitung Biaya Operasional

Menentukan biaya operasional baik dilakukan sebelum melakukan mark up pada barang. Produk-produk yang harus diperhitungkan biaya operasional per produksinya meliputi transportasi, pengemasan, atau komunikasi.

 

Setelah menentukan biaya operasional, Anda dapat menjumlahkan biaya pembelian barang dengan biaya operasional sehingga Anda mampu menentukan berapa banyak mark up yang akan dikenakan.

4. Menentukan Target Pengembangan

Sebuah usaha sudah seharusnya bisa mengalami perkembangan. Target pengembangan ini harus dipertimbangkan supaya profit yang didapat bisa berpengaruh pada pengembangan usaha. Itulah mengapa penentuan target pengembangan penting untuk dilakukan.

Penetapan Harga Lainnya

Umumnya, produsen menentukan mark up nya berdasarkan keuntungan yang ingin diperoleh. Namun, menaikkan atau menurunkan harga sebenarnya bukan suatu metode yang sering digunakan dalam penentuan sebuah harga.

 

Terdapat cara mark up harga lain atau cara penetapan harga dengan beberapa pendekatan seperti penetapan harga berdasarkan pada biaya.

 

Penetapan harga berdasarkan biaya dapat dilakukan berdasarkan biaya plus yang dilakukan dengan menjumlahkan total biaya dengan margin sehingga menghasilkan harga jual. Sedangkan berdasarkan BEP (break even point) dengan cara mengurangi total biaya dengan total penerimaan.

 

Selain itu, penetapan harga juga bisa dilakukan berdasarkan pada permintaan atau persepsi konsumen terhadap nilai yang diterima, sensitivitas harga, dan perceived value.

Cara Menghitung Mark Up

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, mark up adalah selisih antara harga pokok dan harga jual yang ditentukan menggunakan rumus sederhana. Cara menghitung mark up dapat dilakukan dengan meninjau persamaan, menentukan mark up, membagi mark up dengan biaya, dan terakhir mengubah ke bentuk persentase.

Rumus Mark Up

Rumus mark up adalah sebagai berikut:

 

Harga Jual = Biaya Beli Produk + Mark Up

 

Nilai mark up juga bisa disajikan dalam bentuk persentase dengan rumus perhitungan sebagai berikut.

 

Persentase Mark Up =  x 100

Contoh Mark Up

Wahyu merupakan pemilik perusahaan A yang menjual produk konveksi. Hari ini, Wahyu memiliki pesanan untuk membuat seragam seharga Rp 4.000.000 dan jaket seharga Rp 6.000.000. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi adalah sebesar Rp 10.000.000. Jika Wahyu menginginkan keuntungan sebesar 25%, maka Wahyu harus melakukan beberapa langkah berikut.

 

  • Menghitung total biaya pesanan yaitu seragam, jaket, dan produksi.

 

Biaya pesanan total = Rp 4.000.000 + Rp 6.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 20.000.000

 

  • Menentukan harga jual (persentase 25%)

 

25% = ((Harga jual - Rp 20.000.000) / Rp 20.000.000) x 100 = Rp 25.000.000

 

Sehingga, untuk mencapai mark up yang diinginkan, harga yang harus Wahyu menjual ke pelanggan sebesar Rp 25.000.000

 

Demikian pembahasan mengenai mark up berikut cara menghitungnya. Mark up adalah cara mendasar untuk mendapat profit dari penjualan. Dengan membaca artikel di atas, tentunya Anda dapat memahami apa itu mark up sampai metode penetapan harga mark up untuk keuntungan maksimal. Temukan informasi lainnya seputar bisnis di OCBC NISP!

Baca juga:

Story for your Inspiration

Baca

News Update, Investasi - 30 Apr 2024

Harga emas tinggi, masih aman untuk berinvestasi?

Baca

Edukasi - 30 Apr 2024

Cara Kredit HP Online Tanpa DP dan Kartu Kredit, Hanya Pakai KTP

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Cash Management

Cash Management

Kelola bisnis jadi lebih mudah dan nyaman

Download OCBC mobile