Fungsi saldo normal adalah memudahkan pembacaan aset. Simak jenis dan contohnya!
Saldo normal adalah salah satu proses penting dalam pembukuan laporan keuangan. Hal ini ditujukan agar Sobat OCBC NISP dapat menganalisis suatu laporan keuangan secara rinci.
Secara singkat, saldo normal adalah posisi standar yang menunjukkan suatu akun berada di keterangan debit atau kredit.
Artinya, akun tersebut dapat ditunjukkan posisinya melalui saldo normal, baik kredit maupun debit.
Untuk memahami pengertian, fungsi, contoh, hingga jenis saldo normal, Sobat OCBC NISP bisa menyimak penjelasan artikel berikut ini.
Saldo normal merupakan hal yang penting dalam pembukuan, karena digunakan untuk menganalisis laporan keuangan.
Tujuan saldo normal adalah untuk menunjukkan saldo kredit dan debit pada akun sebelum melakukan pembukuan.
Nah, saldo normal memberikan perkiraan jenis saldo yang membedakan antara kredit dan debit pada suatu akun.
Perkiraan tersebut berdasarkan proses akuntansi dan klasifikasi di tabel akun. Klasifikasi saldo normal adalah menggunakan prinsip berpasangan pada pembukuan.
Saat pembukuan, akun yang lain pasti berpengaruh sehingga mengakibatkan adanya beberapa penambahan maupun pengurangan jumlah di rekening.
Untuk ciri saldo normal adalah sifatnya saling memengaruhi dan seimbang di dalam proses pembukuan.
Artinya, saldo normal adalah ketetapan bahwa tiap akun akan memiliki debit dan kredit secara berpasangan dan tersendiri.
Kesimpulannya, saldo normal adalah proses untuk menemukan batas normal suatu akun sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan di masa depan.
Baca juga: Saldo Gabungan Itu Apa? Ini Penjelasan & Manfaatnya Buatmu
Setelah memahami pengertian saldo normal, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui jenis-jenisnya. Berikut beberapa jenis saldo normal yang ada di dalam kebijakan akuntansi
Pada akun ini, normalnya terdapat sisi debit yang lebih besar daripada kredit. Karena aset saldo normal menunjukkan pengaruh lebih besar di sisi debit.
Untuk aset dapat berupa kas, bank, peralatan, piutang, peralatan, persediaan barang, hingga pembayaran muka.
Selain itu, terdapat aset tetap yang mencakup tanah, kendaraan, hingga gedung milik perusahaan.
Akun beban memiliki saldo normal dengan posisi debit pengeluaran uang suatu perusahaan. Contoh saldo normal akun beban, yaitu beban administrasi, gaji, iklan, sewa toko, beban pada penjualan, dan lain-lain.
Akun pendapatan pada saldo normal adalah tentang penambahan aset yang ada di perusahaan.
Saldo normalnya terletak di posisi kredit dan berkaitan dengan aktivitas penjualan jasa maupun barang.
Penambahan aset dilakukan pencatatan di posisi debit atau sebelah kiri, sedangkan pengeluaran ada pada sisi kredit.
Akun liabilitas serta ekuitas memiliki saldo normal di posisi kredit, yaitu kewajiban pembayaran utang bagi pihak lain, sedangkan ekuitas diperoleh dari hasil kekayaan dalam membangun suatu usaha.
Jika posisi akun ini terletak di sebelah debit, artinya kondisi keuangan perusahaan sedang tidak normal.
Artinya, posisi akun liabilitas dan ekuitas dipengaruhi oleh performa perusahaan dalam membangun usaha serta kewajiban pembayaran pihak lain.
Baca juga: Aset Tetap: Pengertian, Jenis, Karakteristik dan Contoh
Dalam menentukan kondisi normal suatu saldo pada laporan keuangan, Anda perlu memperhatikan posisi debit dan kredit harus seimbang.
Adapun contoh saldo normal dalam akuntansi dapat dilihat di tabel berikut ini:
Sumber: Harmony
Di dalam pembukuan, saldo normal untuk akun laporan laba rugi adalah hal yang telah mutlak menjadi kebijakan dalam akuntansi guna memperkirakan posisi antara kredit dan debit.
Tujuannya, tentu agar Anda dapat tahu normalnya suatu saldo pada akun dan sekaligus mempermudah proses dalam pembukuan.
Baca juga: 4 Cara Menghitung Modal Usaha Beserta Contoh Perhitungannya
Adapun beberapa fungsi saldo normal dalam akuntansi adalah sebagai berikut.
Fungsi pertama saldo normal adalah untuk mempermudah Anda dalam proses pembacaan laporan keuangan.
Dengan begitu, Anda dapat mengetahui normalnya saldo pada akun, contohnya adalah jika posisinya ada di kiri, maka berarti keuangan perusahaan masih aman.
Sebaliknya, jika posisi akun ada di kanan atau kredit, maka keuangan perusahaan sedang dalam kondisi minus.
Fungsi lainnya dari saldo normal adalah untuk mengelompokkan akun riil berupa harta atau aktivitas, seperti perlengkapan, peralatan, dan lain sebagainya.
Akun riil ini akan mengalami penambahan di debit dan posisi kreditnya berkurang.
Laporan keuangan harus disusun dengan baik dan sesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan.
Oleh karena itu, fungsi saldo normal adalah untuk menentukan posisi pengurangan dan penambahan pada debit atau kredit.
Kelompok akun nominal terdiri dari pendapatan dan beban sehingga perlu adanya pengelompokkan untuk menentukan posisinya.
Pendapatan dicatat nominal pada posisi kredit, sedangkan beban ada di debit.
Posisi saldo ditentukan dari sistem akuntansi yang memiliki sisi debit maupun kredit.
Oleh karena itu, posisi saldo dapat menunjukkan bagian-bagian yang menentukan akun aset, pendapatan, modal, kewajiban, dan sebagainya.
Itu tadi penjelasan tentang pengertian saldo normal, fungsi, jenis, hingga contohnya. Intinya, saldo normal adalah proses penting dalam akuntansi yang ditujukan untuk menganalisis suatu laporan keuangan.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi Sobat OCBC NISP dalam mengelompokkan akun sesuai posisi kredit atau debit sebelum melakukan pembukuan akuntansi.
Baca juga: 5 Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis & Contoh Laporannya