Batas kredit negara adalah limit atas jumlah maksimal pinjaman di sebuah negara.
Dalam dunia perbankan, batas kredit negara berkaitan dengan limit yang diberikan bank pada peminjam di negara tertentu.
Limit tersebut ditentukan bukan berdasarkan faktor internal debitur, melainkan dari hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ekonomi negara tersebut.
Lantas, faktor apa saja yang menjadi penentu jumlah limit atau batasan kredit di sebuah negara? Selengkapnya, yuk temukan jawabannya di uraian berikut ini!
Seperti dalam penjelasan sebelumnya, batas kredit negara berhubungan dengan jumlah limit pinjaman maksimal yang bisa diberikan bank kepada semua debitur, baik itu pribadi, publik, maupun institusi.
Tidak hanya itu, limit kredit negara ini juga berlaku untuk semua jenis pinjaman seperti hipotek atau pinjaman bisnis dan jalur kredit (LOC).
Dalam praktiknya, batas kredit negara berfungsi untuk membantu bank memastikan bahwa risiko debitur terdiversifikasi atau terdistribusi dengan baik secara geografis.
Apabila bagian signifikan dari portofolio pinjaman hanya terfokus pada beberapa negara asing, maka besar kemungkinan bahwa bank akan terpapar risiko politik, ekonomi, dan mata uang dari negara-negara tersebut.
Jadi, demi menghindari risiko tersebut, batasan ini diperlukan bank untuk mendiversifikasi portofolio pinjaman mereka.
Saat menentukan batas kredit negara, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Faktor pertama yang memengaruhi jumlah limit pinjaman sebuah negara adalah kondisi stabilitas politik.
Sebab, hal ini sangat berpengaruh pada kemampuan bayar para nasabah yang ada di negara tersebut.
Apabila ada banyak kerusuhan di masyarakat, maka potensi gagal bayar juga akan lebih besar.
Karena kekhawatiran inilah, umumnya bank cenderung menurunkan limit kredit dalam kondisi tersebut.
Baca juga: Kredit Aksep: Pengertian, Jenis, Strategi dan Proses Kerja
Selain stabilitas politik, ada faktor lain yang juga memengaruhi limit kredit negara, yakni iklim politiknya.
Misalnya saat iklim politik memanas, kondisi ekonomi akan mengalami ketidakstabilan. Alhasil, hal ini bisa menurunkan batasan kredit negara tersebut.
Selanjutnya, kekuatan ekonomi juga bisa menjadi salah satu faktor penentu limit kredit negara tersebut.
Saat ekonomi sebuah negara menguat, masyarakat pasti akan lebih mudah membayar hutang kredit.
Inilah mengapa, negara-negara dengan ekonomi kuat dan terdiversifikasi akan diberikan batas kredit lebih tinggi.
Kepercayaan ini dapat diberikan karena bank menilai negara tersebut memiliki risiko yang rendah dari krisis nasional.
Adapun beberapa contoh negara yang memiliki batas kredit negara tinggi adalah Perancis dan Jerman.
Sebaliknya, apabila ekonomi negara kurang stabil, tentu bank tidak akan berani memberikan batas kredit dalam jumlah besar.
Apalagi jika inflasi meningkat, pasti nilai mata uang juga akan menurun dan masyarakat menjadi semakin sulit membayarkan hutangnya.
Faktor selanjutnya adalah peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Umumnya, negara dengan sedikit aturan memiliki peluang lebih besar untuk mendatangkan lebih banyak investor.
Tidak hanya investor, hal ini juga memengaruhi banyaknya bank yang ingin beroperasi di sebuah negara.
Semakin sedikit aturannya, maka bank akan cenderung berani memberikan batas kredit yang lebih besar di negara tersebut.
Di antara beberapa negara di dunia, bank-bank di Amerika Serikat menjadi salah satu yang memiliki batas kredit paling tinggi.
Hal ini karena Amerika Serikat memiliki ekonomi serta sistem politik yang relatif dapat diprediksi dan cenderung kuat.
Selain Amerika Serikat, ada juga anggota Kelompok Tujuh (G7) seperti Inggris, Jerman, dan Kanada yang memiliki kemungkinan batas kredit negara relatif tinggi.
Di Asia, ada juga beberapa negara dengan batasan kredit negara yang relatif tinggi, di antaranya seperti Jepang dan Korea Selatan.
Selain dari kondisi ekonomi, bank juga bisa menaikkan batas kredit jika negara tersebut dinilai telah siap untuk pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Misalnya seperti negara berkembang India dan China yang mengalami peningkatan batas kredit negara karena pangsa mereka terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB global terus meningkat.
Nah, itulah pembahasan seputar batas kredit negara dan faktor-faktor yang memengaruhi jumlahnya.
Nah, jika Anda tertarik untuk mendapat insight lebih banyak seputar ekonomi maupun finansial, yuk kunjungi artikel lain di blog OCBC NISP!
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Baca juga: Kredit UMKM Adalah: Tujuan, Syarat, hingga Caranya