Memahami ciri-ciri kurva indiferen berguna untuk mengetahui konsumsi pelanggan.
Dalam menghitung preferensi individu, salah satu hal penting yang perlu dikuasai oleh perusahaan adalah memahami ciri-ciri kurva indiferen.
Secara singkat, kurva indiferen adalah diagram penunjuk angka kegiatan konsumsi individu.
Pembuatan sketsa ini sangat penting bagi dunia bisnis. Pasalnya, melalui kurva indiferen, suatu perusahaan dapat mengetahui jumlah konsumen yang membeli barangnya.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap tentang definisi hingga ciri-ciri kurva indiferen, baca artikel ini sampai habis!
Kurva indiferen adalah istilah dalam dunia ekonomi berupa gambaran grafis gabungan produk yang memberikan kepuasan sama terhadap konsumen, sehingga dapat membuat mereka acuh tak acuh.
Adapun sikap acuh tak acuh oleh individu atau konsumen yang dimaksud di sini adalah karena kedua produk memberikan kesamaan dalam kegunaannya.
Atau dapat juga dikatakan bahwa kurva indiferen adalah metode dalam ekonomi mikro kontemporer yang menunjukkan keterbatasan anggaran serta keinginan konsumen.
Dalam hal ini, ciri-ciri kurva indiferen (indifference curve) yaitu menghubungkan titik-titik kombinasi sejumlah barang yang dikonsumsi, di mana hasilnya memberikan kesamaan pada tingkat kepuasan konsumen.
Teori kurva indiferen ditemukan serta dikembangkan pada awal abad ke-20 oleh Francis Ysidro Edgeworth, Vilfredo Pareto, serta teman-temannya.
Kurva indiferen adalah hasil turunan dari teori utilitas ordinal, yang memiliki asumsi bahwa setiap orang bisa mengurutkan preferensi masing-masing.
Pada awalnya, kegunaan kurva indiferen bagi para ekonom yaitu untuk menjelaskan kondisi di mana para konsumen yang menemukan dua barang dan ingin membelinya, namun hanya memiliki anggaran terbatas.
Maka dari itu, karena mereka tidak dapat membeli keduanya, maka kurva indiferen muncul sebagai solusi untuk permasalahan bagi konsumen.
Yap, secara visual, kurva indiferen akan menunjukkan kuantitas di antara kedua barang, yaitu mana yang memiliki kesamaan utilitas atau kegunaan.
Baca juga: Aggregate Demand: Pengertian, Komponen, Faktor & Cara Hitung
Adapun ciri-ciri kurva indiferen yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui, antara lain yaitu:
Ciri-ciri kurva indiferen yang pertama yaitu, mempunyai nilai kemiringan negatif (negatively slope).
Artinya, jika seseorang mengonsumsi suatu barang, maka produk lainnya perlu dikurangi.
Bentuk visual yang dihasilkan dari ciri-ciri kurva indiferen ini yaitu berupa sejajar sumbu horizontal dan vertikal.
Melansir dari Economics Concepts, penyebab ciri-ciri kurva indiferen mengalami kemiringan negatif adalah karena adanya peningkatan sikap konsumtif dari pembeli, sehingga mereka harus melepaskan barang lainnya untuk mempertahankan kepuasan produk yang sama.
Hal ini dikenal sebagai diminishing marginal rate of substitution dalam ilmu ekonomi.
Ciri-ciri kurva indiferen selanjutnya adalah mengalami bentuk cembung ke titik origin (O), yang akan menunjukkan penurunan derajat pergantian barang.
Menurut Posma Sariguna Johnson Kennedy (2016), ciri-ciri kurva indiferen tersebut disebabkan karena terdapat perbedaan jumlah proporsi yang perlu dikorbankan, dengan tujuan untuk mengubah jumlah kombinasi dalam mengonsumsi barang.
Kemudian, ciri-ciri kurva indiferen adalah garis yang ditunjukkan tidak berpotongan.
Hal ini dikarenakan ciri-ciri kurva indiferen adalah bersifat konsisten ketika menunjukkan tingkat kepuasan yang berbeda.
Terakhir, ciri-ciri kurva indiferen adalah grafik yang ditampilkan tidak menyentuh sumbu vertikal maupun horizontal.
Kondisi tersebut dapat terjadi saat konsumen membeli lebih dari satu produk yang berbeda.
Namun, kurva akan menyentuh sumbu apabila mengalami grafik non-indiferen (konsumen hanya membeli satu produk).
Baca juga: Biaya Marginal Adalah: Pelajari Cara Hitung dan Contohnya!
Nah, agar Sobat OCBC NISP dapat mengetahui ciri-ciri kurva indiferen lebih lanjut, berikut adalah rumus dan contoh analisisnya yang perlu diperhatikan.
Umumnya, rumus yang digunakan untuk membangun kurva indiferen dalam ekonomi, yaitu:
𝑈(𝑡, 𝑦)=𝑐
Keterangan:
c: utilitas yang dicapai oleh kurva dan konstan.
t dan y: jumlah kedua produk yang berbeda.
Dalam hal ini, apabila nilai c tidak sama, maka akan menunjukkan kurva indiferen yang berbeda pula.
Berikut salah satu contoh gambarnya agar Sobat OCBC NISP dapat memahaminya lebih dalam.
Sumber: Byju's.com
Dari gambar kurva indiferen tersebut, dapat dikatakan bahwa ketiga produk pada grafik mengalami acuh tak acuh, atau memberikan kepuasan yang sama pada konsumen.
Namun, konsumen dapat mengatur urutan preferensi bagi produk gabungan tersebut.
Pada grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
IC1 dan IC2 merupakan representasi dari dua kurva indiferen.
IC2 adalah kurva indiferen yang lebih tinggi dari IC1.
Sumber: Byju's.com
Sementara itu, pada contoh gambar di atas, dapat disimpulkan bahwasanya:
kombinasi 'L' mengandung lebih banyak barang X dan Y daripada 'M' pada grafik IC1.
Penyebabnya adalah karena kurva IC2 lebih memberikan banyak kepuasan kepada konsumen.
Dengan demikian, dari contoh tersebut, analisis kurva indiferen adalah bekerja pada grafik sederhana melalui dua dimensi.
Maka dari itu, setiap sumbu individu akan menunjukkan satu jenis barang ekonomi. Apabila grafik masuk ke dalam kurva, maka konsumen tidak mempunyai preferensi terhadap produk apapun.
Selain itu, hal ini disebabkan karena semua produk memiliki tingkat kegunaan atau kepuasan yang sama bagi konsumen, maka mereka akan menunjukkan acuh tak acuh terhadap barang lainnya.
Demikian penjelasan lengkap mengenai definisi hingga ciri-ciri kurva indiferen dalam dunia bisnis.
Selain perlu mengetahui kurva indiferen, setiap pengusaha juga perlu melakukan pengelolaan bisnis yang tepat.
Namun, Sobat OCBC NISP tidak perlu khawatir, sebab terdapat layanan Cash Management dari Bank OCBC NISP yang memudahkan para pebisnis dalam melakukan pengelolaan keuangan.
Ada banyak layanan yang disediakan, mulai dari transfer dengan 10 pilihan mata uang hingga menjamin keamanan dalam pengiriman dan pengambilan dana.
Tunggu apa lagi, yuk, mulai lakukan pengelolaan bisnis bersama OCBC NISP!
Baca juga: Apa itu Cost of Fund? Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung