Closing fee adalah komisi tambahan yang diperoleh pihak ketiga dari perusahaan.
Closing fee adalah istilah yang lebih akrab didengar dalam proses transaksi jual, beli, atau sewa properti.
Istilah ini merujuk pada komisi tambahan yang diberikan perusahaan kepada pihak ketiga atau broker.
Closing fee kerap disamakan dengan komisi dan reward, padahal ketiganya adalah hal yang berbeda.
Untuk mengetahui perbedaan antara closing fee, komisi, dan reward, baca artikel ini sampai habis!
Closing fee adalah komisi tambahan yang diberikan kepada broker properti saat kegiatan transaksi jual beli maupun penyewaan telah mencapai kesepakatan dan sudah deal.
Dalam hal ini, broker merupakan seseorang yang menjadi pihak ketiga atau perantara untuk menawarkan properti kepada customer.
Biasanya, komisi tambahan tersebut akan diberikan dari kantor broker, sebagai bonus untuk mereka yang berhasil melakukan negosiasi.
Tak hanya dilihat dari bonusnya, closing fee adalah hal yang penting dalam kegiatan transaksi properti, karena dapat menjadi tanda berhasil atau tidaknya kesepakatan negosiasi.
Jika Sobat OCBC NISP masih bingung apakah closing fee, komisi, dan reward merupakan hal yang sama atau tidak, berikut adalah perbedaannya, di antaranya yaitu:
Perbedaan utama komisi, reward, dan closing fee adalah dilihat dari tujuan perusahaan atau agen properti dalam memberikannya.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tujuan pemberian closing fee adalah untuk menyelesaikan transaksi properti hingga berhasil. Itulah mengapa, closing fee juga sering disebut sebagai biaya penutupan.
Berbeda dengan komisi, perusahaan akan memberikannya kepada karyawan atau bahkan manajer, sebagai imbalan atas layanan dan hasil penjualan yang mereka berikan.
Sementara itu, reward adalah sebuah bentuk penghargaan, baik berupa uang tunai, hadiah fisik, maupun tunjangan bonus, atas hasil pencapaian yang telah dilakukan individu maupun tim.
Dengan diberikannya reward tersebut, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya kepada perusahaan.
Baca juga: Dana Investasi Real Estate, Ini Keuntungannya bagi Investor
Dalam hal ini, seorang individu atau kelompok bisa mendapatkan closing fee, komisi, atau reward jika sudah mencapai hasil tertentu yang diharapkan perusahaan.
Seperti pada closing fee, broker akan mendapatkan bonus tambahannya apabila sudah berhasil membuat pembeli menyampaikan deal atas transaksi properti yang ditawarkan.
Maka dari itu, broker dalam closing fee adalah seseorang yang harus pandai melakukan negosiasi dan menawarkan properti agar berhasil mencapai kesepakatan.
Sementara itu, syarat pemberian komisi adalah dilihat dari persentase atau nilai penjualan yang sudah ditentukan sebelumnya, agar berhasil mencapai target.
Perlu diketahui, komisi untuk broker ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2008, mengenai Perusahaan Perantara Properti.
Peraturan itu menyebutkan bahwa jumlah komisi yang dapat diterima oleh broker adalah sebesar 2% dari hasil penjualan properti.
Kemudian, bedanya pada reward, biasanya tidak memiliki syarat apapun, atau diberikan secara sukarela, karena memang sebagai apresiasi perusahaan kepada karyawannya.
Perbedaan lainnya yaitu, dilihat melalui cara kerja masing-masing individu atau tim untuk mendapatkan closing fee, komisi, maupun reward.
Misalnya, sebagai broker, mereka harus bekerja sama terlebih dahulu dengan perusahaan, baru bisa mendapatkan bonus yang telah ditetapkan sejak awal.
Tidak seperti komisi, cara kerja closing fee adalah memberikan bonus atas hasil kesepakatan negosiasi, baik kepada broker perusahaan maupun independen.
Perbedaannya dengan reward, yaitu tidak memiliki cara kerja khusus, di mana seorang karyawan maupun tim bisa mendapatkan bonus kapanpun sebagai imbalan atas kinerjanya.
Baca juga: Cara Mengajukan Pinjaman Renovasi Rumah, Ini Syaratnya!
Apabila Sobat OCBC NISP merupakan seorang broker, dan ingin mencapai closing saat menjual properti, berikut adalah sejumlah tips yang bisa dilakukan, antara lain yaitu:
Tips pertama agar berhasil mencapai closing fee adalah dengan membangun rasa percaya antara pihak pembeli maupun penjual.
Dalam hal ini, Sobat OCBC NISP bisa membangun komunikasi yang baik dengan pembeli, misalnya dimulai dari menciptakan kenyamanan saat berdiskusi mengenai transaksi properti.
Selain itu, Sobat OCBC NISP juga tak perlu sungkan jika ingin meminta tips kepada para broker sebelumnya, seperti bagaimana pengalaman mereka bisa mencapai closing saat menawarkan properti.
Tips selanjutnya yaitu, Sobat OCBC NISP dapat memanfaatkan marketing tools yang bisa mencakup banyak pelanggan untuk memasarkan properti, seperti media sosial, blog, maupun website.
Setelah rasa kepercayaan dibangun antara kedua belah pihak, hal yang perlu dilakukan Sobat OCBC NISP sejak awal adalah memahami dan menguasai informasi product dengan baik.
Yap, Sobat OCBC NISP perlu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari suatu produk.
Hal ini ditujukan agar saat negosiator bertanya, Sobat OCBC NISP dapat menjawabnya dengan mantap, sehingga pembeli pun bisa mempercayakan transaksi propertinya untuk mencapai deal.
Demikian sederet informasi mengenai pengertian closing fee hingga tips menjual properti agar cepat laku.
Seperti penjelasan dalam pembahasan di atas, closing fee adalah upah tambahan yang diperoleh broker setelah mampu mencapai target penjualan properti.
Nah, apabila ingin memiliki hunian impian, layanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank OCBC NISP menawarkan sejumlah opsi pinjaman.
Ada dua jenis pinjaman yang bisa Sobat OCBC NISP gunakan, yaitu KPR Easy Start dan Kendali.
Masing-masing jenis KPR tersebut memiliki sejumlah keuntungan yang bisa Sobat OCBC NISP dapatkan, lho.
Tunggu apa lagi, yuk dapatkan hunian impian bersama OCBC NISP!
Baca juga: 7 Tips Renovasi Rumah Hemat Biaya dan Murah, Yuk Simak!