Kenali Red Flags yang biasa dilakukan Penipu terhadap korbannya dan cara mencegahnya.
Pelaku Penipuan seakan tak pernah habis akal untuk menjerat para korban.
Modusnya makin beragam dan semakin banyak yang terkecoh dengan taktik penipuan.
Hal inilah yang mengharuskan masyarakat untuk lebih teliti, karena ternyata Pelaku memiliki Red Flags yang dilakukan kepada korbannya.
Apa Itu Red Flags?
Umumnya, Red Flags merupakan tanda-tanda yang memperlihatkan bahwa ada sesuatu yang seharusnya dihentikan dan menunjukkan kondisi mencurigakan atau berbahaya.
Masih ingat dengan penipuan file .APK atau .Pdf berisi undangan pernikahan, surat informasi dari Kepolisian atau Bank, lowongan pekerjaan, hingga kasus kurir paket yang semakin meresahkan?
Jika diteliti, para pelaku kerap menggunakan cara yang hampir sama untuk menjebak korbannya. Seperti alur penipuan yang mengatasnamakan kurir paket satu ini:
Adanya kasus tipu-tipu ini mengharuskan masyarakat untuk lebih waspada agar tidak terkena jebakannya.
Sebelum menyesal, yuk ketahui tanda mencurigakan atau red flags yang dilakukan Pelaku Penipuan terhadap korbannya.
Kenali Tanda-Tanda Red Flags Penipu!
Langkah awal ini dilakukan oleh Pelaku Penipuan untuk bisa terhubung dengan calon korbannya.Selain nomor pribadi, pelaku juga menggunakan nomor-nomor yang mirip dengan nomor asli dari sebuah instansi, seperti bank misalnya.
Pelaku Penipuan sering memanfaatkan informasi-informasi yang krusial, misal seperti aktivitas keuangan di Bank untuk memancing rasa penasaran targetnya. Setelah membuat korbannya merasa panik, Pelaku Penipuan akan meminta korban untuk meng-klik file berformat .APK atau .Pdf di device/handphone atau menginformasikan kode yang muncul di device atau informasi rahasia yang diketahui korban.
Anda patut waspada jika dijanjikan akan mendapat keuntungan/imbalan yang besar namun dengan syarat harus melakukan transaksi kepada pelaku melalui transfer bank, e-wallet, atau Gift Card.
Untuk mempermudah aksinya, korban dibuat merasa takut atau diancam akan mengalami kerugian besar. Misalnya seperti akan dilaporkan ke polisi, penyitaan barang, biaya administrasi bulanan akan dinaikan, dikenakan denda, rekening Nasabah telah digunakan untuk transaksi oleh penjahat, dst.
Kebanyakan Pelaku Penipuan memulai aksinya dengan mengajak korban berkenalan melalui media social.
Setelah korban terjerat bujuk rayu, penipu akan meminta korban untuk mengirimkan dana atau meminta informasi data rahasia yang harusnya hanya diketahui oleh korban.
Lakukan Antisipasi Saat Menemukan Modus Penipuan
Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan jika Anda mengindentifikasi adanya tanda-tanda penipuan, seperti :
Itulah beberapa red flags Penipu yang wajib Anda tahu dan tips untuk mengantisipasi kasus penipuan.
Tingkatkan rasa waspada dengan tidak mudah percaya pada pesan atau orang yang tidak dikenal, agar seluruh data diri dan keuangan tetap aman.