Inventory turnover adalah aspek yang digunakan untuk mengukur jumlah penjualan.
Inventory turnover adalah aspek penting yang digunakan oleh pebisnis dalam mengukur jumlah barang terjual per tahunnya.
Dengan mengetahui total aset yang terjual, seorang pebisnis juga bisa mengelola stok barang di gudang secara lebih mudah.
Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu inventory turnover, yuk simak artikel ini sampai habis!
Pada umumnya, inventory turnover dinyatakan dalam satuan perhitungan rata-rata kecepatan penjualan persediaan.
Atau, lebih tepatnya, inventory turnover adalah sebuah metode untuk mengukur seberapa cepat sebuah perusahaan dapat menjual persediaan barang dalam satu periode waktu.
Dalam dunia bisnis, inventory turnover merupakan indikator penting yang dapat membantu mengukur efektivitas penjualan dan manajemen persediaan.
Adapun beberapa fungsi dari inventory turnover adalah sebagai berikut:
Salah satu fungsi dari inventory turnover adalah membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait manajemen persediaan.
Dengan mengetahui tingkat perputaran persediaan, perusahaan dapat mengidentifikasi barang yang mengalami kesulitan penjualan dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.
Misalnya, jika suatu produk memiliki tingkat perputaran yang rendah, perusahaan dapat melakukan promosi atau penawaran khusus untuk meningkatkan penjualannya.
Fungsi lain dari inventory turnover adalah dapat digunakan sebagai salah satu indikator kinerja utama (Key Performance Indicator/KPI) dalam penjualan.
Dengan mengukur perputaran persediaan, perusahaan dapat menentukan apakah penjualan sudah mencapai target yang diharapkan atau belum.
Melalui peningkatan inventory turnover, perusahaan dapat menghemat pengeluaran yang terkait dengan persediaan barang.
Jika perputaran persediaan rendah, barang akan mengendap di gudang dan biaya penyimpanan meningkat.
Maka dari itu, melalui peningkatan perputaran persediaan, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan dan mengoptimalkan penggunaan ruang gudang.
Meskipun inventory turnover penting untuk mengukur efektivitas penjualan dan manajemen persediaan, perlu diingat bahwa rasio perputaran yang terlalu tinggi atau rendah juga bisa menandakan adanya masalah.
Rasio terlalu tinggi dapat mengindikasikan persediaan yang tidak mencukupi atau risiko kehilangan penjualan.
Sementara itu, rasio terlalu rendah dapat menunjukkan persediaan berlebih yang mungkin tidak terjual dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memahami batasan rasio inventory turnover yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan bisnis mereka.
Baca juga: Barang Modal: Arti, Contoh, Dan Bedanya Dari Barang Konsumsi
Inventory turnover dapat dihitung menggunakan rumus sederhana, yaitu membagi harga pokok barang dengan rata-rata persediaan dalam periode waktu tertentu.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini rumus inventory turnover:
Rata-Rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir)/2
Dalam perhitungan ini, harga pokok dapat mencakup biaya produksi, biaya pembelian, dan biaya lainnya yang terkait dengan pengadaan barang.
Adapun beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan inventory turnover adalah sebagai berikut:
Melakukan forecasting atau peramalan permintaan adalah langkah penting untuk meningkatkan inventory turnover.
Dengan memahami tren pasar dan pola permintaan pelanggan, perusahaan dapat membuat perkiraan yang lebih akurat tentang kebutuhan persediaan.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat memengaruhi perputaran persediaan.
Salah satu cara untuk meningkatkan inventory turnover adalah dengan meningkatkan perputaran produk.
Hal ini, dapat dilakukan dengan memperkenalkan produk baru atau memperbarui yang sudah ada untuk menarik minat pelanggan.
Selain itu, perusahaan juga dapat mengadakan promosi atau penawaran khusus untuk mendorong penjualan dan menggerakkan persediaan barang.
Menerapkan sistem otomatisasi dalam manajemen persediaan membantu meningkatkan inventory turnover.
Melalui penggunaan software atau sistem manajemen inventaris yang terintegrasi, perusahaan dapat dengan mudah melacak, memprediksi permintaan, dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan secara efisien.
Baca juga: 5 Cara Menghitung Keuntungan Jualan, Pengusaha Wajib Tau!
Menetapkan harga produk dengan bijak juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover.
Melakukan analisis serta memahami permintaan pasar dapat membantu perusahaan menetapkan harga yang kompetitif dan menarik bagi pelanggan.
Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan faktor biaya, margin keuntungan, serta strategi penetapan harga yang tepat untuk mencapai keseimbangan antara penjualan dan keuntungan.
Dalam bisnis yang menjual produk dengan masa kedaluwarsa, perhatian terhadap tanggalnya sangatlah penting.
Memantau dan mengelola produk yang mendekati masa kedaluwarsa dengan baik dapat membantu menghindari kerugian akibat barang tidak terjual.
Selain itu, mengatur sistem rotasi persediaan berdasarkan tanggal kedaluwarsa, juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover dan mengoptimalkan penggunaan produk yang ada.
Demikian sederet informasi mengenai apa itu inventory turnover, fungsi, cara menghitung, dan tips meningkatkan rasionya.
Berdasarkan pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa inventory turnover adalah salah satu aspek yang penting untuk membantu pebisnis dalam mengambil keputusan dengan tepat.
Nah, dengan pengambilan keputusan yang tepat, maka suatu bisnis pun bisa semakin berkembang.
Untuk menunjang pengembangan perusahaan tersebut, Bank OCBC NISP menyediakan layanan ekspansi bisnis yang terdiri dari pembiayaan modal usaha, supply chain, hingga trade finance.
Dengan berbagai layanan tersebut, maka proses pengembangan bisnis pun bisa dilakukan secara lebih lancar.
Untuk itu, tunggu apa lagi, yuk kembangkan bisnis perusahaan bersama OCBC NISP!
Baca juga: Barang Inferior: Pengertian, Karakteristik, Dan Contoh