Accrued expense adalah beban yang dalam laporan keuangan yang belum dilunasi.
Accrued expense adalah biaya dalam laporan keuangan milik perusahaan yang belum dilunasi.
Dalam laporan keuangan, accrued expense ini bisa membantu perusahaan untuk membuat proyeksi finansial di masa depan.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu accrued expense, yuk baca artikel berikut ini!
Secara sederhana, accrued expense adalah beban atau pengeluaran yang sudah diakui dalam laporan keuangan perusahaan, meskipun pembayarannya belum dilakukan.
Dengan kata lain, accrued expense mencatat kewajiban perusahaan untuk membayar biaya tertentu di masa mendatang, meskipun pada saat ini belum terjadi transaksi.
Dalam pembukuan keuangan, accrued expense memiliki peran penting sebagai bagian dari metode akuntansi akrual.
Metode ini mencatat transaksi berdasarkan waktu terjadinya, bukan saat pembayaran dilakukan.
Oleh karena itu, accrued expense memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kewajiban finansial perusahaan di masa depan.
Adapun beberapa jenis accrued expense adalah sebagai berikut:
Salah satu bentuk accrued expense adalah gaji atau upah karyawan. Dalam banyak perusahaan, gaji karyawan biasanya dibayarkan setelah periode akuntansi berakhir.
Namun, karena periode akuntansi tidak selalu berakhir pada tanggal pembayaran gaji, perusahaan perlu mencatat nilainya sebagai accrued expense.
Ini memungkinkan perusahaan untuk melacak kewajiban finansial terkait gaji dalam laporan keuangannya.
Jenis lain dari accrued expense adalah pembelian barang atau jasa yang sudah diterima.
Ketika perusahaan membeli barang atau jasa dari pihak lain, biayanya sudah dapat diestimasikan sejak awal, bahkan jika pembayarannya belum terjadi.
Sebagai contoh, jika perusahaan menggunakan sistem pemesanan sebelum pengiriman (pre-order), maka biaya pengeluarannya akan dianggap menjadi bagian dari accrued expense.
Jadi, walaupun invoice atau tagihan belum diterima, pengakuan accrued expense memberikan gambaran mengenai besarnya biaya yang perlu dibayarkan ketika transaksi selesai.
Baca juga: 7 Prinsip Manajemen Keuangan dalam Pengelolaan Perusahaan
Dalam dunia bisnis, utang bunga dan pajak adalah unsur penting. Meskipun pembayaran bunga atau pajak belum terjadi, perusahaan dapat memperkirakan besarnya biaya ini.
Pada metode akuntansi akrual, utang bunga dan pajak termasuk dalam kategori accrued expense.
Meskipun pembayaran terjadi di periode akuntansi berikutnya, pencatatan accrued expense memungkinkan perusahaan untuk memiliki gambaran lebih jelas tentang kewajiban finansialnya.
Baca juga: Pengertian Bank Overdraft dalam Akuntansi Keuangan
Jenis selanjutnya dari accrued expense adalah biaya sewa. Biaya sewa, seperti sewa kantor atau fasilitas lainnya, juga termasuk dalam kategori accrued expense.
Jika perusahaan membayar sewa secara bulanan atau tahunan, maka biayanya akan menjadi kewajiban di masa mendatang.
Meskipun belum terjadi pembayaran, biaya sewa ini akan dicatat sebagai accrued expense dalam periode akuntansi yang berlaku.
Hal ini membantu perusahaan untuk memahami dan mengantisipasi jumlah pengeluaran yang akan datang.
Selain dari jenis-jenis di atas, ada banyak bentuk biaya lain yang juga masuk dalam kategori accrued expense, seperti bonus karyawan, tunjangan, biaya utilitas, dan lain-lain.
Jenis biaya ini memiliki estimasi besaran dan tanggal pembayaran yang dapat dihitung oleh perusahaan.
Dengan mencatat accrued expense, perusahaan memiliki cara lebih terencana untuk mengelola finansialnya.
Meskipun sekilas tampak mirip, terdapat beberapa hal yang membedakan accrued expense dan account payable.
Adapun perbedaan account payable dengan accrued expense adalah sebagai berikut:
Accrued expense adalah kewajiban perusahaan untuk membayar biaya tertentu di masa mendatang, dan sudah diakui dalam laporan keuangan.
Sementara itu, account payable adalah utang yang timbul akibat pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga, dan harus dibayarkan dalam tenggat waktu tertentu.
Selain definisinya, accrued expense dan account payable juga berbeda dari segi cara kerja.
Accrued expense mencatat estimasi biaya yang harus dibayar di masa mendatang.
Sementara itu, account payable mencatat utang usaha berdasarkan faktur atau invoice yang diterima dari pihak ketiga.
Di samping itu, accrued expense dicatat berdasarkan estimasi. Sedangkan account payable, mencatat jumlah pasti yang harus dibayarkan berdasarkan faktur.
Untuk lebih memahami bagaimana accrued expense bekerja dalam konteks nyata, mari lihat contoh berikut:
PT CMDIGITAL adalah sebuah perusahaan konsultan IT yang memiliki banyak karyawan.
Pada akhir bulan Juni, periode akuntansi perusahaan berakhir. Tetapi, pembayaran gaji karyawan dilakukan pada awal bulan Juli.
Maka, gaji yang diperoleh karyawan selama akhir Juni akan dicatat sebagai accrued expense dalam laporan keuangan perusahaan.
Konsep ini membantu perusahaan untuk memahami kewajiban pembayaran gaji di masa mendatang.
Demikian sederet informasi mengenai apa itu accrued expense, jenis-jenis, perbedaannya dengan account payable, dan contohnya.
Dapat disimpulkan bahwa accrued expense adalah beban wajib yang harus dibayar oleh perusahaan dan akan tetap tercatat dalam laporan keuangan.
Nah, agar keuangan dalam usaha bisa diatur dengan baik, Sobat OCBC NISP dapat memanfaatkan layanan Kelola Dana Bisnis dari Bank OCBC NISP.
Melalui layanan tersebut, Sobat OCBC NISP bisa memilih produk yang memiliki berbagai manfaat, mulai dari Rekening dan Investasi, Pembayaran dan Penagihan, Nyala Payroll, hingga Treasuri.
Jadi, tak perlu ragu lagi, mari percayakan pengelolaan keuangan bisnis bersama OCBC NISP!
Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Definisi, Komponen, dan Manfaat