Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Bullish adalah kondisi pasar modal yang sedang mengalami tren naik.
Bullish adalah salah satu istilah dalam pasar modal yang penting untuk dipahami bagi setiap investor. Begitu pun dengan bearish.
Memahami apa itu bullish dan bearish akan membantu seorang investor untuk dapat mengoptimalkan peluangnya di pasar modal.
Istilah bullish dan bearish sendiri digunakan untuk menggambarkan bagaimana performa pasar modal secara umum.
Melalui kedua istilah tersebut, dapat diketahui apakah nilai pasar sedang terapresiasi (naik) atau terdepresiasi (turun).
Mari simak penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu bullish dan bearish dalam artikel berikut ini!
Bullish adalah kondisi di mana harga aset di pasar mengalami peningkatan atau kenaikan.
Kondisi ini digambarkan seperti seekor banteng (bull) saat menyerang dengan mengangkat tanduknya ke atas, ini menunjukan pasar sedang naik atau kuat (bullish).
Dalam konteks saham atau investasi, saat bullish, seorang investor memprediksi nilai saham atau pasar akan mengalami kenaikan.
Pasar saham cenderung menjadi bullish ketika kondisi ekonomi berjalan baik.
Ketika permintaan atas saham tinggi, hal ini berpotensi mendorong kenaikan harga, yang disebut juga sebagai kondisi bullish.
Kebalikan dari bullish, bearish menggambarkan situasi di mana harga aset di pasar sedang mengalami penurunan.
Bearish digambarkan seperti beruang (bear) yang menyerang menggunakan cakar dari atas ke bawah, ini menggambarkan kondisi pasar yang menurun atau lemah.
Dalam investasi, seorang yang mengalami bearish akan memprediksi bahwa harga aset atau saham akan turun di masa mendatang.
Umumnya, investor mengantisipasi bearish dengan menjual saham mereka.
Investor yang mengamati tanda penurunan (bearish) cenderung memiliki pandangan negatif yang terjadi pada kondisi pasar kedepannya.
Penyebab bullish di pasar keuangan dapat beragam dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor ekonomi, finansial, dan psikologis.
Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab bullish adalah sebagai berikut.
Perlu diketahui, pergerakan harga instrumen pasar saham dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu negara.
Ketika masyarakat menggunakan lebih banyak uang untuk berbelanja dan terjadi penurunan tingkat pengangguran, ini menandakan perekonomian negara tersebut cenderung menguat.
Peningkatan kekuatan ekonomi ini membawa dampak positif pada nilai saham di pasar.
Dalam pasar bullish, banyak investor ingin membeli aset atau saham karena adanya permintaan tinggi dan penawaran rendah.
Sementara itu, yang ingin menjualnya hanya sedikit. Ini membuat aset lebih berharga karena penawarannya yang terbatas.
Faktor lain yang menyebabkan bullish adalah psikologi investor. Sentimen positif dan keyakinan investor juga dapat memicu peningkatan permintaan terhadap suatu aset.
Psikologi investor, seperti harapan positif tentang masa depan, dapat memengaruhi keputusan untuk membeli aset dan mengangkat harga.
Untuk mengetahui apakah pasar dalam kondisi bullish atau bearish, investor dapat menggunakan berbagai metode analisis, seperti:
Mengamati grafik candlestick dapat membantu untuk mengetahui apakah pasar dalam keadaan bullish atau bearish.
Secara sederhana, untuk mengetahui kemungkinan pasar sedang mengalami bullish adalah jika candlestick menjadi berwarna biru atau hijau.
Namun, perlu diketahui, warna candlestick saja tidak cukup untuk membuat keputusan investasi.
Jadi, Sobat Cuan juga perlu juga membandingkannya dengan menggunakan moving average, untuk mengetahui apakah grafik berada di atas atau di bawah.
Moving average adalah indikator teknikal yang menghaluskan data harga selama periode waktu tertentu untuk mengidentifikasi tren.
Tren dapat diidentifikasikan sebagai bullish adalah ketika harga berada di atas moving average.
Sementara jika harga berada di bawah moving average, ini mengindikasikan bearish.
Penggunaan moving average dengan berbagai periode waktu dapat membantu dalam mengonfirmasi dan mengidentifikasi perubahan tren pasar.
Dalam menghadapi kondisi bullish dan bearish di pasar keuangan, investor memiliki berbagai pendekatan yang dapat diambil, tergantung pada gaya investasi dan tujuannya.
Berikut adalah dua cara untuk menghadapi pasar bullish dan bearish.
Cara yang digunakan oleh investor fundamental dalam menghadapi pasar bullish adalah dengan mencari aset undervalued atau yang dijual murah untuk investasi jangka panjang.
Di pasar bearish, investor fundamental lebih berhati-hati dan mungkin mencari aset dengan harga lebih rendah atau mengalokasikan dan ke investasi yang dianggap lebih aman.
Investor fundamental sering kali fokus pada pandangan jangka panjang tentang investasi mereka daripada fluktuasi harga jangka pendek.
Dalam pasar bullish, investor analisis teknikal mengikuti tren harga dan mencari peluang pembelian.
Sementara itu, saat pasar bearish, investor analisis teknikal mencari tanda pembalikan tren untuk menentukan kapan waktu tepat untuk membeli atau menjual.
Investor analisis cenderung lebih fleksibel dalam mengikuti perubahan tren pasar.
Demikian penjelasan seputar apa itu bullish, lengkap beserta faktor penyebab, bedanya dengan bearish, hingga cara mengetahui dan menghadapinya.
Dapat dikatakan, kondisi bullish atau bearish pasar modal akan sangat menentukan keputusan investasi seseorang.
Oleh karena itu, investor harus betul-betul memahami kondisi pasar saat akan melakukan keputusan investasi.
Nah, bagi Sobat Cuan yang baru akan memulai perjalanannya di pasar modal, yuk investasi bareng OCBC NISP dan #BeraniCuan untuk masa depan!
Di OCBC NISP, Sobat Cuan bisa memilih berbagai jenis produk investasi, mulai dari reksa dana, valuta asing, hingga tabungan emas.
Yuk, mulai investasimu dan capai #FinanciallyFit sekarang juga!
Baca juga: Trading Saham: Definisi, Cara, dan Bedanya dengan Investasi
