Ada sebuah modus penipuan bernama Voice Phising. Sebelum mengenal lebih jauh apa itu Voice Phising, mari kita bahas pengertian dasarnya dulu.
Apa Itu Phising?
Perkembangan teknologi bukan hanya memunculkan hal-hal positif, tapi juga negatif, salah satunya adalah phising. Kejahatan phising adalah salah satu tindak kriminal dunia maya yang patut diwaspadai. Terutama untuk para pengguna kartu kredit, dikarenakan pengguna kartu kredit tidak hanya akan kehilangan data, tetapi korban phising juga dapat kehilangan seluruh akses media sosial dan ponselnya.
Phising adalah metode kejahatan online dengan melakukan pencurian data untuk kepentingan individu hingga merugikan korban. Arti phising berasal dari kata “fishing”, yang artinya memancing.
Aktivitas phising memang bertujuan untuk memancing orang agar memberikan informasi pribadi tanpa disadari. Umpan pancingan dapat berupa apa saja, mulai dari klik link internet sampai permintaan telpon. Setelah data dicuri, pelaku bebas menggunakannya untuk apa saja, termasuk kejahatan.
Salah satu bentuk kejahatan yang masih sering terjadi dan banyak mengincar pengguna kartu kredit salah satunya adalah voice.
Yuk Mengenal Voice Phising
Voice phishing (Vishing) adalah bentuk penipuan melalui telepon, dengan tujuan memancing emosi korban agar memberikan informasi pribadi yang bersifat personal dan sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi atau data pribadi lainnya yang dapat mengakses rekening bank target. Biasanya menargetkan orang tua atau orang yang kurang paham teknologi. Jangan mudah percaya jika kita diiming-imingi hadiah atau menerima desakan untuk memberikan data pribadi.
Kejadian Voice phising (vhising) ini sering kali terjadi pada pengguna kartu kredit, seperti yang terjadi kepada salah satu warganet Bernama Adhin, Adhin mengungkapkan bahwasanya ia menerima telepon dari sebuah nomor tak dikenal. Ketika panggilan tersebut diangkat, suara penelpon terdengar seperti robot yang sangat menyerupai call center resmi.
Mengaku dari salah satu pihak operator resmi, penelpon tersebut mengatakan bahwa Adhin memiliki tunggaka sebesar Rp 5 juta. Jika tidak segera melunasinya, nomor atau rekening akan diblokir.
Selain itu, oknum penipu juga mengatakan bahwa ada kemungkinan pencurian data. Ia meminta Adhin untuk mencocokan data pribadinya dengan menanyakan nama lengkap, nomor telepon aktif, email, dan alamat lengkap.
Beruntung Adhin tidak menjadi korban penipuan ini karena menyadari ketidaksesuaian informasi yang disampaikan oleh penelpon.
Tidak hanya Adhin saja yang menjadi korban Voice phising ini, Adapun seorang warganet yang juga ikut menjadi korban Voice Phising namun kali ini penelpon bersandiwara sebagai Call Center Bank Indonesia, kejadian dan proses penipuannya pun serupa dengan yang terjadi kepada Adhin.
Hal ini membuktikan bahwasanya Aksi penipuan Voice Phising ini bisa terjadi kepada kepada siapa saja, terutama pengguna kartu kredit yang dimana kartu kredit merupakan salah satu fasilitas yang di sediakan oleh perbankan yang sangat sering digunakan oleh nasabah perbankan.
Oleh sebab itu sebelum anda menjadi korban dari kejahatan Voice Phising maka anda wajib engetahui tips menghindari Voice Phising di antaranya adalah sebagai berikut:
Yang harus dilakukan jika menerima voice phising
Ada banyak cara bagi pelaku untuk meyakinkan nasabah, salah satunya dengan menggunakan nomor yang serupa dengan call center resmi. Maka dari itu, kita bisa memastikan valid tidaknya call center tersebut melalui website bank terkait.
Contoh nomor CS palsu: 0816278330, 0816278327, 1 (971) 2686824, 1(620) 220 6831. Contoh website palsu dengan domain yahoo.com; gmail; ymail; seperti : cs@ocbc.com, kredit@ocbc.com
Penipu sering menggunakan metode ini untuk mengecoh nasabah. Biasanya terdapat pesan yang menggiring korban untuk mengakses dan mengisi link palsu yang dikirimkan oleh pelaku, untuk mendapatkan data penting korbannya.
Perhatikan hal ini saat Anda menerima pesan mencurigakan :