Berikut ini deretan tempat yang dikunjungi jamaah saat melaksanakan ibadah haji. Simak sampai akhir, ya!
Melaksanakan haji merupakan ibadah yang memerlukan perjalanan panjang. Umat Islam asal Indonesia bahkan harus menempuh perjalanan sekitar 13 jam dengan pesawat untuk sampai ke Tanah Suci, di Mekkah, Arab Saudi.
Selama pelaksanaan pun juga begitu. Jamaah haji harus mengunjungi beberapa tempat di Mekkah dan sekitarnya untuk melakukan prosesi peribadatan tertentu.
Misalnya, jamaah harus mengunjungi Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf atau berdiam diri pada siang hari tanggal 9 Dzulhijjah. Selain itu, jamaah juga harus bermalam atau mabit di Muzdalifah untuk beribadah dan mengumpulkan kerikil untuk melontar jumrah.
Baca juga: Akad Ijarah Adalah: Pengertian, Rukun, Syarat dan Jenis
Nah untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian lengkap tentang tempat-tempat yang dikunjungi jamaah saat pelaksanaan ibadah haji.
Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi. Dari Masjidil Haram, jamaah harus menempuh perjalanan sejauh 27,8 km atau sekitar 30 menit dengan menggunakan mobil.
Di Padang Arafah yang luas ini, seluruh jamaah haji akan berkumpul pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk melaksanakan wukuf atau berdiam diri sambil bermunajat kepada Allah. Wukuf di Padang Arafah merupakan puncak pelaksanaan haji serta menjadi pembeda antara haji dan umrah.
Melansir laman Kemenag, wukuf di Arafah memiliki karakteristik khusus yaitu terhimpunnya seluruh jamaah dalam satu lokasi, satu waktu, dan satu jenis pakaian.
Di Padang Arafah, seluruh hamba Allah berwukuf dengan memakai 1 warna dan 1 jenis pakaian yaitu kain ihram berwarna putih. Tidak ada perbedaan status sosial di Padang Arafah, melainkan kesamaan status sebagai hamba Allah.
Tidak terlihat perbedaan suku, melainkan kesamaan aqidah dan tauhid. Tidak ada kebanggaan dengan perbedaan warna kulit, melainkan kesamaan dalam lebur kekerdilan diri.
Kemudian, tidak ada perkataan kotor, perkataan keji, atau ungkapan kesombongan, melainkan kesamaan dalam indahnya munajat permohonan ampunan dan rahmat. Di padang Arafah, semua manusia dari berbagai bangsa dan suku melebur menjadi satu.
Dengan demikian, wukuf di Arafah menjadi simbol shilatul îman (keterhubungan keimanan), shilatul arhâm (keterhubungan nasab), dan shilatul hadhârah (keterhubungan peradaban).
Tempat berikutnya yang dikunjungi jamaah haji tentu saja Masjidil Haram. Masjid ini berada di pusat kota Mekkah, dan merupakan tempat paling suci bagi umat Islam.
Masjidil Haram merupakan masjid yang di tengahnya terdapat bangunan Ka’bah. Di lokasi inilah jamaah haji atau umroh melakukan tawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.
Di dalam Masjidil Haram juga terdapat beberapa situs penting yang dianggap sebagai tempat mustajab untuk berdoa, seperti Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, Rukun Yamani, hingga Batu Hajar Aswad.
Tempat selanjutnya adalah Muzdalifah, yaitu daerah terbuka di antara Mekkah dan Mina di Arab Saudi. Di tempat ini, jamaah haji akan singgah dan bermalam setelah menjalankan wukuf di Arafah.
Muzdalifah terletak di antara Ma’zamain (dua jalan yang memisahkan dua gunung yang saling berhadapan) Arafah dan lembah Muhassir. Luas Muzdalifah adalah sekitar 12,25 km².
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jamaah bergerak menuju Muzdalifah saat setelah terbenamnya matahari. Di Muzdalifah jamaah haji melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara jamak dan qashar, serta bermalam hingga waktu fajar. Selain itu, jamaah haji juga mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jumroh.
Baca juga: Mengenal Siskohat dan Cara Menggunakannya dalam Layanan Haji
Tempat terakhir yang disinggahi jamaah haji adalah Mina, yaitu sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi.
Mina yang terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah ini memiliki julukan “kota tenda”, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung.
Dalam pelaksanaan haji, jamaah mengunjungi Mina sebanyak 2 kali. Pertama saat sebelum wukuf di Padang Arafah yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah. Lalu kunjungan kedua setelah wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah, yaitu pada 10 Dzulhijjah.
Di Mina, para jamaah akan melaksanakan prosesi lontar jumroh Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah, lalu dilanjut jumroh ula, wustha, dan aqabah pada 3 hari tasyrik, yaitu 11-13 Dzulhijjah.
Mina juga menjadi tempat penyembelihan hewan kurban serta tahallul, yaitu mencukur rambut sebagai tanda berakhirnya rangkaian ibadah haji.
Itulah deretan tempat yang dikunjungi jamaah selama rangkaian ibadah haji. Kamu tertarik berkunjung juga? Jika iya, persiapkan diri dari sekarang!
Ibadah haji termasuk dalam rukun Islam kelima dengan syarat wajib dikerjakan bagi yang memiliki kemampuan. Adapun kemampuan ini bisa berupa fisik maupun materi.
Dalam hal materi, kamu tentu perlu menyiapkan dana yang cukup untuk berangkat haji. Maka, memiliki tabungan khusus untuk haji menjadi keharusan dalam hal ini.
Kamu bisa memanfaatkan Tabungan Haji iB dari OCBC. Tabungan ini bisa digunakan untuk Haji Reguler, Haji Plus, maupun Haji Furoda.
Banyak keuntungan yang ditawarkan tabungan ini, mulai dari pendaftaran yang mudah dengan formulir online, tidak ada biaya yang dibebankan, serta terkoneksi dengan Sistem Komunikasi Haji Terpadu (SISKOHAT).
Syarat membuka Tabungan Haji iB dari OCBC cukup simple, yaitu menyiapkan dokumen berupa:
Pembukaan rekening tabungan haji bisa dilakukan di Kantor Cabang Syariah OCBC terdekat. Akad tabungan ini adalah wadiah yang memungkinkan nasabah mendapatkan bonus.
Setoran awal untuk membuka tabungan haji di OCBC mulai dari Rp100 Ribu. Kemudian, ketika tabungan sudah mencapai Rp25,1 Juta, kamu sudah bisa mendapatkan porsi keberangkatan haji dari Kementerian Agama.
Kamu tidak akan dikenai biaya administrasi dalam produk ini. Sementara untuk pencatatan mutasi, kamu akan diberi Buku Tabungan serta akses pada OCBC mobile untuk keperluan mengecek saldo.
Tunggu apa lagi, segera buka Tabungan Haji iB OCBC sekarang juga! Semakin cepat menabung, maka semakin cepat pula jadwal keberangkatan ke Tanah Suci!
Baca juga: 6 Syarat Wajib Haji dan Umroh yang Harus Anda Penuhi