Keterbatasan finansial adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan karena sumber daya yang terbatas. Kondisi ini sebenarnya tidak hanya menimpa individu, namun bisa juga menimpa kelompok, organisasi, bahkan pemerintah.
Ada beberapa alasan yang keterbatasan sumber daya ini terjadi, mulai dari pendapatan yang rendah, pengeluaran yang tinggi, atau manajemen keuangan yang buruk.
Keterbatasan finansial merupakan lawan dari merdeka finansial yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk akses terhadap kebutuhan dasar, pendidikan, kesehatan, dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Secara umum, keterbatasan finansial disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
Baca juga: Mengenal Apa Itu Melek Finansial
Keterbatasan fisik seperti yang terjadi pada penyandang disabilitas juga berpotensi menimbulkan keterbatasan finansial. Pasalnya, para penyandang disabilitas ini tidak diberikan hak yang inklusif di masyarakat.
Khusus bagi penyandang disabilitas, ada beberapa penyebab yang membuat mereka berpotensi mengalami keterbatasan finansial, yaitu:
Baca juga: Miskonsepsi Financial Planning, Apa Saja?
Cara mengatasi keterbatasan finansial pada penyandang disabilitas adalah dengan memastikan pemenuhan hak mereka secara inklusif. Hal ini dikenal dengan istilah inklusi disabilitas.
Inklusi disabilitas adalah pemerataan hak-hak secara masif tanpa memandang kondisi, termasuk bagi kaum penyandang disabilitas.
Artinya, setiap penyandang disabilitas di Indonesia maupun dunia harus mendapatkan hak-haknya sebagaimana diuraikan dalam UU tersebut di atas. Tak hanya itu, perempuan dan anak penyandang disabilitas juga harus mendapat kesempatan yang sama.
Sayangnya, Indonesia menurut Indeks Inklusivitas Global pada tahun 2020 masih berada di peringkat ke-125 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN dalam memastikan inklusivitas tersebut.
Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih kurang optimal dalam berupaya untuk mendukung dan mewujudkan inklusi disabilitas.
Menurut Ketua Asosiasi Profesi Ortopedagog Indonesia (APOI), Sujarwanto dalam kolom opini di Jawapos, ada beberapa faktor yang menyebabkan inklusi disabilitas di Indonesia masih tergolong rendah.
Pertama, mewujudkan inklusi disabilitas melibatkan banyak aktor di berbagai sektor. Misalnya, pemenuhan hak inklusif di sektor pendidikan, tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Pendidikan saja, melainkan perlu dukungan dari dinas terkait, seperti dinas sosial dan dinas kesehatan.
Faktor kedua, tambah Sujarwanto, inklusi disabilitas sulit terwujud akibat stigma yang berkembang di kalangan masyarakat. Contohnya, narasi yang menyebutkan bahwa penyandang disabilitas merupakan “beban”.
Baca: 6 Tips Mencapai Financial Freedom Agar Masa Depan Terjamin
Seperti yang disinggung di awal, mewujudkan inklusi disabilitas merupakan kerja kolosal yang harus dilakukan banyak pihak, baik sektor pemerintah maupun swasta.
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia pun tidak mau ketinggalan. Melalui program bertajuk “Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas”, OCBC membantu mempercepat inklusi disabilitas pada sektor keuangan.
Program ini dirancang khusus untuk membuka peluang lebih luas bagi penyandang disabilitas dalam mengakses pengetahuan dan sumber daya keuangan, sekaligus memastikan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan mandiri.
“Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas merupakan salah satu wujud program CSR kami di pilar edukasi, dimana kami percaya bahwa pengetahuan literasi keuangan yang tepat akan membantu tiap individu untuk dapat mencapai life goals keuangan,” kata Aleta Hanafi, Brand & Communication Division Head OCBC.
Program ini merupakan partisipasi nyata OCBC terhadap arahan OJK untuk memperkuat aliansi strategis dengan berbagai pihak untuk melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara langsung kepada segmen disabilitas.
Wujud nyata tersebut dilakukan dalam program Financial Education Board Game bersama OCBC volunteer di salah satu Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) di Jakarta. Hal ini yang menginspirasi OCBC untuk mengembangkan Ruangmenyala.com yang ramah bagi teman-teman disabilitas.
Tahun ini pengembangan Ruang Menyala dilakukan untuk menjangkau teman-teman disabilitas untuk mempelajari dasar-dasar pengelolaan keuangan pribadi, seperti budgeting, pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan masa depan melalui:
Itulah ulasan mengenai apa itu keterbatasan finansial pada penyandang disabilitas yang perlu kamu ketahui. Kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik lain seputar keuangan dan perbankan dengan membuka halaman Article OCBC!
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Masalah Keuangan yang Memusingkan, Simak!