Banyak orang tertarik untuk bisnis makanan atau kuliner entah itu dengan membuka warung atau memakai sistem pre order alias PO. Namun ternyata, banyak orang yang masih bingung dengan cara menentukan harga makanan yang dijual.
Banyak orang mengira, harga makanan hanya dihitung berdasarkan harga bahan pokok. Agar harga makanan tidak melambung tinggi, banyak penjual makanan pemula tidak menghitung jasa kemungkinan dan biaya gas atau listrik.
Jika itu terus berjalan, tentu usaha makanan kamu bisa merugi. Lantas, bagaimana cara menentukan harga jual makanan agar bisnis tidak rugi namun juga harga tidak terlalu tinggi agar pembeli tertarik?
Sebelum kita membahas soal cara menentukan harga makanan, kamu sebaiknya mengetahui tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga jual makanan. Hal ini sangat perlu kamu pertimbangkan.
Ini adalah faktor utama yang harus dihitung secara detail. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, biaya sewa tempat, utilitas, biaya pemasaran, dan biaya operasional lainnya.
Harga jual juga dipengaruhi oleh harga yang ditawarkan oleh pesaing kamu. Kamu perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui harga rata-rata produk serupa di sekitar kamu..
Tingkat pendapatan dan preferensi konsumen akan mempengaruhi harga yang bersedia mereka bayar.
Produk dengan kualitas yang lebih baik biasanya dihargai lebih tinggi.
Lokasi bisnis juga mempengaruhi harga. Jika lokasi strategis dan mudah dijangkau, kamu bisa mematok harga yang lebih tinggi.
Baca juga: 7 Kunci Sukses Membuat Bisnis Bertahan Lama
Sebenarnya, ada beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk menentukan harga jual makanan. Berikut ini beberapa metode penentuan harga yang bisa kamu adaptasi.
Metode ini adalah metode yang mungkin paling banyak dipakai yaitu menambahkan persentase keuntungan pada biaya produksi. Misalnya saja kamu ingin keuntungannya 20%.
Maka, jika biaya produksi makanan yang kamu buat adalah Rp10 Ribu, makan kamu bisa menjualnya Rp12 Ribu. Jika kamu menginginkan keuntungan sebesar 30%, kamu bisa menjualnya Rp13 Ribu.
Contoh perhitungan harga jual makanan dengan metode markup:
Misalnya, kamu ingin menjual nasi goreng. Biaya produksi per porsi adalah sebagai berikut:
Total Biaya Produksi: Rp 6.500
Maka, dengan metode markup, kamu bisa menambahkan keuntungan dari setiap makanan yang kamu jual misalnya Rp10 Ribu. Berarti, setiap porsi makanan nasi goreng, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp3,5 Ribu atau sekitar 53%.
Metode yang satu ini biasa diterapkan saat di sekitar kamu banyak sekali pesaing. Misalnya harga pesainmu menjual Rp13 Ribu, maka kamu bisa menjual makananmu dengan harga di bawah harga pesaing tersebut.
Namun kamu tetap harus memperhatikan biaya produksi yang telah kamu keluarkan, jangan sampai hanya karena perang harga, kamu justru akan merugi karena menjual dengan harga lebih murah.
Kamu juga perlu memperhatikan kualitas produk dan juga layanan kamu. Jangan sampai karena ingin menghemat biaya produksi, kamu mengurangi bahan baku yang akan berpengaruh pada kualitas makanan kamu.
Kamu juga dapat menentukan harga berdasarkan persepsi konsumen terhadap nilai produk. Misalnya, makanan dengan bahan-bahan premium dan tampilan yang menarik dapat dihargai lebih tinggi.
Untuk menentukan harga dengan metode ini, mungkin kamu dapat melakukan survei kecil-kecilan terhadap konsumen secara random. Biasanya jika penampilan makanan menarik dan rasanya enak, orang akan memberi harga lebih tinggi.
Metode yang terakhir adalah menentukan harga jual yang diperlukan untuk mencapai target keuntungan tertentu. Metode ini adalah pendekatan yang lebih strategis dalam menentukan harga jual.
Alih-alih hanya menambahkan persentase keuntungan pada biaya produksi, metode ini dimulai dari menentukan terlebih dahulu berapa keuntungan yang ingin dicapai melalui produk tersebut.
Cara kerja metode ini adalah dengan menentukan target keuntungan bersih yang ingin kamu hasilkan. Setelah itu, kamu menghitung berapa persentase yang akan kamu terapkan sebagai keuntungan harga jual makanan tersebut.
Contohnya, jika biaya produksi totalnya adalah Rp 10.000 lalu kamu ingin mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp5 Ribu dari setiap produk yang terjual, maka persentase keuntungan adalah 33,33%.
Menentukan harga jual makanan yang tepat adalah proses yang memerlukan perhitungan yang cermat. Kamu juga perlu memahami tentang pasar secara mendalam.
Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan menerapkan metode yang tepat, kamu bisa menentukan harga jual yang menguntungkan dan menarik bagi konsumen.
Selain soal menentukan harga jual makanan, satu hal yang perlu kamu pertimbangkan adalah pengelolaan bisnis yang baik. Salah satu caranya adalah dengan memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi.
Untuk itu, kamu perlu bantuan layanan perbankan yang memudahkan dalam mengelola keuangan. Tak hanya mudah, kamu juga akan mendapat layanan keuangan yang menguntungkan seperti Nyala Bisnis dari OCBC.
Nyala Bisnis adalah layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu. Ada tiga keunggulan, yaitu dua rekening terpisah dalam satu layanan, bebas biaya transaksi, dan solusi digital.
Dalam pengelolaan dana, Nyala Bisnis menawarkan rekening bisnis yaitu Giro Business Smart dan pribadi melalui Tanda 360. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan transaksi valas mudah dengan kurs kompetitif via OCBC mobile.
Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi, meliputi:
Nyala Bisnis juga menawarkan reward untuk setiap dana masuk hingga Rp25 Ribu sesuai dengan level Nyala Bisnis masing-masing. Jika kamu membutuhkan tambahan modal usaha, Nyala Bisnis juga membuka akses pinjaman kepada pelaku UMKM.
Ada dua produk pinjaman yang ditawarkan yaitu KTA Cashbiz dan Kredit Usaha. KTA Cashbiz memungkinkan pelaku UMKM untuk mendapatkan pinjaman hingga Rp200 Juta, tenor hingga 3 bulan, dan pengajuan yang mudah secara online.
Sementara Kredit Usaha menyediakan akses pinjaman hingga Rp500 Juta, bunga ringan hingga 0%, dan proses pengajuan yang mudah dan cepat. Keunggulan Nyala Bisnis lainnya, nasabah bisa mendapat akses pada Layanan Digitalisasi Bisnis.
Ada beberapa kemudahan yang ditawarkan layanan ini, meliputi Sistem Manajemen ERP, Gerbang Pembayaran, dan Sistem Loyalitas. Nyala Bisnis juga menawarkan Business Fitness Solution yang berguna untuk mengecek kesehatan keuangan bisnis, rekomendasi agar bisnis selalu Fit, hingga akses pada kelas-kelas finansial untuk bisnis.
Jadi tunggu apa lagi? Jika kamu yang sedang merintis usaha makanan atau kuliner, yuk buka Nyala Bisnis sekarang juga melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya!
Baca juga: 10 Ide Bisnis Kuliner yang Menjanjikan & Menguntungkan