Pahami karakteristik obligasi untuk membuat keputusan investasi di artikel ini.
Sobat OCBC yang mungkin pernah mendengar tentang obligasi. Jika masih terdengar asing, pahami dulu karakteristik obligasi yang membuatnya berbeda dari aset investasi lainnya. Obligasi adalah surat berharga dalam bentuk pernyataan utang yang diterbitkan oleh suatu entitas usaha, baik yang dikelola pemerintah maupun pihak swasta.
Sebagai aset investasi, obligasi dapat diperjualbelikan dan pembelinya akan menerima keuntungan dalam periode tertentu. Agar dapat memahami obligasi lebih baik, mari pahami karakteristik dan keuntungannya di bawah ini.
Setiap aset investasi memiliki ciri khusus, termasuk obligasi. Beberapa karakteristik obligasi yang membuatnya berbeda dengan aset investasi lainnya adalah:
Pemilihan obligasi sebagai aset investasi mengharuskan perusahaan penerbit untuk membayarkan utang kepada investor. Pembayaran nilai utang pokok dilakukan saat jatuh tempo dan sesuai ketentuan yang telah disetujui dalam kontrak.
Sederhananya, perusahaan penerbit perlu menyatakan kebutuhan dan nominal dana sesuai dengan cash flow dan performa finansial perusahaan itu sendiri.
Salah satu karakteristik obligasi adalah keragaman periode jatuh tempo yang dimulai dari 1 tahun, seperti obligasi korporasi, hingga 50 tahun, seperti Surat Berharga Negara (SBN) dengan nomor seri RI04070.
Saat jatuh tempo, perusahaan penerbit perlu membayarkan nilai utang pokok kepada investor. Kebanyakan investor memilih periode jatuh tempo yang lebih pendek untuk mengurangi potensi risiko.
Investasi obligasi menghasilkan bunga yang dinamakan dengan kupon atau imbal hasil dari tingkat suku bunga selama satu tahun. Adapun perhitungan keuntungan yang didapatkan didasarkan pada persentase bunga terhadap obligasi dalam periode satu tahun.
Karakteristik obligasi lain yang unik adalah penentuan tingkat kupon atau coupon rate. Nilai kupon sendiri ditentukan di awal periode investasi dan akan diterima sesuai waktu yang telah disepakati.
Pembayaran kupon sendiri memiliki ketentuan yang berbeda tergantung dari jenis produk obligasi dan ketentuan yang berlaku pada penawaran. Namun, pada umumnya, pembayaran kupon diatur setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun.
Sebagai salah satu bentuk surat utang, obligasi tentunya memiliki kontrak yang mengikat penerbit dan pembelinya. Kontrak yang merupakan karakteristik obligasi tersebut berisi hak dan kewajiban pihak penerbit dan pembeli yang disertai periode jatuh tempo, besar nilai kupon, masa tenor, dan lainnya.
Baca juga: Apa itu Cost of Delay? Cara Menghitung dan Meminimalkannya
Selain coupon rate, terdapat rating atau peringkat surat utang dalam investasi obligasi. Umumnya, rating tersebut diindikasikan dengan angka atau simbol, seperti AAA, AA-, dan lainnya.
Pemberian rating pada setiap aset obligasi berdampak pada tingkat suku bunga serta risiko dari investasi itu sendiri. Semakin tinggi tingkat risiko, maka akan dikompensasi dengan kupon yang bernilai lebih besar, begitu pula sebaliknya.
Pemberian rating dilakukan oleh lembaga khusus. Adapun reputasi, pendapatan, keuntungan, dan hal lain seputar perusahaan memengaruhi nilai rating itu sendiri.
Apa yang terjadi jika perusahaan penerbit obligasi tidak mampu membayar utang? Saat hal tersebut terjadi, investor dapat melakukan klaim atas aset penerbit. Pihak penerbit akan melakukan penjualan aset yang hasil penjualannya dapat diklaim oleh investor.
Jadi, sekalipun terdapat risiko gagal bayar oleh penerbit, investor tetap bisa mengklaim aset untuk mendapatkan keuntungan.
Setelah memahami karakteristik obligasi yang unik dan berbeda dari aset investasi lainnya, Sobat OCBC perlu tahu beberapa keuntungannya. Berikut adalah penjabaran singkatnya:
Seperti yang diketahui, investasi obligasi menghasilkan kupon yang nilainya sudah ditentukan pada awal kontrak tergantung dari tingkat suku bunga acuan saat obligasi tersebut diterbitkan.
Dengan kupon yang didapatkan, investor dapat menikmati passive income. Hal tersebut membuat pertumbuhan nilai aset cenderung stabil.
Obligasi merupakan bentuk surat utang yang dapat diperjualbelikan. Maka dari itu, investor bisa menjualnya untuk mendapatkan capital gain saat harganya naik.
Adapun pergerakan harga yang dimaksud bergantung pada kondisi pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat suku bunga BI, nilai tukar rupiah, supply-demand, dan lainnya. Ketika suku bunganya turun, maka harga obligasi naik, begitu pula sebaliknya.
Tidak hanya sebagai aset berharga untuk diinvestasikan, obligasi bisa dijadikan sebagai agunan atau jaminan ke lembaga perbankan atau pegadaian.
Demikian pembahasan seputar karakteristik obligasi yang dapat membantu Sobat OCBC memahami lebih baik tentang aset investasi tersebut.
Jika tertarik berinvestasi obligasi guna memperkaya portofolio, jangan ragu untuk menggunakan layanan Obligasi dari OCBC. Terdapat berbagai jenis obligasi yang dapat dipilih, mulai dari Obligasi Pemerintah hingga Obligasi Korporasi.
Yuk, lakukan diversifikasi investasi dengan Obligasi dari OCBC!
Baca juga: Cara Membaca Forex Factory Calendar Berdasarkan Elemennya