Bagaimana cara menghadapi bank keliling bagi kamu yang sudah terlanjur meminjam dana ke mereka? Simak penjelasan berikut!
Bank keliling atau yang biasa disebut dengan rentenir merupakan dilema tersendiri bagi masyarakat kelas bawah, terutama yang tinggal di pedesaan.
Di satu sisi, bank keliling memberikan kemudahan akses terhadap dana segar yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sebagai tambahan modal usaha.
Namun di sisi lain, bank keliling mematok suku bunga yang tinggi terhadap pinjaman yang diberikan. Alhasil nasabah harus mencicil dengan nominal yang besar untuk melunasi hutangnya.
Belum lagi dengan biaya-biaya yang ditetapkan bank keliling. Sehingga dalam praktiknya, nasabah bisa saja menerima dana lebih rendah daripada nominal yang dipinjam karena dipotong biaya, namun harus mengembalikan dengan jumlah yang lebih besar karena bunga.
Lalu apakah seseorang yang sudah terlanjur berhubungan dengan bank keliling bisa melepaskan diri?
Baca juga: Butuh Modal Usaha Tanpa Riba? Ikuti 7 Cara dan Syarat Ini
Bank keliling adalah istilah untuk layanan pembiayaan yang diberikan oleh individu atau sekelompok orang kepada masyarakat. Disebut bank keliling karena pemberi pinjaman atau yang bertugas akan berkeliling dari pintu ke pintu untuk memberikan pinjaman atau menarik tagihan.
Praktik bank keliling juga tersebar di berbagai daerah dalam kurun waktu yang lama. Terbukti ada beberapa istilah untuk bank keliling, mulai dari bank plecit, bank thitil, hingga bank cuil.
Syarat dan cara pinjam uang di bank keliling juga sangat mudah. Kamu tidak perlu menyiapkan agunan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. Namun demikian, jumlah pinjaman yang bisa diberikan juga tidak besar.
Jika ditelisik lebih dalam, praktik bank keliling ini sudah berlangsung lama. Di masa lalu, bank keliling disebut dengan rentenir yang berasal dari bahasa Belanda yaitu rentenier.
Dalam perkembangannya, rentenir ini juga dikenal dengan istilah tengkulak atau lintah darat. Mereka ini adalah orang-orang yang memberi pinjaman uang dengan mematok bunga tinggi.
Rentenir ini dulunya beroperasi saat terjadi gagal panen. Dalam kondisi tersebut, para petani sangat membutuhkan uang namun tidak memiliki aset yang bisa digunakan untuk jaminan pinjaman dana.
Selain itu, rentenir juga menyasar para pedagang di pasar yang memerlukan tambahan modal. Kemudian, kelompok masyarakat yang sudah masuk dalam daftar hitam bank resmi juga menjadi sasaran mereka.
Di masa modern seperti saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan harus terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nah bank keliling ini posisinya “abu-abu” karena tidak diawasi OJK.
Baca juga: 4 Cara Menghitung Modal Usaha Beserta Contoh Perhitungannya
Minat terhadap bank keliling yang masih tinggi di masyarakat sebenarnya bisa dimaklumi. Pasalnya kebutuhan terkadang bisa datang secara tak terduga sehingga perlu tindakan cepat untuk dapat dana segar.
Dalam kondisi tersebut, kamu mungkin terpikir untuk meminjam dana ke bank keliling dengan berharap kemudahan yang diberikan. Pasalnya, meminjam dana ke bank keliling tidak memerlukan agunan dan bisa diproses dalam hitungan hari.
Padahal meminjam dana ke bank keliling bisa menimbulkan efek domino di kemudian hari. Pasalnya ada beberapa sisi negatif dari bank keliling yang perlu dihindari.
Faktor risiko pertama dari bank keliling adalah suku bunga yang tinggi. Masalah suku bunga ini yang membuat meminjam di bank keliling bisa sangat mencekik, sehingga disebut dengan istilah lintah darat.
Selain itu, nasabah tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai. Hal ini lantaran bank keliling tidak beroperasi di bawah pengawasan OJK dan Bank Indonesia, sehingga operasinya tidak diatur layaknya bank resmi lain.
Tapi bagaimana jika sudah terlanjur meminjam dana ke bank keliling? Tenang, kamu bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk menghadapi dan lepas dari jerat bank keliling.
Ketika terpaksa untuk meminjam dana ke bank keliling, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung semua total tanggungan, yang terdiri dari hutang dan bunga.
Hitung total tanggungan itu bersama dengan petugas dari bank keliling, kalau perlu siapkan bukti rekaman atau tulisan yang ditandatangani.
Dengan mengetahui total tanggungan, terlebih ada bukti, kamu bisa terhindar dari potensi penagihan dengan jumlah yang tidak wajar.
Bunga merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari transaksi pinjam-meminjam ke bank, termasuk bank keliling. Bahkan penetapan bunga di bank keliling bisa sangat tinggi, melebihi ketentuan yang berlaku di bank resmi.
Di sisi lain, kamu sebenarnya bisa melakukan negosiasi dengan bank terkait keringanan atau bahkan penghapusan bunga. Seperti diketahui, bank keliling tidak terikat regulasi tentang bunga sehingga bisa memutuskan besaran bunga atau menghapusnya.
Namanya pinjaman pasti satu paket dengan tenor pengembalian. Sama seperti bunga, kamu juga bisa melakukan negosiasi terkait tenor dengan bank keliling. Misalnya, kamu meminta untuk perpanjangan waktu pelunasan.
Meminta perpanjangan tenor atau waktu pelunasan akan membuatmu bisa memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan uang terlebih dulu.
Dengan menerapkan beberapa hal tersebut, kamu bisa terhindar dari dampak negatif meminjam uang ke bank keliling, mulai dari bunga yang tinggi hingga penagihan dengan nominal yang tidak wajar.
Baca juga: 5 Jenis Pinjaman Bunga Rendah bagi yang Butuh Dana Cepat
Ada nggak sih alternatif pinjaman yang mudah selain bank keliling? Seperti proses yang mudah, tanpa agunan, dan bunga yang ringan? Jawabannya ada!
Solusinya tentu saja kamu harus mengajukan pinjaman ke bank yang kredibel seperti OCBC. Ada beberapa produk pinjaman yang mudah dan menguntungkan, salah satunya Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Mengajukan pinjaman KTA bisa menjadi solusi yang memudahkan karena tidak perlu menyerahkan jaminan. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan pinjaman lebih cepat.
Selain itu, pinjaman KTA juga lebih praktis karena bank sebagai kreditur akan langsung mentransfer dana pinjaman ke rekening. Dengan begitu kamu tidak perlu menyimpan kartu layaknya kartu kredit.
Nah berikut adalah beberapa produk Kredit Tanpa Agunan atau KTA dari OCBC yang menawarkan kemudahan dan keuntungan yang bisa kamu pilih untuk memenuhi tujuan keuangan.
Sebagai catatan, KTA OCBC tetap memerlukan verifikasi BI Checking namun untuk keperluan verifikasi data nasabah untuk menjamin keamanan. Berikut beberapa produk KTA dari OCBC yang bisa kamu nikmati.
Produk pertama adalah KTA Caschloan, yaitu pinjaman tunai tanpa agunan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dan rencana yang sulit menjadi mudah.
Dengan KTA Cashloan, kamu bisa mendapatkan pinjaman dana segar hingga Rp200 Juta, tenor panjang hingga 3 tahun, dan syarat pengajuan yang mudah. Selain itu, suku bunga untuk produk ini juga rendah, yaitu flat mulai dari 0,98% per bulan.
Syarat mengajukan KTA Cashloan antara lain:
Adapun dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan KTA Cashloan yaitu:
Saat mengajukan KTA Cashloan, kamu akan dikenakan beberapa biaya sebagai berikut:
Baca juga: 6 Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran dan Keuangan
Berikutnya adalah KTA Cashbiz, yaitu pinjaman tunai tanpa agunan yang didesain untuk meringankan cashflow bagi kamu yang memiliki usaha atau bisnis.
Dengan KTA Cashbiz, kamu bisa mendapatkan pinjaman dana segar hingga Rp200 Juta, tenor panjang hingga 3 tahun, dan syarat pengajuan yang mudah.
Selain itu, suku bunga untuk produk ini juga rendah, yaitu flat mulai dari 0,99% per bulan. Kamu juga bisa mendapatkan asuransi jiwa saat mengajukan produk ini.
Syarat mengajukan KTA Cashbiz antara lain:
Adapun dokumen yang dibutuhkan meliputi:
Pengajuan dua produk KTA ini sangat mudah dan bisa dilakukan secara online melalui OCBC mobile. Caranya sebagai berikut: