Investasi emas dan deposito sering dibandingkan. Dua produk investasi tersebut memang banyak diminati masyarakat karena dianggap mudah dan aman dilakukan.
Dengan membuka deposito, nasabah bisa mendapatkan uang dengan mudah. Yaitu hanya dengan cara mengendapkan sejumlah uang di Bank selama periode tertentu dan bunga pun dibayarkan.
Tentu saja investasi jenis ini lebih aman bila dibandingkan dengan jenis investasi lainnya seperti saham atau pasar uang. Namun secara hasil yang didapatkan, mungkin memang tak setinggi saham jika harganya naik.
Sementara investasi emas sudah diminati masyarakat sejak zaman dulu. Mungkin, dulu orang lebih suka menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, tapi kini, orang mulai suka membeli emas dalam bentuk batangan.
Membeli emas saat ini juga sudah sangat gampang. Kamu bisa berinvestasi emas dengan cara menabung di Bank atau Pegadaian dengan modal Rp100.000 saja.
Banyak orang bertanya-tanya, lebih bagus mana antara investasi emas dan deposito? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita bedah kedua jenis investasi ini bersama-sama.
Baca Juga: 7 Risiko Investasi Emas yang Wajib Diketahui, Yuk Pahami!
Produk investasi yang satu ini pasti sudah sering kamu dengar. Semua Bank di Indonesia memiliki produk deposito untuk ditawarkan kepada para nasabahnya.
Deposito adalah produk penghimpunan dana masyarakat yang disediakan oleh Bank. Uang hasil penghimpunan itu digunakan oleh pihak Bank untuk membiayai berbagai program kredit yang tersedia di Bank.
Nasabah yang ingin membuka produk investasi ini diminta menyetorkan sejumlah uang tertentu dalam jangka waktu tertentu. Umumnya, jangka waktu deposito adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
Selama periode tersebut, nasabah disarankan untuk tidak mengambil simpanan yang disetorkan. Bukan tidak bisa diambil, namun jika diambil, maka nasabah bakal terkena penalti sesuai ketentuan Bank.
Jika nasabah berhasil mengendapkan dana sesuai jangka waktu yang dipilih, maka Bank akan memberikan imbal balik berupa suku bunga deposito. Bunga deposito umumnya lebih tinggi dari tabungan biasa.
Baca Juga: 5 Cara Investasi Emas untuk Pemula dengan Modal Kecil
Tentu sudah banyak yang tahu bahwa emas adalah logam mulia yang sejak zaman purbakala dianggap sebagai barang berharga. Kini, emas tak cuma sebagai pajangan, tapi juga menjadi produk industri.
Tak heran jika permintaan emas dari tahun ke tahun semakin tinggi. Apalagi saat ini, cara membeli emas sudah semakin mudah, bisa melalui program menabung dan juga mencicil di Bank.
Saat ini emas juga sudah menjadi salah satu komoditas trading paling dicari di seluruh dunia. Investasi emas adalah salah satu investasi yang paling laris jika pasar saham sedang jatuh.
Dari segi fisik, deposito dan emas sudah terlihat perbedaannya.Namun dari segi investasi, ada beberapa perbedaan antara dua intrumen investasi ini, apa saja?
Perbedaan yang cukup terlihat adalah dari dana yang perlu dipersiapkan untuk berinvestasi. Jika kamu berinvestasi emas, kamu bisa membelinya dengan menabung atau mencicil.
Misalnya kamu ingin membeli 10 gram emas, maka kamu bisa mencicilnya misalnya selama satu tahun. Kamu akan membayar cicilan setiap bulan hingga emas tersebut lunas.
Baca Juga: Deposito Online: Syarat, Keuntungan Hingga Cara Membukanya
Hal ini tentu tidak bisa dilakukan jika kamu melakukan investasi deposito. Hal ini karena nasabah akan diminta untuk menyetorkan uang dalam jumlah tertentu dan diendapkan selama jangka waktu yang ditentukan.
Jumlah setoran deposito juga bervariasi, tergantung ketentuan Bank. Namun di sejumlah Bank, jumlah minimal untuk membuka tabungan deposito adalah Rp5.000.000.
Namun jika kamu berinvestasi emas, kamu bisa melakukannya dengan mencicil atau menabung. Saat ini sudah banyak program membeli emas di Bank atau Pegadaian dengan setoran awal mulai Rp100.000 saja.
Keuntungan deposito berasal dari suku bunga dan sifatnya tetap kecuali kalau Bank bangkrut. Besaran keuntungan ini akan lebih besar jika kamu terus menginvestasikan kembali keuntungan bunga dari periode sebelumnya..
Misalnya, kamu mengambil deposito dengan minimal setoran Rp50.000.000 dengan bunga 5,00% dan jangka waktu 1 bulan. Maka saat tenor berakhir, kamu bisa mendapatkan bunga sebesar Rp156.249,99.
Jika keuntungan tersebut tidak diambil, maka akan menambah pokok deposito yang kamu miliki. Jumlah keuntungan bulan kedua tentu akan lebih besar dari bulan pertama karena pokok depositonya berbeda.
Baca Juga: Cara Kerja Deposito Berdasarkan Jenisnya, Simak Baik-Baik!
Sementara itu keuntungan emas diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli. Namun perlu kamu ingat adalah dalam emas ada dua harga yaitu harga jual, yaitu harga yang digunakan bank, Pegadaian atau toko emas.
Kedua adalah harga buyback, yaitu harga yang berlaku ketika kamu menjual emas tersebut kembali kepada pihak toko, Pegadaian atau Bank. Kamu akan untung jika harga buyback lebih besar dari harga saat kamu beli emas tersebut.
Walaupun kedua investasi cenderung aman, namun masih ada potensi kerugian yang bisa kamu dapatkan. Potensi kerugian deposito terjadi jika kamu menarik uang sebelum jatuh tempo.
Jika itu terjadi, kamu akan dikenai penalti sesuai ketentuan Bank. Penalti dari Bank tersebut biasanya lebih besar dari bunga yang diberikan, karena itu sebaiknya tidak mencairkan deposito sebelum jatuh tempo.
Sementara itu kerugian investasi emas terletak jika kamu menjual emas ketika harga buyback emas lebih rendah dibandingkan harga saat kamu membeli emas.
Investasi deposito dan emas juga memiliki biaya tersembunyi. Dalam hal ini, saat membuka rekening deposito, kamu harus membeli materai dan keuntungan investasi deposito dikenai pajak penghasilan sebesar 20%.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Deposito yang Tepat & Terpercaya, Wajib Tahu!
Keuntungan emas tidak dikenai pajak, tetapi saat membeli emas khususnya batangan akan dikenai pajak sebesar 0,45%-0,90%. Saat membuka rekening emas, kamu juga harus membayar biaya administrasi, membeli materai dan meninggalkan setoran minimal setara dengan 0,1 gram.
Secara garis besar, investasi emas lebih likuid dibandingkan deposito. Kamu bisa mencairkan tabungan emas setiap hari Senin-Jumat (kecuali hari libur) pada jam kerja dengan tanpa takut terkena penalti.
Apalagi saat ini ada aplikasi mobile banking dan Pegadaian digital yang memudahkan untuk mengisi dan mencairkan tabungan emas dari manapun.
Sebaliknya, investasi deposito cenderung rigid. Kamu tidak bisa mencairkan deposito tidak pada waktunya kecuali kalau kamu ingin terkena penalti. Karena itu, deposito kurang cocok untuk digunakan sebagai dana darurat.
Emas dan deposito memiliki reaksi yang berkebalikan terhadap inflasi. Dilansir dari laman resmi OJK, harga emas memiliki korelasi positif dengan inflasi. Artinya, kalau inflasi naik, harga emas juga akan naik.
Di sisi lain menurut publikasi dari Purnamahadi dan Purnamadewi (2011), inflasi berkorelasi negatif terhadap deposito. Hal ini terkait dengan adanya teorema fisher equation yang menyebutkan tingkat suku bunga nominal (tingkat suku bunga yang ditampilkan ke publik) sama dengan hasil penambahan antara suku bunga riil (imbal hasil yang sebenarnya) dan inflasi.
Baca Juga: Apa Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito?
Jadi apabila suku bunga nominal tetap padahal inflasinya naik, maka suku bunga riil yang menurun. Contohnya apabila suku bunga nominal 4% dan inflasi awal: 2%, maka suku bunga riil sama dengan 2% (4%-2%). Tapi, apabila rasio inflasi naik jadi 3% sementara suku bunga nominal tetap, maka suku bunga riil sama dengan 4%-3% atau tinggal 1% saja.
Jika kamu memiliki dana di atas Rp5.000.000, investasi deposito lebih direkomendasikan. Kamu tak perlu banyak melakukan analisa pasar, langsung bisa berinvestasi dan mendapatkan keuntungan yang pasti.
Namun jika kamu memiliki keterbatasan anggaran, investasi emas seperti lebih cocok. Kamu bisa melakukan investasi ini dengan cara dicicil setiap bulan.
Namun jika kamu memiliki dana lebih, mungkin sebaiknya kamu memiliki investasi keduanya sekaligus. Misalnya kamu bisa membuka deposito Rp5.000.000 dan mencicil emas setiap bulan.
Dengan demikian, berapapun inflasi menggempur keuangan, kamu masih bisa mendapatkan keuntungan dari investasi. Jika kamu ingin membuka deposito, kamu bisa mencobanya di OCBC mobile.
Baca Juga: 3 Keuntungan Deposito di Bank dan Cara Menghitungnya
Saat ini sedang ada promo Pay Day dari OCBC mobile, kalau kamu membuka deposito pada 25 Mei 2024 - 5 Juni 2024, kamu bisa mendapatkan bunga hingga 5,00% untuk IDR dan 3,50% untuk USD.
Untuk mendapatkan promo tersebut, kamu cuma perlu memasukkan kode promo PAYDAY2405 saat mengajukan deposito melalui OCBC mobile. Syarat untuk membuka deposito OCBC adalah:
Kalau kamu membutuhkan informasi tambahan mengenai deposito di OCBC mobile, kamu bisa menghubungi TANYA OCBC 1500-999 atau 66-999 (HP) atau Cabang Bank OCBC Terdekat!
Jadi tunggu apa lagi? Segera mulai investasi deposito di OCBC mobile sekarang juga!