Cari tahu kapan momen terbaik memulai investasi dan bagaimana strategi jangka panjang yang aman untuk pemula
Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi meningkat pesat sejak masa pandemi Covid-19. Banyak orang mulai melirik saham, reksa dana, emas, hingga cryptocurrency sebagai cara mengembangkan uang.
Namun sayangnya, lonjakan minat ini tidak selalu dibarengi dengan literasi investasi yang memadai. Akibatnya, tidak sedikit investor pemula yang justru mengalami kerugian karena ikut-ikutan tren, tidak memahami risiko, atau tidak memiliki fondasi keuangan yang kuat.
Padahal, waktu terbaik untuk mulai investasi bukan ditentukan oleh kondisi pasar atau besarnya gaji, tetapi oleh kesiapan keuangan pribadi. Investasi ideal dimulai ketika kamu sudah punya penghasilan tetap, kebutuhan dasar terpenuhi, dan keuangan berada pada posisi aman.
Banyak ahli keuangan sepakat bahwa langkah awal yang sehat adalah memiliki dana darurat, asuransi dasar, dan memastikan diri tidak terbebani utang konsumtif.
Jika tiga hal ini sudah terpenuhi, kamu bisa mulai menyisihkan uang secara rutin dan menempatkannya pada instrumen yang sesuai profil risiko, seperti reksa dana, obligasi pemerintah (SBN), atau saham.
Semakin cepat kamu mulai, semakin besar potensi keuntungan jangka panjang yang bisa kamu dapatkan berkat efek compounding. Sebaliknya, semakin lama ditunda, semakin banyak peluang pertumbuhan yang terlewat.
Baca Juga: Pengertian Risiko Investasi dan Cara Meminimalisirnya
Kapan Waktu Terbaik untuk Investasi?
Menentukan waktu yang tepat untuk mulai investasi sering kali membuat banyak orang ragu. Padahal dalam praktiknya, investasi tidak harus menunggu gaji besar, kondisi pasar ideal, atau momentum tertentu.
Yang jauh lebih penting adalah memastikan kondisi keuangan pribadi sudah siap dan stabil. Begitu fondasinya kuat, kamu bisa mulai berinvestasi secara bertahap dan konsisten.
Berikut beberapa indikator yang dapat membantumu mengetahui apakah kamu sudah berada di waktu yang tepat untuk memulai investasi:
1. Mulai Sedini Mungkin
Dalam investasi, waktu adalah aset terbesar kamu. Semakin muda kamu mulai, semakin panjang periode uangmu bertumbuh lewat efek compounding.
Penelitian tentang bunga majemuk menunjukkan, investasi jangka 20–30 tahun bisa berkembang berkali lipat walau disetor dengan nominal rutin yang tidak terlalu besar.
Data pasar modal juga menunjukkan mayoritas investor ritel Indonesia sekarang justru berasal dari usia di bawah 30 tahun, artinya generasi muda sudah mulai duluan mengelola uang mereka.
Jika baru mulai di usia lebih tua, kamu tetap bisa mengejar target, hanya saja perlu setoran lebih besar atau horizon waktu lebih panjang.
2. Pahami Tujuan Keuangan
Sebelum memilih instrumen, tentukan dulu kamu investasi untuk apa pensiun, DP rumah, pendidikan anak, atau sekadar mempercepat kebebasan finansial. Tujuan ini akan menentukan berapa lama kamu berinvestasi, toleransi risiko, dan produk apa yang lebih cocok.
Contohnya, tujuan di atas 10 tahun biasanya cocok dengan instrumen berpotensi imbal hasil lebih tinggi seperti saham atau reksa dana saham, sedangkan tujuan 1–3 tahun lebih cocok ke instrumen yang lebih stabil seperti reksa dana pasar uang atau obligasi jangka pendek.
Dengan tujuan jelas, kamu juga lebih mudah disiplin menyetor rutin dan tidak mudah menarik dana hanya karena fluktuasi jangka pendek.
3. Diversifikasi Portofolio
Setelah mulai investasi, jangan menaruh semua uang di satu jenis aset. Diversifikasi membantu menyebar risiko ke beberapa instrumen, misalnya kombinasi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, SBN, dan deposito. Jika satu aset turun, aset lain bisa menahan kinerja portofolio kamu secara keseluruhan.
Strategi populer untuk pemula adalah memulai dari produk yang dikelola manajer investasi seperti reksadana, lalu bertahap menambah instrumen lain setelah pemahaman meningkat. Kamu juga bisa menyesuaikan komposisi seiring bertambahnya usia, porsi aset berisiko tinggi cenderung lebih besar saat masih muda, lalu makin konservatif menjelang pensiun.
4. Fokus pada Jangka Panjang
Pasar keuangan wajar naik turun, tetapi tren jangka panjang instrumen seperti saham dan obligasi cenderung mengikuti pertumbuhan ekonomi. Karena itu, waktu terbaik untuk investasi lebih penting daripada mencoba menebak momen beli dan jual yang sempurna.
Pendekatan setoran rutin dengan jumlah yang sama setiap bulan (dollar-cost averaging) membantu kamu masuk ke pasar di berbagai kondisi harga, sehingga rata-rata harga beli bisa lebih seimbang. Dengan mindset jangka panjang, kamu tidak mudah panik saat koreksi dan bisa tetap berpegang pada rencana awal.
5. Terus Belajar dan Evaluasi
Dunia investasi selalu berkembang, mulai dari reksa dana digital, SBN ritel online, hingga saham dan aset kripto yang kini mudah diakses lewat aplikasi. Karena itu, penting untuk terus belajar dari sumber terpercaya, mengikuti perkembangan regulasi OJK, dan memahami karakter tiap produk sebelum menaruh uang.
Setidaknya setahun sekali, evaluasi portofolio kamu, apakah masih sesuai tujuan, profil risiko, dan kondisi hidup terbaru seperti menikah atau memiliki anak. Jika ada perubahan besar, kamu bisa mengatur ulang komposisi aset agar tetap sejalan dengan rencana keuangan.
Jika keuangan dasar kamu sudah siap, waktu terbaik untuk investasi adalah sekarang juga, dimulai dari nominal yang sanggup kamu rutin setorkan. Kamu bisa memanfaatkan layanan investasi dari bank agar aman.
Di OCBC mobile, kamu bisa membeli produk Reksa Dana hanya dengan Rp10 Ribu saja. Namun sebelumnya, kamu perlu membuat Single Investor Identification (SID) terlebih dulu.
Cara Membuat SID di OCBC mobile
Single Investor Identification (SID) adalah nomor identitas tunggal yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk setiap investor yang melakukan transaksi di pasar modal Indonesia termasuk reksa dana, obligasi, dan saham.
Kamu tidak perlu membuat SID sendiri secara manual. SID akan dibuatkan otomatis oleh bank/mitra distribusi saat kamu membuka rekening investasi (Reksa Dana / SBN / Obligasi) di OCBC. Prosesnya sangat simpel, yaitu:
1. Siapkan Dokumen yang Diperlukan
Dokumen yang dibutuhkan biasanya KTP elektronik, NPWP (jika ada, kalau tidak ada biasanya tetap bisa lanjut). Nomor rekening bank (kalau kamu nasabah OCBC, otomatis sudah terhubung).
2. Buka Rekening Investasi di OCBC
Kamu bisa mengaksesnya dengan aplikasi OCBC mobile, pilih menu Investasi → Reksa Dana atau lewat kantor cabang OCBC
Saat membuka rekening reksa dana, kamu akan diminta mengisi formulir data diri, profil risiko investor, dan pernyataan FATCA/CRS (regulasi pajak internasional).
3. OCBC Mengajukan Pembuatan SID ke KSEI
Setelah datamu lengkap, pihak OCBC akan memverifikasi identitasmu dan mengirim permohonan pembuatan SID ke KSEI. Proses ini otomatis, kamu cukup menunggu tanpa perlu ke situs KSEI.
4. SID Berhasil Terbit
Setelah disetujui KSEI, SID akan muncul otomatis di aplikasi OCBC (biasanya di bagian profil investasi). Kamu akan bisa membeli reksa dana, SBN, atau produk pasar modal lainnya.
Proses ini biasanya memakan waktu 1×24 jam, kadang hanya beberapa jam saja. Jika kamu ingin memastikan SID sudah terbit, bisa cek melalui aplikasi AKSI KSEI atau konfirmasi dari OCBC di menu profil investasi.
Cara Beli Reksa Dana di OCBC mobile
Setelah memiliki SID, kamu bisa mulai membeli Reksa Dana di OCBC mobile. Seperti diketahui, Reksa dana hanya dapat dibeli melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin OJK.
OCBC termasuk salah satu bank yang menyediakan layanan pembelian reksa dana secara aman dan praktis melalui OCBC mobile. Keunggulan beli reksa dana di OCBC antara lain:
- Proses pembelian cepat dan mudah
- Pilihan produk beragam
- Investasi mulai dari Rp10.000
- Bisa disesuaikan dengan profil risiko dan preferensi Manajer Investasi
Berikut langkah-langkah membeli reksa dana di OCBC mobile:
- Buka dan login aplikasi OCBC mobile
- Pilih menu Investasi, lalu klik Reksa Dana
- Pilih produk reksa dana yang ingin dibeli
- Lengkapi data diri sesuai ketentuan
- Periksa detail produk, lalu klik Pesan
- Masukkan nominal pembelian
- Tinjau ringkasan pembelian
- Masukkan PIN transaksi
- Pembelian selesai dan akan diproses otomatis
Mudah, kan? Jadi tunggu apa lagi? Yuk buruan mulai berinvestasi dengan membeli produk Reksa Dana di OCBC mobile!
Baca Juga: 6 Cara Investasi Uang untuk Pelajar dan Pemula Paling Mudah