UKM Korporasi

Apa itu FDI? Pengertian Lengkap Foreign Direct Investment

10 Feb 2022 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Sadarkah Anda bahwa kini ada banyak sekali perusahaan asing di Indonesia? Hal ini karena FDI masih mendominasi investasi di Indonesia. FDI adalah singkatan dari Foreign Direct Investment yang hampir sama dengan PMA (Penanaman Modal Asing).

FDI di Indonesia sendiri terdapat hingga 63,42% penanaman modal asing dari total keseluruhan investasi. Lalu, dengan jumlah tersebut, apakah FDI ini menguntungkan Indonesia? Dan bagaimana melakukannya? Yuk, simak ulasannya dibawah ini!


Apa itu FDI?

Kepanjangan FDI adalah Foreign Direct Investment, yaitu sebuah investasi atau penanaman modal yang berasal dari pihak luar negeri atau asing. Singkatnya, pengertian FDI adalah investasi asing atau penanaman modal asing.

Umumnya, tujuan dilakukannya FDI adalah untuk mendapatkan lasting interest atau kepentingan abadi, dimana hubungan antara investor asing dan perusahaan terjadi secara jangka panjang, serta supaya dapat melihat pengaruh signifikan dari investor terhadap manajemen perusahaan.

FDI dapat dilakukan oleh perseorangan maupun perusahaan asing dari luar negeri. FDI juga termasuk media atau alat dalam suatu sistem ekonomi global, namun dalam investasinya tidak dilakukan lewat bursa saham.


Jenis FDI

Umumnya, FDI terbagi menjadi dua jenis yaitu vertikal dan horizontal. Lebih jelasnya, kedua jenis FD adalah sebagai berikut:

  1. FDI Vertikal
    Jenis pertama dari FDI adalah vertikal, yaitu suatu perusahaan atau bisnis melakukan ekspansi ke negara asing namun operasionalnya masih berhubungan dengan perusahaan utama.

    Artinya, suatu perusahaan melakukan investasi di negara yang biasanya memiliki biaya produksi lebih rendah, kemudian hasil produksinya diproses lebih lanjut dengan membawanya kembali ke negara asal.

  2. FDI Horizontal
    Selanjutnya ada FDI horizontal, yaitu penanaman modal yang dilakukan dalam bentuk ekspansi bisnis ke negara-negara lain untuk memproduksi barang sejenis. Tujuan FDI jenis ini biasanya dilakukan supaya investor bisa menjangkau pasar baru di berbagai negara.


Manfaat FDI

Seperti penjelasan di awal, salah satu manfaat FDI adalah membangun hubungan yang lebih stabil antar dua negara dalam lingkup perekonomian. Selain itu, FDI juga bisa dijadikan sebagai media transfer teknologi antarnegara. Lebih lengkapnya, beberapa manfaat dan keuntungan FDI adalah sebagai berikut:

  • Bertambahnya modal baru untuk pembiayaan pada sektor-sektor yang masih kekurangan dana.
  • Berpotensi mengurangi angka pengangguran karena membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
  • Mendapatkan insentif pajak yang akan meningkatkan pendapatan negara.
  • Mempermudah perusahaan lokal untuk masuk ke pasar global.
  • Meningkatkan peluang kerja sama dan ekspor untuk pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Kekurangan FDI

Selain memiliki berbagai manfaat dan keuntungan tadi, adanya FDI juga membawa dampak tersendiri terutama bagi negara tuan rumah yang mendapat investasi asing, seperti:

  1. Repatriasi Keuntungan
    Repatriasi Keuntungan

    Hal tersebut akan memperbesar arus modal keluar dari negara yang diberi penanaman modal. Itulah kenapa beberapa negara telah membuat peraturan tersendiri mengenai FDI ini, termasuk FDI Indonesia.

  2. Perpindahan Bisnis Lokal
    Kekurangan FDI selanjutnya adalah terjadi perpindahan bisnis lokal, artinya ketika ada suatu perusahaan asing masuk ke suatu negara terkait dinilai dapat menggusur bisnis lokal yang telah ada sebelumnya.


Cara Melakukan FDI

Secara umum, terdapat tiga cara melakukan FDI, di antaranya:

  1. Membeli perusahaan
    Cara pertama untuk melakukan FDI adalah dengan membeli perusahaan yang telah ada di suatu negara. Hal ini juga bisa dilakukan melalui penyediaan modal pembangunan perusahaan baru di negara terkait.

  2. Membeli saham perusahaan
    Menurut IMF (International Monetary Fund), untuk bisa dikatakan sebagai FDI, suatu perusahaan atau perseorangan harus membeli saham lebih minimal sebesar 10% pada perusahaan di suatu negara. Jika kurang dari itu, maka hanya akan dianggap sebagai portofolio saham saja.

  3. Membeli atau membangun suatu aset
    Cara terakhir untuk melakukan FDI adalah dengan membeli atau membangun aset pada suatu negara terkait, seperti membeli tanah, barang, atau membangun konstruksi sebuah pabrik.


Contoh FDI di Indonesia

Setelah mengetahui apa itu FDI hingga cara melakukannya, agar bisa memahaminya lebih dalam lagi, berikut OCBC rangkum beberapa contoh FDI di Indonesia, yaitu:

  1. Hyundai
    Contoh FDI di Indonesia datang dari perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai, yang berkomitmen memberikan investasi hingga US$1,55 miliar di Indonesia. Dalam proses realisasinya, Hyundai membaginya menjadi dua tahap.

    Tahap pertama, sampai tahun 2021 kemarin Hyundai fokus pada pembangunan pabrik pembuatan mobil di Cikarang dan nantinya sebanyak 50% hasil produksinya akan diekspor.

    Sedangkan tahap kedua dari 2020-2030 akan berfokus dalam pengembangan pabrik, seperti pabrik transmisi, research and development, dan pembuatan pabrik listrik. Lalu, sebesar 70% dari total produksi akan diekspor.

  2. Pegatron Corporation
    Pegatron Corporation sebuah perusahaan asal Taiwan yang menjadi pemasok komponen Apple membangun pabrik Asia Tenggara pertamanya di Batam, yatiu PTI (Pegatron Technology Indonesia).

    Pegatron telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$1,5 miliar yang akan direalisasikan secara bertahap.

  3. Shanghai Electric Group Corporation
    Terakhir ada Shanghai Electric Group Corporation, perusahaan asal China yang melakukan investasi sebesar US$1,3 miliar untuk pengerjaan proyek pemerintah berupa PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas).


Itu dia informasi mengenai apa itu FDI hingga contohnya di Indonesia. Singkatnya, FDI adalah penanaman modal oleh perusahaan asing yang seperti investasi lainnya, pasti ada manfaat dan kekurangan tersendiri. Semoga bermanfaat ya!


Baca Juga:

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja

Solusi pinjaman untuk memenuhi berbagai kebutuhan pribadi

Segala Kemudahan Ada
di Satu Genggaman

Nikmati berbagai layanan kartu OCBC sesuai kebutuhan Anda

Artikel Terbaru

Waspada Phishing Link Pembatalan Transaksi: Tingkatkan Kewaspadaan, Lindungi Akses Perbankan
  • Korporasi

Waspada Phishing Link Pembatalan Transaksi: Tingkatkan Kewaspadaan, Lindungi Akses Perbankan

14 Nov 2025

Aktivitas digital yang semakin meningkat di dunia usaha turut mendorong munculnya berbagai modus kejahatan siber yang menargetkan nasabah. Salah satu pola yang kembali marak adalah dengan kedok pembatalan transaksi dengan nada mendesak atau penting, di mana pelaku menyamar sebagai pihak bank untuk memperoleh akses terhadap informasi perbankan Perusahaan Anda.

Antisipasi Aplikasi Palsu & Link Phishing yang Beredar dengan Berbagai Modus Aksi
  • Korporasi

Antisipasi Aplikasi Palsu & Link Phishing yang Beredar dengan Berbagai Modus Aksi

10 Okt 2025

Seiring meningkatnya aktivitas digital, pelaku kejahatan siber terus mencari cara baru untuk menipu pengguna layanan perbankan. Salah satu risiko yang perlu diantisipasi sejak dini adalah beredarnya aplikasi palsu & link phishing yang dikirim dari pihak yang menyamar sebagai pihak resmi OCBC Business atau instansi lainnya.

Modus Phishing & APK Palsu Mengincar Data Penting Perusahaan
  • Korporasi

Modus Phishing & APK Palsu Mengincar Data Penting Perusahaan

10 Sep 2025

Seiring meningkatnya aktivitas digital, pelaku kejahatan siber semakin sering memanfaatkan pesan (SMS/WhatsApp/E-mail) untuk mengirimkan tautan berupa link phishing / APK (Android Package Kit) yang disamarkan sebagai pembaruan data NIB (Nomor Induk Berusaha) atau NPWP Badan oleh instansi berwenang/pemerintah, atau modus lainnya seperti penawaran pembatalan transaksi yang mengatasnamakan Bank.

Waspada Link Phishing! Jaga Keamanan Isi Rekening
  • Korporasi

Waspada Link Phishing! Jaga Keamanan Isi Rekening

17 Jul 2025

Link Phishing menjadi kejahatan siber yang semakin banyak memakan korban. Pelaku kerap menyamar sebagai pihak tepercaya seperti Bank, Agen Travel, Vendor, atau Rekan Kerja, lalu mereka akan mengirim link palsu melalui email chat WA, SMS, media sosial, atau telepon.

Kemudahan Transaksi Perbankan di Ujung Jari

Download OCBC mobile sekarang!