Individu

Pasar Saham: Sell in May and Go Away?

9 Mei 2022 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC

Bagikan Ke

Pasar Saham: Sell in May and Go Away?

Memasuki bulan Mei, istilah “Sell in May and go away” kembali menjadi bahan pembahasan para pelaku pasar. Hal ini dikarenakan beberapa investor global, terutama di AS, percaya bahwa pada periode Mei hingga Oktober pasar modal akan memiliki kinerja yang negatif disebabkan memasuki musim panas, mayoritas investor akan berlibur sehingga volume perdagangan pun akan terbatas dan uang yang sebelumnya diinvestasikan, teralihkan untuk kebutuhan liburan. Kemudian, barulah menjelang akhir tahun atau kuartal empat, para pelaku pasar akan mulai kembali melakukan investasi.

Namun nyatanya, sejak 2013 indeks Dow Jones di AS memiliki rata-rata kinerja yang cukup baik.

Sumber: Bloomberg

Bagaimana dengan di Indonesia?

Dari 2011 hingga 2021, bulan Mei tidaklah mencatatkan kinerja terburuk sepanjang tahun. Malah bulan Agustus dan September memiliki rata-rata kinerja negatif bulanan yang lebih buruk dibandingkan bulan Mei. Sementara itu, frekuensi koreksi terbanyak justru berada di bulan November, dengan rata-rata kinerja historis bulanan di -0.45 persen.

 Oleh karena itu, sebaiknya sebelum bergegas memutuskan bahwa bulan Mei akan terjadi aksi jual yang mengakibatkan koreksi di pasar saham, sebaiknya kita turut mempertimbangkan sejumlah data dan berita fundamental ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham, seperti rencana kenaikan suku bunga Fed yang kedua di awal Mei. Adapun kenaikan kali ini sudah cukup terantisipasi, atau priced-in, sehingga dampak negatif terhadap pasar saham lebih terbatas. Selain itu, di minggu kedua bulan Mei, juga akan dirilis data pertumbuhan ekonomi PDB Indonesia kuartal I. Analis Bloomberg memperkirakan adanya kontraksi pertumbuhan kuartal kali ini di -1.02%, mengingat di bulan Februari terjadi pembatasan kembali aktivitas ekonomi akibat memuncaknya penyebaran varian Omicron di Indonesia. Namun, ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II diperkirakan akan membaik, dengan adanya pembukaan ekonomi kembali, kenaikan permintaan domestik yang bertepatan dengan Ramadhan, serta naiknya permintaan ekspor komoditas global.

Perlu diingat, bahwa pasar saham bergerak atas ekspektasi dan proyeksi masa depan. Sehingga, walaupun bulan Mei tetap terjadi potensi pelemahan pasar saham, maka pelemahan lebih bersifat teknis dan terbatas. Investor dengan profil risiko agresif justru dapat mempertimbangkan koreksi sebagai entry window untuk mengakumulasi kelas aset saham atau reksa dana saham di harga yang lebih menarik. Informasi lebih lanjut mengenai produk reksa dana di OCBC NISP, silahkan klik tautan berikut https://www.ocbcnisp.com/id/individu/wealth-management/reksa-dana

Tertarik dengan artikel kami?

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Deposito

Deposito

Kelola keuangan bisnis jadi lebih cepat dan mudah

Segala Kemudahan Ada
di Satu Genggaman

Nikmati berbagai layanan kartu OCBC sesuai kebutuhan Anda

Artikel Terbaru

$name
  • Individu
  • Nyala

$name

15 Des 2025
Cara Menghindari Penipuan Online Menggunakan Kartu Kredit
  • Individu
  • Nyala

Cara Menghindari Penipuan Online Menggunakan Kartu Kredit

15 Des 2025

Berikut beberapa tips melindungi data kartu kredit di era transaksi digital agar tetap aman dan bebas risiko!

Apa Itu BI Checking (SLIK OJK) dan Cara Mengeceknya
  • Individu
  • Nyala

Apa Itu BI Checking (SLIK OJK) dan Cara Mengeceknya

13 Des 2025

BI Checking menjadi salah satu syarat pengajuan kredit. Saat ini namanya diubah menjadi SLIK OJK. Yuk cari tahu apa itu dan bagaimana cara mengeceknya!

KPR Fixed vs Floating: Pilih yang Mana?
  • Individu
  • Nyala

KPR Fixed vs Floating: Pilih yang Mana?

13 Des 2025

Bandingkan KPR bunga fixed dan floating untuk mengetahui mana yang paling sesuai kebutuhan jangka panjang!

Kemudahan Transaksi Perbankan di Ujung Jari

Download OCBC mobile sekarang!