Kembali ke Artikel
Net Asset Value atau NAV adalah istilah yang akan sering Anda temui dalam investasi reksa dana. Dalam bahasa Indonesia, NAV disebut juga dengan NAB (Nilai Aktiva Bersih). NAV memiliki fungsi dan manfaat untuk membantu Anda dalam berinvestasi reksa dana.
Bagi pemula, penting untuk mengetahui apa itu Net Asset Value (NAV). Karena itu, cari tahu informasi lebih lengkapnya mengenai pengertian, fungsi dan rumusnya dalam ulasan OCBC NISP berikut ini.
Apa itu NAV (Net Asset Value)
Net Asset Value atau NAV adalah harga bersih suatu reksadana yang sedang diperjual belikan hari ini. Komponennya terdiri dari, kupon, dividen, dan surat berharga setelah dikurangi biaya operasional. Nominal ini juga menunjukkan aktiva bersih suatu instrumen investasi dalam periode tertentu.
Selain itu, NAV adalah alat identifikasi peluang investasi reksadana dan sarana investor untuk melihat kepemilikan dalam portofolionya. Mereka juga akan menghitung keuntungan dari kenaikan nominal net asset value karena dianggap mewakili nilai bersih suatu entitas investasi.
Saat paling tepat untuk menghitung NAV adalah pada akhir tiap perdagangan, menurut harga pasar yang berlaku di penutupan sekuritas portofolio. Nominal NAV biasanya akan berubah tiap harinya karena dipengaruhi oleh AUM, yakni perubahan dana pada pengelolaan manajer investasi.
Perbedaan NAV dan AUM
Sebagaimana disinggung di atas, nominal NAV dipengaruhi oleh AUM (Asset Under Management). Jadi, meskipun dua istilah ini sering dipersamakan, sejatinya keduanya merupakan hal yang berbeda.
Adapun perbedaan AUM dan NAV adalah sebagai berikut.
- AUM merupakan jumlah dana yang dikelola perusahaan investasi, sedangkan NAV adalah nilai pasar dari portofolio setelah dikurangi biaya operasional.
- NAV adalah dana kelolaan suatu produk reksadana, sedangkan AUM merupakan dana pengelolaan oleh manajer investasi, dimana mereka mengelola lebih dari satu produk.
- NAV merupakan harga per unit, sedangkan AUM adalah total dana kelolaan manajer investasi.
Fungsi Net Asset Value
NAV adalah salah satu pertimbangan investor ketika mereka memilih instrumen investasi. Mengapa demikian? Berikut ini fungsi NAV dalam reksadana.
- Menunjukkan total kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi.
- Tolok ukur penentuan harga reksadana.
- Memperkirakan jumlah keuntungan ketika seorang investor menjual reksadana lalu mencairkan hasilnya.
- Mencari harga unit suatu instrumen investasi dari perusahaan reksadana.
- Informasi mendalam terkait suatu produk reksadana.
Sebagian besar investor beranggapan bahwa makin kecil harga per unit reksadana berarti memiliki nilai investasi yang lebih baik. Padahal, NAV bukan merupakan penentu performa sebuah instrumen investasi dalam reksadana.
Hal ini karena semakin banyak aset maupun yang dikelola manajer investasi, tentu NAV nya akan mengalami peningkatan. Dengan demikian, untuk mengukur kinerja reksadana, Anda perlu melakukan analisis terhadap pengembalian, nilai AUM, maupun struktur dana reksadana sebelum dan sesudah berinvestasi.
Cara Kerja NAV
Meskipun bukan merupakan representasi atas kinerja suatu reksadana, NAV adalah hal yang penting diperhatikan ketika Anda ingin menjual reksadana. Misalnya, Anda berinvestasi selama 2 tahun dan per unit reksadana mengalami kenaikan harga sebesar Rp2 ribu.
Adapun total unit yang Anda miliki adalah 2.000. Dengan demikian, ketika ingin menjual reksadana tersebut, peluang keuntungan yang dapat dipetik adalah sebesar Rp4 juta, yakni dari hasil perkalian jumlah unit dengan kenaikan harga.
Demikian pula apabila harganya turun, maka perhitungan penurunan NAV dipengaruhi juga oleh banyaknya unit yang Anda miliki. Selain itu, perlu diingat bahwa perhitungan ini hanya dapat direalisasikan apabila investor melakukan pencairan uang.
Sebagai catatan, NAV adalah komponen perhitungan yang ditentukan dari tiap unit penyertaan (UP), sehingga seringkali disebut NAV/UP. Adapun jumlah NAV/UP awal telah ditetapkan oleh OJK sebsar Rp1000 dan selanjutnya akan berubah sesuai pergerakan pasar.
Rumus Perhitungan Net Asset Value
Melihat pentingnya nominal ini dalam pengambilan keputusan investasi, tentu akan sangat bermanfaat apabila Anda mengetahui cara menghitungnya. Nah, rumus NAV adalah sebagai berikut.
NAV = (Aset - Total Kewajiban) : (NAV/UP)
Contoh perhitungan NAV
Setelah mengetahui rumus perhitungannya, penting bagi Anda untuk mengetahui implikasinya langsung dalam perhitungan. Nah, contoh perhitungan NAV saham adalah sebagai berikut.
Anda ingin berinvestasi sebesar Rp100 juta ke sebuah reksadana dengan NAV per unit adalah Rp1000. Adapun fee yang ditetapkan manajer investasi adalah 0.1%.
Nah, dari ilustrasi tersebut, langkah menghitung NAV nya adalah sebagai berikut.
NAV = (Aset - Total Kewajiban) : (NAV/UP)
NAV = (Rp100 juta - (0.1% x Rp100 juta) : (Rp1000)
NAV = (Rp100 juta - Rp100 ribu) : (Rp1000)
NAV = (Rp99.900 ribu) : (Rp1000)
NAV = 99.900
Jadi jumlah tersebut, sebulan kemudian kenaikan jumlah kenaikan per unit NAV adalah Rp200 sehingga menjadi Rp1.200, maka dapat dikatakan investasi Anda bertumbuh senilai 20%.
Apabila nanti Anda ingin menjualnya dengan harga Rp1.200 per unit dan dikenai biaya sebesar 0.1%, maka cara menghitung NAV nya adalah sebagai berikut.
NAV hasil penjualan
= Aset - Total Kewajiban
NAV hasil penjualan
= (Rp1.200 x 99.900) - (0.1% x aset)
= (Rp11.880.000) - (0.1% x Rp11.880.000)
= Rp11.880.000 - Rp11.880
= Rp11.868.120
Dengan demikian, ketika Anda menjual reksadana tersebut, maka besarnya nilai bersih harga penjualan atau NAV dari investasi tersebut adalah Rp11.868.120.
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu NAV atau Net Asset Value. Jadi apakah Anda sudah memahaminya? Jika iya, maka jangan ragu-ragu untuk memulai investasi reksa dana sekarang juga. Bila Sobat OCBC tertarik memulainya, Anda bisa mempertimbangkan produk Reksa Dana OCBC NISP loh!
