Pahami apa itu prive dan cara mengelolanya dengan baik di sini!
Jika berkecimpung dalam dunia bisnis, Sobat OCBC tentu tak asing lagi dengan istilah prive. Prive adalah sebutan untuk investor yang menarik aset atau modal mereka dari sebuah perusahaan. Hal tersebut merupakan legal dan diperbolehkan karena prive memang termasuk hak seorang investor.
Nah, penarikan aset di sini tidak hanya terbatas pada uang saja, namun juga aset lain seperti alat produksi dan withdraw saham. Untuk lebih jelasnya, langsung simak ulasan lengkap seputar apa itu prive dalam artikel OCBC berikut yuk!
Prive adalah tindakan penarikan modal yang sudah diinvestasikan pada perusahaan oleh investor atas persetujuan satu sama lain. Modalnya dapat berupa saham, uang, aset, maupun alat produksi.
Prive adalah suatu tindakan yang mempengaruhi ekuitas perusahaan. Biasanya, penarikan ini dilakukan guna kebutuhan pribadi investor dan jumlahnya juga sesuai modal awal. Untuk melakukannya, mereka harus mendapat persetujuan dari dewan komisaris.
Berdasarkan pengertian prive di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan ini menyebabkan pengurangan modal sehingga harus dicatat dalam laporan perubahan modal, yakni melalui tiga cara berikut.
Prive adalah aktivitas penarikan yang tidak dikenakan pajak meskipun nominalnya tinggi. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU PPh pasal 4 ayat (3) huruf i, yakni bagian laba yang diterima anggota CV dengan modal tidak terbagi atas saham, persekutuan, firma, perkumpulan, dan kongsi dikategorikan ke dalam unit penyertaan kontrak investasi kolektif.
Pada badan-badan tersebut, pajak yang dikenakan sifatnya kesatuan sebagai lembaga. Jadi, laba yang Anda terima sebagai anggota bukanlah objek pajak. Selain itu, prive juga bukan objek PPh bagi orang pribadi karena pencatatannya dilakukan dalam SPT Tahunan 1770 sebagai wajib pajak pribadi dengan penghasilan bukan objek pajak.
Contoh prive adalah Andi memiliki 20% saham perusahaan A. Lalu karena ia ingin membeli rumah baru, ia menarik modalnya sebesar Rp50 juta dari bagian kemitraan bersama perusahaan. Maka A akan mencatat penarikan tersebut dalam jurnal sebagai berikut.
[D] Prive Rp50.000.000
[K] Kas Rp200.000.000
Jadi, setelah tutup buku akhir tahun, modal Andi akan berkurang Rp50 juta akibat penarikan tersebut.
Prive adalah suatu transaksi penarikan yang terdiri dari 4 kategori, yakni sebagai berikut.
Meskipun dilakukan oleh pemilik modal, namun penarikan ini juga dipantau oleh perusahaan guna menjaga stabilitas saldo mereka. Oleh karena itu, dibuatlah akun prive guna memperlancar pengawasan tersebut.
Adapun karakteristik akun prive adalah:
Cara menghitung prive adalah dengan menggunakannya sebagai pengurang modal perusahaan. Rumus prive adalah:
Prive = Modal akhir - (Modal awal + Laba)
Contohnya perhitungan prive adalah sebagai berikut.
PT ABC memiliki modal awal sebesar Rp150 juta. Laba bersih perusahaan adalah sebesar Rp50 juta. Lalu salah satu investornya menarik dana sehingga modal akhirnya tinggal Rp170 juta. Maka total prive dapat dihitung melalui mekanisme berikut.
Prive = Modal akhir - (Modal awal + Laba)
Prive = Rp170 juta - (Rp150 juta + Rp50 juta)
Prive = Rp170 juta - (Rp200 juta) = -Rp30 juta
Keterangan: tanda (-) menunjukkan penarikan modal.
Setelah mengetahui pengertian, contoh, kategori, dan karakteristik penarikan ini, tentu Anda perlu mempelajari bagaimana mengelolanya dengan baik. Nah cara-cara pengelolaan prive adalah sebagai berikut.
Membatasi Jumlah Penarikan
Salah satu tips pengelolaan prive adalah dengan membatasi jumlah penarikan, yakni jangan sampai melebihi 50% dari modal awal agar tidak mengganggu kestabilan finansial perusahaan.
Menyiapkan Dana Cadangan
Agar finansial perusahaan tidak terlalu terganggu ketika pemilik modal menarik modalnya tiba-tiba, perlu ada dana darurat sebagai backup guna memenuhi kebutuhan tak terduga. Misalnya dengan mengambil dari laba yang ditahan.
Tidak Melebihi Imbal Hasil
Anda perlu membuat kebijakan bahwa total prive adalah kurang dari imbal hasil yang diterima investor. Hal ini penting guna menghindari masalah keuangan perusahaan.
Melakukan Evaluasi Prive
Tips berikutnya dalam mengelola prive adalah dengan melakukan evaluasi rutin untuk memantau aktivitas investor dalam mengelola modal perusahaan. Jangan sampai mereka menarik dana melebihi persentase yang diberikan agar tidak berpengaruh pada kinerja bisnis.
Memisahkan Urusan Pribadi dan Perusahaan
Hal yang patut diperhatikan dalam mengurus prive adalah memisahkan urusan pribadi dari perusahaan. Caranya adalah dengan menghimbau agar investor tidak terlalu banyak menarik modal demi memenuhi gaya hidup mereka.
Itulah penjelasan dari OCBC seputar apa itu prive. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa prive haruslah dilakukan dengan hati-hati. Sebab, penarikan modal tentu akan mempengaruhi ekuitas perusahaan. Terakhir, semoga artikel ini bermanfaat ya!