Apa itu pengangguran struktural? Yuk simak pengertian dan cara mengatasinya.
Pengangguran adalah orang yang sedang dalam status menganggur atau tidak memiliki pekerjaan. Salah satu jenisnya yaitu pengangguran struktural, umumnya disebabkan oleh perubahan pada struktural ekonomi.
Besarnya pengangguran memiliki dampak tersendiri bagi kegiatan ekonomi di Indonesia, tak terkecuali jenis apa pun itu. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak pembahasannya dalam ulasan berikut ini.
Pengangguran struktural adalah salah satu jenis pengangguran yang terjadi akibat perubahan pada bentuk ekonomi suatu wilayah maupun negara.
Mengutip data bulan Agustus 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS), negara Indonesia sendiri mempunyai 6,49 persen atau 9,10 juta penduduknya yang berstatus pengangguran.
Pengangguran tipe struktural juga dapat terjadi pada bagian-bagian tertentu di sektor ekonomi. Sebagai contoh, relokasi industri, perubahan komposisi tenaga kerja, resesi, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, pengertian pengangguran tipe struktural adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan dari barang maupun jasa keinginan pelanggan tidak bisa dipenuhi oleh para anggota tenaga kerja.
Beberapa alasan di balik mengapa fenomena tersebut dapat terjadi antara lain adalah keterampilan, industri, pekerjaan, hingga lokasi geografis tenaga kerja tidak memenuhi kriteria yang diinginkan perusahaan sehingga mengubah struktur ekonomi.
Baca Juga: 15 Cara Memulai Usaha Baru dari Nol agar Cepat Sukses
Ada berbagai alasan mengapa suatu individu tidak dapat bekerja. Lalu, apa saja penyebab pengangguran struktural? Berikut ulasan singkatnya.
Pengangguran struktural disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan. Masyarakat yang telah menyelesaikan studi belajar di sekolah maupun pada jenjang perkuliahan akan memiliki peluang lebih besar dalam bekerja di suatu perusahaan.
Hal ini bersamaan dengan banyaknya lowongan kerja yang memberikan syarat penerimaan berupa tingkat pendidikan minimal lulusan SMA/K atau Sarjana.
Oleh karena itu, contoh pengangguran struktural yang umum terjadi adalah masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Pasalnya, pihak-pihak berikut merasa lebih kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.
Penyebab lain dari fenomena pengangguran tipe struktural adalah tergantikannya pekerjaan-pekerjaan seiring dengan berkembangnya teknologi.
Pasalnya, penggunaan teknologi oleh perusahaan dapat membantu meningkatkan efektivitas dan daya saing usaha.
Oleh sebab itu, organisasi-organisasi merekrut tenaga kerja baru yang memiliki keterampilan memahami maupun mengoperasikan teknologi tersebut.
Berubahnya kondisi pasar dalam suatu wilayah maupun negara juga dapat menyebabkan pengangguran tipe struktural.
Pergeseran seperti diperlukannya teknologi baru dapat berdampak pada menurunnya permintaan tenaga kerja.
Pelatihan yang diperlukan untuk menguasai teknologi baru tersebut pun menjadi sulit dan membutuhkan investasi waktu, tenaga, serta finansial besar. Oleh karena itu, hal berikut dapat menyebabkan pengangguran jenis struktural.
Baca Juga: Butuh Penghasilan Lebih? Ini 15 Cara Mencari Uang Tambahan
Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang apa itu pengangguran struktural, berikut adalah penjelasan singkat terkait fenomena berikut.
Agus bekerja sebagai pengemudi becak jenis sepeda. Setelah adanya teknologi baru yang memperkenalkan motor, ojek, dan turunan online-nya, ia merasa kesulitan dalam mendapatkan pelanggan baru.
Hal ini disebabkan oleh keharusan Agus untuk mempelajari teknologi baru seperti mengendarai motor hingga mengoperasikan aplikasi supaya dapat menjangkau masyarakat yang semakin melek dunia digital.
Oleh karenanya, perlu dorongan investasi waktu dan biaya supaya para pengemudi becak dapat keluar dari pengangguran struktural dan mempelajari teknologi-teknologi baru yang diperlukan agar dapat meraih pelanggan.
Beberapa cara dapat dilakukan oleh para pemegang kewenangan sebagai upaya mengatasi pengangguran jenis struktural antara lain adalah:
Untuk mengurangi pengangguran jenis struktural, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan pergantian atau turnover karyawan dan sirkulasi modal bisnis.
Apabila tidak segera mendapatkan pekerjaan akibat adanya pengangguran jenis struktural, pertimbangkan membuka usaha sendiri berbekal koneksi dan kemampuan yang dimiliki.
Bagi perusahaan-perusahaan maupun lembaga pemerintahan, salah satu cara mengatasi pengangguran jenis struktural adalah dengan memberikan pelatihan serta edukasi kepada tenaga kerja yang prospektif.
Lembaga pemerintahan maupun nirlaba di bidang pekerjaan dapat memberikan edukasi terkait pentingnya penguasaan teknologi baru guna menciptakan tenaga kerja yang mampu bersaing.
Jika keterampilan yang dimiliki tidak sesuai dengan keinginan pasar, berpindah ke wilayah lain dengan minat tinggi terhadap kemampuan Anda dapat dilakukan sebagai cara mengatasi pengangguran struktural.
Perusahaan-perusahaan dapat turut serta dalam cara mengatasi pengangguran tipe struktural dengan menciptakan banyak lowongan kerja baru dan meningkatkan performa ekonomi suatu wilayah atau negara melalui inovasi-inovasi baru.
Adapun dampak pengangguran struktural pada suatu wilayah atau negara apabila dibiarkan berlarut-larut akan sangat terasa pada sektor perekonomiannya. Konsekuensi-konsekuensi tersebut antara lain dapat berupa:
Itu dia penjelasan mengenai pengertian pengangguran struktural, penyebab, cara mengatasi, dan dampaknya. Apa pun jenis penganggurannya, permasalahan ini memang perlu untuk segera diatasi.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sobat OCBC NISP dan jangan lupa simak info terkait finansial lainnya di OCBC NISP.
Baca Juga: 25 Cara Mendapatkan Uang dari Internet dengan Mudah & Cepat