Tapping box adalah alat pemantau untuk menghindari kecurangan laporan pajak.
Tapping box adalah salah satu solusi yang diterapkan pemerintah untuk memantau jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang harus dibayarkan oleh pemilik usaha.
Fungsi dari tapping box adalah demi menghindari terjadinya penyelewengan pajak daerah sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak bisa meningkat.
Mau tahu lebih lanjut seputar tapping box beserta keuntungan dan jenisnya? Yuk, simak artikel ini!
Tapping box adalah sebuah alat pemantau pajak untuk menghindari penyelewengan dengan merekam setiap transaksi yang dilakukan pada bisnis.
Cara kerja tapping box adalah dengan melakukan perbandingan antara total transaksi milik restoran dengan jumlah pajak daerah yang harus dibayarkan.
Bentuk tapping box adalah kotak memanjang dan berwarna hitam. Biasanya, ia akan diletakkan di sebelah kasir pada setiap objek pajak daerah.
Beberapa contoh objek pajak yang harus menggunakan tapping box adalah bisnis restoran, hotel, tempat hiburan, cafe, minimarket, dan lain sebagainya.
Baca juga: Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), Ini Cara Menghitungnya!
Tujuan pemasangan tapping box adalah salah satu cara pemerintah demi menghindari kebocoran pajak daerah akibat kecurangan yang dilakukan oleh oknum.
Sebab, cara kerja tapping box dalam memantau pajak adalah dengan mengirimkan langsung data transaksi penjualan beserta jumlah pajaknya ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Data dari tapping box adalah pembanding yang akan digunakan pemerintah pada laporan wajib pajak setiap bulannya.
Tapping box tentu tidak ditujukan untuk mempersulit atau merugikan pelaku usaha karena pajak yang mereka setorkan ditanggung oleh konsumen.
Dengan demikian, peran pelaku usaha hanyalah sebagai penyalur pajak yang telah diterima dari konsumen ke kas negara dan tapping box bisa mempermudah tugas tersebut.
Harapannya, penggunaan tapping box adalah salah satu cara meningkatkan transparansi dalam penerimaan pajak daerah.
Setelah mengetahui apa itu tapping box, Anda mungkin penasaran siapa saja yang bisa mendapatkan manfaat dari alat pemantau pajak ini.
Adapun beberapa pihak yang bisa mendapat keuntungan dari tapping box adalah sebagai berikut:
Keuntungan pertama adalah pemerintah bisa lebih mudah dalam melakukan pengawasan mengenai penerimaan pajak sehingga pemasukan daerah dapat optimal.
Selanjutnya, tapping box juga menguntungkan pihak pelaku bisnis karena kredibilitas laporan pajak mereka akan lebih terjamin dengan adanya bukti jumlah transaksi dari alat tersebut.
Terakhir, konsumen juga bisa mendapatkan manfaat berupa percaya atas penggunaan pajak yang mereka kumpulkan pajak bisa terhindar dari penyelewengan.
Masyarakat umum pun juga akan mendapatkan dampak positif dari meningkatnya pendapatan pajak yang tentunya akan memajukan daerah mereka.
Baca juga: 6 Jenis Tarif Pajak yang Perlu Diketahui Wajib Pajak
Anda mungkin penasaran mengenai bentuk dari tapping box. Sebenarnya, alat pemantau pajak yang satu ini memiliki berbagai jenis.
Pasalnya, ada berbagai metode transaksi yang berbeda-beda sehingga bentuk tapping box juga harus menyesuaikan dengan model tersebut.
Masing-masing pelaku usaha bisa menyesuaikan penggunaan jenis tapping box berdasarkan model transaksi yang diterapkan pada bisnis mereka.
Adapun beberapa jenis tapping box adalah sebagai berikut:
Jenis tapping box yang pertama adalah web service, yaitu sistem pemantauan pajak berbasis situs web.
Layanan ini disediakan oleh pemerintah untuk wajib pajak yang pencatatan transaksinya menggunakan sistem situs web daring.
IP address pada situs web yang digunakan pengelola usaha untuk memproses transaksi akan disambungkan dengan situs web milik BPPRD (Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah).
Selanjutnya, pengelola usaha yang menggunakan aplikasi khusus non-daring sebagai alat untuk mencatat transaksi bisa menggunakan tapping server.
Sistem ini memiliki teknis serupa dengan layanan web, yaitu mengaitkan aplikasi yang digunakan wajib pajak dengan milik pemerintah.
Meskipun banyak tersedia situs web atau aplikasi penunjang bisnis, masih banyak pelaku usaha yang mengandalkan sistem pencatatan transaksi secara manual.
Pada bisnis seperti ini, pihak BPPRD akan memberikan sebuah alat bantu perekaman bernama Payment Online Server atau POS.
Cara kerja dari alat ini adalah merekam jumlah pemasukan dan total setoran yang perlu dibayar oleh pelaku usaha.
Cara kerja tapping box adalah menyimpan data setiap transaksi yang terdeteksi secara otomatis ketika bagian kasir melakukan print struk.
Setiap data transaksi yang disimpan tapping box nantinya dikirimkan beserta besaran pajak yang telah terhitung otomatis server pemerintah.
Data tersebut akan digunakan oleh pemerintah untuk dibandingkan dengan laporan yang diberikan wajib pajak setiap bulannya.
Dari penjelasan di atas, kita dapat simpulkan bahwa tapping box adalah alat pemantau pembayaran pajak.
Fungsinya yang sangat berguna untuk menghindari penyelewengan pajak, membuat alat atau perangkat ini harus dimiliki oleh setiap pemilik usaha.
Jika sampai saat ini Sobat OCBC NISP belum memiliki dan tidak tahu cara kerja tapping box, segeralah untuk mempelajari dan memasangnya.
Sebab, pemerintah akan memberikan sanksi kepada pelaku bisnis yang tidak memasang tapping box mulai dari surat peringatan hingga penyegelan toko.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk Sobat OCBC NISP ya. Yuk, simak artikel lainnya seputar bisnis dan keuangan di Blog OCBC NISP.
Baca juga: Mengenal Kredit Pajak, Pengertian dan Jenis-jenisnya!