Mekanisme pasar adalah proses penentuan harga melalui penawaran dan permintaan.
Mekanisme pasar adalah proses penentuan harga barang maupun jasa yang dihasilkan dari penawaran serta permintaan.
Di satu sisi, mekanisme pasar bisa menjadi acuan untuk membantu produsen menentukan strategi pengembangan usaha. Di sisi lain, mekanisme pasar juga bisa menghasilkan dampak buruk jika dilakukan secara bebas.
Nah, untuk mengetahui lebih jelas tentang apa itu mekanisme pasar serta cara kerjanya, yuk simak uraian di bawah ini sampai habis!
Di lingkup ekonomi mikro, mekanisme pasar adalah pondasi dalam penentuan terbentuknya harga.
Menurut Boediono (1982), mekanisme pasar adalah sebuah proses yang berjalan atas dasar kekuatan tarik menarik antar konsumen dan produsen.
Di pasar, produsen akan menetapkan harga dengan mempertimbangkan keuntungan yang didapat.
Sedangkan konsumen akan melakukan pembelian atau permintaan barang berdasarkan pertimbangan utilitas.
Menurut pengertian lain dari Rahardja dan Manurung (1999), mekanisme pasar adalah proses penentuan harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
Selain kekuatan permintaan dan penawaran, kebijakan pemerintah juga bisa memengaruhi cara kerja mekanisme pasar.
Kebijakan-kebijakan tersebut umumnya bertujuan untuk mengontrol kestabilan harga, sirkulasi barang atau menjaga tingkat inflasi.
Baca juga: Pasar Monopoli: Pengertian, Ciri-Ciri & Contohnya di Indonesia
Secara garis besar, kini Sobat OCBC NISP telah mengerti bahwa mekanisme pasar adalah sistem pasar untuk menentukan harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
Contoh aplikasinya ketika bisnis A menghasilkan 60 kemeja dan menetapkan harganya sebesar Rp170.000 per buah. Namun setelah ditawarkan ke pasar, ternyata hanya 10 kemeja saja yang terjual.
Akhirnya, bisnis A memutuskan untuk menurunkan harganya menjadi Rp140.000 per buah. Ternyata, setelah dijual ke pasar, baju tersebut menjadi laris manis.
Karena permintaan menjadi tinggi pada harga tersebut, akhirnya bisnis A memutuskan untuk menjual sisa kemeja di harga Rp140.000 per buah juga.
Dalam contoh di atas, mekanisme pasar bekerja. Hal ini karena harga yang awalnya ditentukan terlalu tinggi bagi pasar, akhirnya bisnis merespon dengan menurunkannya.
Ternyata, setelah melakukan percobaan kedua, dapat disimpulkan bahwa harga Rp140.000 adalah nilai terbaik untuk produsen dan pembeli.
Pada praktiknya, mekanisme pasar memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Berikut ini sejumlah kelebihan dari aplikasi mekanisme pasar:
Kelebihan pertama dari adanya mekanisme pasar adalah memberi produsen informasi tentang permintaan.
Dengan kata lain, mekanisme pasar membantu produsen memahami kondisi paling tepat untuk meningkatkan kuantitas barang atau jasa agar mendapatkan untung maksimal.
Melalui mekanisme pasar, produsen dan konsumen bisa mendapatkan titik temu harga yang pantas dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Baca juga: Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Kelebihan selanjutnya dari adanya mekanisme pasar adalah memancing pengembangan usaha.
Saat di pasar, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi permintaan dan penawaran.
Faktor-faktor tersebut tentu menyebabkan perubahan yang memengaruhi penawaran serta permintaan konsumen.
Meskipun kondisi pasar menjadi tidak pasti, namun perubahan ini bisa memacu pengembangan usaha para produsen.
Misalnya seperti upaya untuk meningkatkan sumber daya, kualitas produk, atau pelayanan.
Di sisi lain, jika mekanisme pasar ini tidak diatur oleh pemerintah atau berjalan secara bebas, maka akan ada beberapa dampak negatif yang timbul, di antaranya seperti:
Salah satu sisi negatif dari adanya mekanisme pasar adalah kebebasan ekonomi yang tidak terbatas.
Dalam hal ini, pihak yang paling dirugikan adalah minoritas dan golongan lemah.
Sedangkan bagi mereka yang memiliki modal serta akses sumber daya, melakukan kegiatan ekonomi atau bahkan mendominasi pasar bukanlah hal yang sulit.
Akhirnya, kondisi ini memungkinkan terjadinya ketimpangan ekonomi dalam lingkup pasar.
Saat disertai dengan kebebasan tidak terbatas, kemungkinan monopoli dari perusahaan raksasa cenderung lebih besar.
Misalnya seperti apa yang terjadi di pasar bebas Amerika. Di sana, perusahaan raksasa menjadi produsen berbagai barang untuk hampir seluruh industri.
Selain itu, mereka juga memegang kuasa besar di pasar, seperti bisa menentukan harga, jenis, serta jumlah barang yang akan ditawarkan.
Baca juga: Pasar Oligopoli: Definisi, Jenis, Ciri-ciri dan Contohnya
Dampak negatif selanjutnya dari adanya mekanisme pasar yang bebas adalah membuat kegiatan perekonomian selalu fluktuatif.
Jadi, akan ada periode tertentu di mana produsen mengalami keuntungan sangat besar, namun tidak lama kemudian mengalami kemorosotan secara mendadak.
Tidak hanya berdampak pada produsen, hal ini juga bisa memengaruhi konsumen secara langsung.
Beberapa dampaknya adalah merosotnya kurs mata uang hingga inflasi yang tidak terkendali.
Agar lebih jelas, berikut ini ilustrasi tentang bagaimana cara mekanisme pasar di Indonesia bekerja.
Contohnya, harga minyak goreng kemasan 2 liter pada tahun 2021 adalah Rp28.000 di pasaran.
Memasuki awal tahun 2022 kemarin, minyak goreng mengalami kelangkaan akibat tidak tersedianya stok barang.
Sayangnya, meski stok berkurang, permintaan pasar tetap ada dan justru meningkat.
Akhirnya karena makin sulit ditemukan, beberapa konsumen mulai membeli minyak goreng dalam jumlah banyak untuk disimpan jika ada kesempatan.
Saat produsen melihat peningkatan permintaan disertai kelangkaan barang, tentu mereka akan berani memberikan harga penawaran paling tinggi.
Alhasil, waktu itu harga minyak goreng kemasan 2 liter melonjak hingga Rp40.000.
Akhirnya, untuk mengontrol harga di pasaran, pemerintah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng kemasan 2 liter di angka Rp24.000.
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa mekanisme pasar adalah sebuah proses penentuan harga berdasarkan kondisi permintaan dan penawaran di pasar.
Karena hal ini juga memengaruhi kondisi ekonomi sebuah negara, maka mekanisme pasar diawasi oleh pemerintah agar tidak terjadi monopoli atau kebebasan tidak terbatas di pasar.
Nah, jika Sobat OCBC NISP ingin membaca insight lebih banyak seputar dunia ekonomi dan keuangan, yuk kunjungi artikel-artikel lain di blog OCBC NISP!
Baca juga: Pasar Modern: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, dan Kelebihannya