Credit crunch adalah penurunan pinjaman bank akibat kekurangan dana mendadak.
Credit crunch adalah suatu kondisi yang cukup merugikan bagi lembaga keuangan. Sebab, perusahaan atau bank tidak bisa memperoleh pinjaman karena terjadi penurunan arus kas.
Suatu perusahaan yang memiliki arus kas rendah dan hendak mengajukan kredit UMKM, tentu akan membuat pihak bank atau lembaga keuangan lainnya merasa ragu.
Pasalnya, risiko gagal bayar sangat mungkin terjadi. Itulah mengapa, perusahaan atau lembaga keuangan yang mengalami kekurangan dana mendadak, akan sulit memperoleh pinjaman.
Untuk mengetahui penjelasan tentang apa itu credit crunch, yuk, simak artikel berikut ini!
Credit crunch mengacu pada penurunan aktivitas pemberian pinjaman oleh lembaga keuangan akibat adanya kekurangan dana secara tiba-tiba.
Biasanya kondisi ini terjadi selama masa resesi, sehingga hampir tidak mungkin bagi perusahaan untuk meminjam, karena bank mengantisipasi terjadinya kebangkrutan atau wanprestasi, yang mengakibatkan kenaikan suku bunga.
Penyebab kondisi ini dapat bervariasi, namun beberapa faktor umum yang dapat menyebabkannya antara lain adalah:
Salah satu penyebab utama credit crunch adalah kekurangan dana di pasar keuangan.
Ketika ada ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan dana, pemberi pinjaman menjadi lebih selektif dalam memberikan kredit.
Kekurangan dana dapat terjadi akibat resesi ekonomi, penarikan besar-besaran oleh investor, atau kegagalan lembaga keuangan.
Ketika terjadi resesi ekonomi atau penurunan aktivitas perdagangan, bisnis atau konsumen cenderung mengurangi pengeluaran dan permintaan kredit.
Hal ini dapat menyebabkan pemberi pinjaman menjadi lebih hati-hati dalam memberikan kredit.
Sebaliknya, jika pemberi pinjaman terlalu agresif dalam menawarkan kredit tanpa mempertimbangkan risiko yang memadai, maka dapat menyebabkan risiko terjadinya krisis.
Pasalnya, terlalu banyak pemberian kredit tanpa pertimbangan matang dapat mengakibatkan penumpukan utang yang tidak dapat dipenuhi oleh peminjam.
Dampak kondisi penurunan pinjaman bank ini dapat dirasakan dalam berbagai aspek perekonomian, antara lain yaitu:
Penurunan pinjaman bank dapat memperburuk resesi ekonomi yang sudah ada atau memicu resesi baru.
Dikarenakan likuiditas terbatas dan kredit sulit didapatkan, konsumen atau bisnis mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan serta melakukan investasi.
Sehingga, hal ini berpotensi memicu penurunan pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan.
Baca juga: Apa itu Suku Bunga Bank? Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya
Kemudian, perusahaan juga dapat terdampak oleh credit crunch karena kesulitan mendapatkan dana untuk modal usaha, investasi, dan ekspansi.
Akibatnya, pemulihan ekonomi perusahaan menjadi lebih lambat, dan mereka berpotensi untuk mengurangi produksi, memotong biaya, atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja.
Selama masa penurunan pinjaman, bank atau lembaga keuangan lainnya cenderung lebih selektif dan mengetatkan standar kredit mereka.
Hal ini tentunya akan mempersulit individu dan perusahaan mendapatkan akses pinjaman untuk membiayai kegiatan bisnis, investasi, atau kebutuhan pribadi.
Ketika terjadi credit crunch, suku bunga kredit cenderung naik, karena pemberi pinjaman ingin mengimbangi risiko yang lebih tinggi dalam memberikan kredit.
Akibatnya, pinjaman menjadi lebih mahal dan membebani individu atau perusahaan yang bergantung pada kredit untuk pembiayaan.
Terakhir, credit crunch dapat membuat bisnis sulit untuk tumbuh dan berkembang.
Tanpa akses yang memadai ke kredit, perusahaan mungkin mengalami kesulitan dalam membiayai inventaris, pembelian peralatan, atau ekspansi ke pasar baru.
Hal ini dapat menghambat pertumbuhan bisnis dan mengurangi peluang ekonomi yang lebih luas.
Untuk mencegah kekurangan dana dan mengatasi dampak credit crunch, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan, di antaranya yaitu:
Penting untuk memiliki sistem pembukuan keuangan yang baik dan teratur.
Dengan mencatat setiap transaksi secara akurat, perusahaan dapat memantau kesehatan keuangan, serta melacak arus kas masuk dan keluar.
Agar keuangan tetap teratur atau terkendali, penting untuk memisahkan dana pribadi dan perusahaan.
Tipsnya, gunakan rekening bank terpisah untuk keuangan pribadi dan bisnis, serta hindari mencampuradukkan keduanya.
Selanjutnya, buatlah rencana keuangan yang komprehensif untuk bisnis.
Salah satunya adalah proyeksi pendapatan dan pengeluaran, tujuan finansial jangka pendek atau panjang, serta strategi pengelolaan risiko keuangan.
Perputaran kas yang efektif sangat penting untuk menghindari kekurangan dana.
Cobalah untuk mengelola persediaan dengan baik, mengontrol biaya operasional, dan mengurangi utang yang tidak perlu.
Baca juga: Credit Line: Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya
Berikutnya, lakukan pemeriksaan berkala terhadap aset, utang, dan kondisi modal perusahaan.
Pastikan bahwa aset tercatat secara akurat, utang terkelola dengan baik, dan kondisi modal perusahaan sehat.
Terakhir, selalu hitung profitabilitas bisnis dengan teliti. Tinjau biaya-biaya yang terlibat, termasuk biaya operasional, bunga pinjaman, dan pajak.
Dengan menghitung profit secara teliti, perusahaan dapat memastikan bahwa bisnis menghasilkan laba yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keuangan.
Nah, itulah sederet informasi tentang credit crunch, mulai dari pengertian, penyebab, dampak, hingga cara mencegah perusahaan mengalami kekurangan dana.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan jika credit crunch adalah kondisi yang harus dihindari setiap perusahaan.
Sebab, perusahaan atau seorang individu bisa saja membutuhkan pinjaman secara tiba-tiba, sehingga apabila mengalami kesulitan ekonomi, maka mereka berisiko terdampak krisis keuangan.
Itulah mengapa, penting bagi setiap perusahaan untuk memiliki kemampuan pengelolaan keuangan yang baik.
Namun, Sobat OCBC NISP tidak perlu khawatir, sebab, terdapat layanan Cash Management dari Bank OCBC NISP yang bisa membantu proses pengelolaan keuangan jadi lebih mudah.
Cash Management OCBC NISP menyediakan berbagai kemudahan, mulai dari pengelolaan dana untuk kebutuhan bisnis, pembayaran pajak usaha, hingga transfer dengan berbagai jenis mata uang.
Untuk itu, tunggu apa lagi, yuk, mulai kelola keuangan usaha dengan baik bersama OCBC NISP!
Baca juga: Kredit Aksep: Pengertian, Jenis, Strategi dan Proses Kerja