Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Apa saja yang menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi?
Terdapat beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi. Tanpa adanya pertimbangan, bukannya untung bisa jadi Sobat OCBC NISP malah rugi.
Pertimbangan ini tidak selalu dialami oleh pemula. Pasalnya, investor senior pun akan memiliki pertimbangan tertentu sebelum mulai berinvestasi, terlebih dalam jumlah besar.
Meski tipe-tipe investor berbeda, namun dalam setiap investasi pasti setiap orang menginginkan keuntungan yang maksimal, bukan?
Maka dari itu, yuk simak apa saja pertimbangan investor dalam berinvestasi di bawah ini!
Investor memiliki cara dan pilihan yang berbeda-beda dalam berinvestasi. Hal ini biasanya tergantung dari pengalaman dan besarnya aset yang dimiliki.
Salah satu karakter investor dalam berinvestasi adalah berani mengambil risiko atau risk taker. Pasalnya, tipe investor ini cukup agresif ketika melakukan investasi dan sudah memiliki pemahaman yang dalam terhadap cara analisa pasar.
Kemudian, ada pula tipe investor yang menghindari risiko atau risk averse, sehingga ia selalu mempertimbangkan dan merencanakan keputusan investasinya dengan matang.
Karakter investor yang ketiga adalah netral. Tipe investor yang satu ini biasanya cukup fleksibel dan tenang dalam mengambil keputusan.
So, kalau dilihat dari ketiga tipe investor tersebut, manakah yang paling mencerminkan Sobat OCBC NISP dalam mengambil keputusan investasi?
Baca Juga: Apa Itu Single Investor Identification (SID) dan Manfaatnya
Setelah mengetahui beberapa tipe investor sebelumnya, kini saat Sobat OCBC NISP memahami apa saja pertimbangan investor dalam berinvestasi secara umum.
Salah satu pertimbangn investor dalam melakukan investasi adalah memperhatikan stabilitas instrumen investasinya. Misalnya saja, saham merupakan instrumen yang erat kaitannya dengan fluktuasi pasar.
Di mana, ketika kondisi pasar sedang bagus maka harga saham akan naik atau membaik. Sebaliknya, apabila pasar dalam kondisi kacau, maka harga saham bisa turun secara tiba-tiba dan drastis.
Perlu diingat bahwa investasi berbeda dengan tabungan, yang mana salah satu risiko terbesarnya adalah kerugian atau kehilangan aset. Itulah sebabnya, tingkat risiko perlu menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi.
Pasalnya, ketika suatu investasi memiliki keuntungan yang besar, maka tingkat risikonya juga cenderung tinggi.
Maka dari itu, jika Sobat OCBC NISP ingin mendapatkan keuntungan besar dari investasi, artinya harus siap menghadapi risiko kehilangan aset apabila terjadi kerugian.
Jadi, sebelum investasi, sebaiknya pahami profil risiko Sobat OCBC NISP terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar toleransi Sobat OCBC NISP terhadap risiko investasi.
Dasar pertimbangan investasi berikutnya adalah situasi dan kondisi negara. Pasalnya, kondisi negara memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan pasar dan iklim investasi.
Negara dengan stabilitas ekonomi dan politik yang baik cenderung memudahkan investor asing dalam melakukan investasi.
Sebaliknya, jika suatu negara sedang dalam kondisi krisis ekonomi atau mengalami kasus politik yang memanas, maka nilai saham dan mata uangnya juga akan menurun.
Itulah sebabnya, kebanyakan investor asing akan memilih negara yang kondisi ekonomi dan politiknya stabil daripada mengambil risiko besar.
Di Indonesia, keputusan terkait suku bunga ditetapkan oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia (BI) dengan tujuan menstabilkan nilai tukar rupiah.
Ketika suku bunga naik, investor justru akan ragu untuk menanamkan modal karena dapat menyebabkan investasinya lemah.
Sebaliknya, jika suku bunga sedang turun, investor cenderung terdorong mengambil keputusan berinvestasi, terutama pada obligasi dan saham yang memiliki return tinggi.
Selain keempat faktor di atas, pertimbangan investor dalam berinvestasi lainnya adalah keuangan pribadi serta pengetahuan terhadap pasar.
Baca Juga: 7 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal & Contoh Instrumennya
Sebenarnya, instrumen investasi cukup beragam yang mana masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Sobat OCBC NISP dapat menentukan jenis investasi yang cocok dengan melihat beberapa pertimbangan investor dalam berinvestasi seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.
Dan juga, jangan lupakan untuk memahami profil risiko. Hal ini akan membantu Sobat OCBC NISP mengambil keputusan berinvestasi dalam modal besar atau kecil.
Selain itu, sebaiknya Sobat OCBC NISP tidak hanya melakukan investasi di satu tempat saja. Cobalah melakukan diversifikasi untuk meminimalkan risiko, misalnya investasi di saham dan emas.
Jika memiliki modal besar, Sobat OCBC NISP juga bisa melakukan investasi properti. Pasalnya, harga properti cenderung selalu naik setiap tahun sehingga cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang.
Bagaimana jika punya modal kecil? Jangan khawatir! Ada banyak pilihan investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil kok, salah satunya emas.
Apabila tertarik memulai investasi emas, Sobat OCBC NISP bisa membuka Tabungan Emas Digital melalui ONe Mobile OCBC NISP.
Tabungan Emas ini memungkinkan Sobat OCBC NISP untuk berinvestasi emas secara digital, jual dan beli emas dengan cepat dan praktis, bahkan saldo emas dapat dicairkan atau cetak fisik emas di Pegadaian. Investasi emas di Tabungan Emas melalui ONe Mobile yang pasti aman karena fisik emas dijamin 100% oleh Pegadaian.
Bahkan, sobat OCBC NISP bisa mulai beli emas mulai dari Rp10 ribu saja, lho! So, daripada Nyalahin modal besar untuk investasi mending NYALA-in aja dengan menabung emas di ONe Mobile.
Yuk, unduh ONe Mobile sekarang juga dan mulai investasimu!
Baca Juga: 5 Cara Menjadi Investor bagi Pemula Agar Sukses & Untung
