Smart Home System: Definisi, Cara Kerja, dan Rekomendasi Peralatan

31 Mei 2024

Saat ini, istilah smart home system sudah sangat familiar di telinga. Rumah pintar ini juga dianggap sebagai rumah masa depan dengan penerapan teknologi dan digitalisasi yang terus berkembang.

Rumah dengan smart home system sangat memudahkan bagi penghuninya. Pasalnya, pengaturan hunian, mulai dari menyalakan dan mematikan peralatan rumah tangga hingga sistem keamanan bisa dioperasikan dengan sangat mudah.

Selain itu, rumah dengan smart home system juga memiliki nilai yang tinggi ketika dijual. Berikut ulasan lengkap tentang smart home system.

Baca juga: Kredit Agunan Rumah: Pengertian, Kelebihan, dan Kelemahan

Apa Itu Smart Home System?

Smart home atau rumah pintar adalah pengaturan rumah yang nyaman dengan peralatan yang bisa dikontrol secara otomatis dari jarak jauh. Pengaturan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui perangkat seluler yang terkoneksi dengan internet.

Perangkat pada rumah pintar akan saling terhubung melalui internet. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol fungsi seperti akses keamanan ke rumah, suhu, pencahayaan, home theater, dan sebagainya dari jarak jauh.

Selain pengaturan dari jarak jauh, sistem dalam smart home juga memungkinkan pengguna untuk melakukan otomatisasi terhadap peralatan yang ada.

Misalnya, penghuni rumah mengatur jam berapa lampu akan menyala dan jam berapa akan padam. Begitu juga dengan penggunaan air conditioner (AC) dan peralatan yang lain.

Dengan otomasi ini, rumah yang dilengkapi teknologi akan lebih hemat energi. Maka tak heran jika penggunaan smart home system termasuk dalam salah satu kriteria green building atau rumah ramah lingkungan.

Baca juga: Pinjaman Syariah: Pengertian, Jenis Akad, & Keuntungannya

Cara Kerja Smart Home

Perangkat smart home terhubung satu sama lain dan dapat diakses melalui satu titik pusat, melalui smartphone, tablet, laptop, atau konsol.

Kunci pintu, televisi, monitor rumah, kamera CCTV, lampu, bahkan peralatan seperti lemari es, AC, dan sebagainya dapat dikontrol melalui satu sistem otomasi rumah.

Sistem ini akan diinstal pada perangkat seluler atau perangkat jaringan lainnya, dan pengguna bisa membuat jadwal waktu agar perubahan tertentu bisa diterapkan dengan mudah.

Beberapa peralatan rumah pintar dilengkapi dengan keterampilan self-learning, sehingga mereka bisa mempelajari jadwal pemilik rumah lalu melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.

Misalnya, penghuni rumah akan pulang dari kantor sekitar pukul 17.00, maka sistem akan mulai menyalakan lampu pada jam tersebut. Begitu pula dengan jadwal tidur penghuni misalnya pukul 22.00, maka sistem akan meredupkan lampu kamar secara otomatis, dan sebagainya.

Secara umum, teknologi smart home system dibagi dalam dua kategori, yaitu pengendali terpusat atau central control, dan pengendali berbasis aplikasi atau app-based smart home.

  1. Pengendali Terpusat (Central Control)

    Pada sistem ini, akan ada satu panel pengendali yang bisa mengendalikan dan menjadi penghubung berbagai peralatan di rumah. Panel biasanya dipasang di dinding dan bisa diakses secara jarak jauh melalui ponsel, tablet, dan sebagainya.

    Sistem ini tentu akan sangat memudahkan karena semua perangkat rumah tangga bisa dikendalikan secara terpusat. Namun kekurangannya, sistem ini diatur secara inklusif, sehingga akan menyulitkan jika terdapat peralatan baru di rumah.

  2. Pengendali Berbasis Aplikasi

    Sistem smart home berbasis aplikasi mengandalkan jaringan internet  untuk terhubung dengan jaringan cloud yang merupakan teknologi utama pada Internet of Things di rumah.

    Peralatan yang terhubung ke jaringan internet itu bisa diakses dengan mudah pada aplikasi yang terdapat di smartphone. Pengguna bisa mengatur perangkat hingga menambah peralatan melalui aplikasi tersebut.

Baca juga: Bisakah Membuat IMB setelah Bangunan Jadi?

Peralatan dalam Smart Home System

Peralatan pada smart home terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Kamu bisa memasang peralatan secara parsial, misal pada pencahayaan rumah saja, atau secara menyeluruh.

Nah biasanya peralatan pada smart home system diklasifikasikan berdasarkan kategori sebagai berikut:

  1. Pengaturan Suhu

    Peralatan smart home pertama berkaitan dengan pengaturan suhu ruangan di rumah. Peralatan ini memungkinkan kontrol yang lebih besar terhadap perangkat AC termasuk saat produk dihidupkan, dimatikan, dan dikontrol.

    Produk pintar ini mungkin dilengkapi dengan sensor suhu atau kelembapan untuk hidup atau mati secara otomatis jika kriteria tertentu terpenuhi. Jajaran inovasi rumah pintar ini juga merambah ke AC.

  2. Pencahayaan

    Penggunaan lampu dan pencahayaan rumah terkadang bisa sangat merepotkan jika masih menggunakan sistem manual. Pasalnya, kamu harus beranjak dari posisi nyaman untuk mematikan atau menghidupkan saklar lampu.

    Produk smart home pada sistem pencahayaan ini bisa menjadi solusi. Lampu bisa dinyalakan dan dimatikan, diatur sesuai jadwal, atau diatur agar berubah berdasarkan waktu matahari terbit atau terbenam.

  3. Audio/Visual

    Salah satu aspek yang lebih menyenangkan dari rumah pintar, banyak produk hiburan kini bisa terhubung satu sama lain dan dapat dikontrol dengan satu remote.

    Televisi dan speaker kini memiliki kemampuan lebih besar untuk dimainkan sesuai perintah menggunakan aplikasi, termasuk diputar sesuai jadwal atau dapat dikontrol dengan suara.

  4. Sistem Keamanan

    Salah satu aspek penting dari smart home adalah peningkatan kemampuan keamanan. Banyak produk kini memiliki kemampuan kamera yang melacak gerakan hingga merekam video.

    Produk untuk sistem keamanan yang paling umum adalah smart door. Dengan produk ini, membuka pintu tidak lagi dengan kunci konvensional, melainkan bisa menggunakan PIN, kartu, atau sidik jari.

Itulah ulasan mengenai smart home system. Bagaimana, tertarik mengaplikasikannya di rumah?

Penggunaan smart home system bisa dilakukan pada rumah baru ataupun rumah lama. Meskipun pada rumah lama, kamu mungkin harus melakukan perubahan atau renovasi di beberapa sektor.

Mengadopsi sistem smart home pada rumah lama tentu tidak murah. Dalam hal ini kamu bisa memanfaatkan Kredit Multi Guna atau KMG dari OCBC untuk keperluan renovasi dan pengaplikasian smart home system.

Produk KMG OCBC menawarkan solusi untuk memenuhi kebutuhan pribadi, dengan dana pinjaman hingga Rp10 Miliar, tenor 15 tahun, serta syarat dan proses pengajuan yang mudah.

Syarat mengajukan KMG OCBC cukup mudah, yaitu:

  • Warga Negara Indonesia
  • Berusia 21-55 untuk karyawan dan usia 21-70 tahun untuk pengusaha/profesional
  • Memiliki penghasilan tetap
  • Memiliki agunan berupa properti dengan kondisi pembangunan 100%, memiliki sertifikat pecahan yang telah balik nama

Proses pengajuannya juga sangat mudah. Bagi kamu yang tertarik untuk mengajukan KMG OCBC bisa klik link berikut ini ocbc.id/promo-kpr.

Baca juga: Bangun Tempat Gym di Rumah, Manfaat dan Estimasi Biayanya


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi, Investasi - 18 Jun 2025

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!

Baca

Edukasi, Investasi - 17 Jun 2025

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile