Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Serangan kejahatan online terhadap rekening Bank terlalu sering terjadi. Beruntungnya, sebagian besar Bank sudah memiliki perlindungan yang baik dari aksi peretasan tersebut.
Namun apakah mungkin, rekening yang dibobol bisa kembali lagi? Bagaimana nasib uang hasil jerih payahmu selama ini? Tentu kamu ingin segera mengamankannya, bukan?
Kehilangan uang secara tiba-tiba tanpa kejelasan ini tentu jadi satu momen rentan dalam hidup seseorang. Bagaimana tidak, perasaan seketika menjadi campur aduk antara sedih dan marah karena rekening diretas oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Terlebih lagi, seseorang kerap dipaksa menghadapi kondisi dan kenyataan bahwa akunnya tidak bisa dikembalikan. Artinya, dia dipaksa merelakan hasil jerih payahnya selama ini lenyap begitu saja. Apakah kamu pernah jadi salah satu korbannya?
Tanda-tanda Rekening Dibobol
Sebelum kamu melaporkan peretasan akun yang kamu alami ke pihak perbankan, kamu harus mengetahui bagaimana tanda-tanda rekeningmu dihack. Hal ini bertujuan untuk mengonfirmasi ke pihak bank, bahwa ini bukan kesalahanmu.
Baca Juga: Jadi Korban Penipuan Online? Lakukan Cara Ini agar Uang Kembali
1. Kartu ATM Nonaktif
Peretasan kartu ATM yang dilakukan secara mulus, seringkali tidak meninggalkan jejak kecuali saat kita menggunakannya. Apabila kamu sedang menggunakannya untuk transaksi namun ditolak, kamu harus mencurigainya. Biasanya, ketika rekeningmu berhasil dihack, pelaku bisa saja menutup akunmu agar tidak dapat dilacak.
2. Akun Rekening Terkunci
Pernah nggak aplikasi bank onlinemu tiba-tiba terkunci, padahal sebelumnya kamu tidak melakukan apapun? Kalau iya, kamu patut mencurigainya. Bisa jadi, hacker mencoba untuk masuk diam-diam ke akunmu. Ketika ia berhasil mengakses akun itu, pelaku cenderung akan mengubah kata sandimu sehingga bisa merusak akunmu tanpa gangguan.
3. Tabungan Ludes
Tanda yang paling jelas dan kerap kali membuat seseorang tertekan secara mental adalah mengetahui uang simpanannya berkurang drastis atau bahkan habis ludes, padahal ia tidak bertransaksi apapun. Ini menjadi bukti paling jelas bahwa akun seseorang sudah dibobol.
4. Notifikasi Aneh dari Bank
Akun rekening yang terkoneksi dengan email, akan menerima setiap pemberitahuan tentang aktivitas yang dilakukan, entah transaksi, pembaruan fitur, dan lain-lain.
Baca Juga: Jaga Rahasia Kode OTP, Jangan Dibagi-bagi!
Nah, contoh notifikasi yang patut kamu curigai adalah pemberitahuan seperti gagal masuk akun berkali-kali, padahal kamu tidak melakukan apapun.
5. Rekening Tiba-tiba Dibekukan
Saat kamu menyadari bahwa kamu selalu gagal untuk masuk ke akun rekeningmu, segeralah menghubungi pihak Bank untuk meminta keterangan. Jika pihak bank menjawab bahwa akunmu telah ditutup tanpa sepengetahuanmu, sudah pasti seseorang telah melakukan pembobolan ke rekeningmu.
Apakah Rekening Dibobol Bisa Kembali?
Perasaan panik tentu menjadi respons yang wajar ketika mengetahui rekening kamu tiba-tiba dibobol. Namun ada baiknya kamu tetap tenang, kemudian melakukan langkah-langkah berikut. Meski situasinya berat, kamu harus mengambil tindakan tepat waktu karena sebagian Bank mungkin punya parameter waktu tersendiri untuk memulihkan dana yang hilang karena dibobol.
1. Langsung Hubungi Pihak Bank
Alih-alih larut dalam kepanikan, segera tenangkan dirimu kemudian hubungi pihak perbankan dan jelaskan kejadian yang kamu alami. Kamu biasanya akan diarahkan ke divisi yang mampu menangani masalah pembobolan atau penipuan.
Ketika menerima laporan tersebut, sebagian bank mungkin memberikan asuransi untuk tabunganmu di Bank mereka yang ludes karena diretas. Oleh sebab itu, kamu disarankan untuk segera mengkomunikasikan kasus pembobolan tersebut sebelum tenggat waktu yang ditetapkan oleh Bank.
Baca Juga: PIN ATM Terblokir? Begini Cara Mudah untuk Membukanya!/
2. Segera Tutup Rekening
Jika kasus yang kamu alami adalah peretasan karena pelaku memiliki kartu ATM milikmu, segeralah menghubungi Bank atau langsung ke kantor terdekat. Laporkan bahwa akunmu tengah dibobol seseorang, dan kamu ingin menutup atau membekukan rekeningmu.
Melalui cara ini, pelaku pembobolan rekening kamu tidak akan dapat berkutik sedikitpun untuk melakukan transaksi. Untuk itu cari tahu juga informasi apakah bank tempatmu menabung, mengizinkan nasabahnya untuk menutup akun secara online.
3. Ganti Password
Jika tiba-tiba ada notifikasi yang memaksa untuk masuk ke akun kamu, segeralah mengambil tindakan dengan cara mengganti kata sandi yang lama dengan password baru. Tanda semacam ini bisa jadi indikasi bahwa seseorang tengah mengincar rekeningmu untuk dibobol.
Catatan penting ketika kamu ingin mengganti password akun kamu adalah pastikan untuk mengubahnya dengan kata yang kompleks, dan hanya kamu yang dapat mengetahui kata sandi tersebut.
Seperti yang sudah dibahas, tidak semua Bank menerima permintaan untuk pemulihan akun dan uang pasca terjadinya pembobolan. Untuk itu, jangan lupa untuk segera menghubungi Bank ketika hal buruk itu menimpamu.
Bisa jadi Bank tersebut akan memberikan bantuan pemulihan, namun dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, ingatkan diri sendiri untuk selalu waspada dan berhati-hati ketika hendak melakukan transaksi, terutama di tempat umum ya!
Baca Juga: Rekening Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengeceknya
Soal selain waspada dengan data pribadi, kamu juga sebaiknya memilih Bank yang menawarkan keamanan dalam bertransaksi. OCBC menjamin keamanan nasabath dengan perlundungan Two-Factor Authentication (2FA).
Dengan penggunaan User ID, Password, serta PIN transaksi yang hanya diketahui oleh kamu sebagai pengguna, OCBC memastikan seluruh transaksi kamu aman. OCBC juga menyediakan kanal pengaduan yang lengkap.
Adukan saja setiap transaksi mencurigakan melalui banyak kanal pengaduan seperti:
Facebook (at) OCBC
Instagram (at) ocbc_indonesia
Tiktok (at) ocbc_indonesia
Email tanya@ocbc.id
X (at) Tanya_OCBC
X (at) OCBC_indonesia
LinkedIn (at) OCBC Private Bank
LinkedIn (at) OCBC Indonesia
Yuk, segera download aplikasi OCBC mobile dan wujudkan #financiallyfit bersama OCBC!
