Efek beragun aset adalah salah satu instrumen investasi. Yuk simak lebih lanjut!
EBA atau Efek Beragun Aset merupakan portofolio efek yang sifatnya kolektif karena berasal dari tagihan, piutang, utang, dan aset kepemilikan lain yang saling berhubungan. EBA adalah jenis investasi tingkat tinggi dan harus dijual dalam bentuk KIK.
EBA adalah salah satu instrumen investasi yang belum banyak digunakan, padahal memiliki kelebihan sebagai sarana pinjaman modal perusahaan. Bagaimana pengertian, contoh, dan kontraknya? Yuk simak!
Efek Beragun Aset (EBA) atau disebut juga asset-backed security merupakan sekuritas investasi dengan jaminan berupa kumpulan aset yang terdiri dari berbagai jenis surat berharga (efek), biasanya terdiri dari dokumen-dokumen yang bernilai komersial atau tagihan. Selain itu, bisa pula berwujud royalti, piutang sewa guna atau pinjaman.
Bisa dikatakan bahwa EBA sejenis dengan sekuritas yang didukung hipotek atau disebut juga mortgage-backed security. Namun, Efek Beragun Aset sendiri tidak didasari sekuritas berbasis hipotek.
EBA adalah salah satu alternatif pengusaha untuk mengajukan utang korporasi karena penerbit efek berpeluang menghasilkan uang tunai guna memberikan lebih banyak pinjaman. Jadi, investor EBA berkesempatan berpartisipasi pada berbagai aset dalam rangka meraup pendapatan.
Aset-aset yang mendasari Efek Beragun Aset adalah berbagai pinjaman ekuitas seperti piutang credit card, pinjaman mobil atau dana sekolah, ekuitas rumah, serta berbagai arus kas lain.
Dasar hukum Efek Beragun Aset adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta aturan-aturan pelaksanaannya yang lain. Berdasarkan peraturan tersebut, penerbitan EBA harus didasarkan pada Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset antara bank kustodian dengan manajemen investasi.
Pada Februari 2009, EBA diterbitkan melalui penawaran umum serta pencatatannya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi, penjualan aset-asetnya harus dilakukan melalui penawaran umum di pasar modal maupun dijual pada investor strategis.
KIK EBA adalah kontrak yang dibuat oleh manajer investasi dengan bank kustodian yang berfungsi untuk mengikat para pemegang Efek Beragun Aset, dimana nantinya manajer investasi akan berwenang mengelola portofolio sedangkan bank kustodian menjalankan tugas sebagai pelaksana penitipan kolektif.
Beberapa manfaat kepemilikan KIK EBA adalah sebagai berikut.
Penggunaan Efek Beragun Aset ternyata tidak bebas kerugian. Terdapat beberapa risiko yang timbul dari penggunaannya, yakni sebagai berikut.
Efek Beragun Aset syariah adalah jenis efek syariah yang pendapatan tetapnya merupakan bentuk sekuritisasi portofolio berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Dalam pasar modal syariah Indonesia, terdapat dua jenis EBA, yakni berbasis Kontrak Investasi Kolektif (KIK EBAS) dan Surat Partisipasi (EBAS-SP).
Adapun akad yang digunakan oleh investor dan penerbit EBA merupakan wakalah bil ujroh, dimana nantinya investor menjadi muwakkil sedangkan EBA sebagai wakil. Akad ini disesuaikan dengan jenis aset dan para pihak yang mengambil bagian dalam penerbitan.
Terdapat beberapa kelebihan EBA syariah, yakni sebagai berikut.
Diversifikasi Sumber Pembiayaan
Biasanya, sumber pembiayaan adalah perusahaan besar. Namun dengan adanya EBA Syariah, perusahaan kecil atau non-investasi kini bisa mendiversifikasikan sumber pendapatan mereka.
Membantu Perkembangan Perusahaan
EBA Syariah tak hanya membiayai bisnis besar, namun juga memberikan pembiayaan pada perusahaan-perusahaan kecil menengah yang biasanya memiliki kendala permodalan.
Dana Murah
Penerbit Efek Beragun Aset syariah biasanya mengeluarkan biaya yang relatif murah seiring meningkatkan kualitas piutang yang dijaminkan. Jadi, pasokan arus kasnya lebih terjamin.
Contoh penerapan Efek Beragun Aset adalah ketika suatu perusahaan bernama A memberi pinjaman mobil. Pada saat bersamaan, seseorang bernama B hendak meminjam uang guna membeli mobil. Lantas A memberikan pinjaman kepada B berupa uang tunai dan B mengembalikannya disertai bunga.
Perusahaan A lalu mengemas seluruh pinjamannya untuk dijual pada perusahaan investasi supaya bisa memperoleh uang tunai untuk memberikan lebih banyak pinjaman.
Kemudian, perusahaan investasi akan menerbitkan sekuritas yang mirip dengan obligasi. Nantinya, investor perorangan akan membeli sekuritas ini dan mendapatkan kas dari kumpulan pinjaman pembelian mobil dikurangi biaya administrasi.
Beberapa langkah yang harus Anda ikuti ketika melakukan pembelian EBA adalah sebagai berikut.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai efek beragun aset serta dasar hukum, contoh, dan risiko penerapannya. Agar makin untung, sebelum berinvestasi, pastikan Anda memiliki dana cadangan dan mampu mengelolanya secara bijak. Semoga bermanfaat.