Korporasi

Ad Valorem: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Perhitungan Tarif

27 Mei 2022 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, Sobat OCBC tentu pernah membayar pajak, bukan? Nah, ternyata beberapa pajak seperti PPN dan PBB merupakan contoh tarif ad valorem. Apa itu? Sederhananya, ad valorem adalah pajak yang besarnya dihitung dari angka persentase nilai sebuah transaksi atau properti.

Dalam dunia kepabean dan cukai, ad valorem juga termasuk istilah yang cukup sering didengar. Mengapa demikian? Temukan jawabannya dalam artikel di bawah ini!

Apa itu Ad Valorem?

Ad valorem adalah pajak yang dihitung atas dasar persentase sebuah nilai properti ataupun transaksi, dan telah dilandasi secara resmi oleh negara melalui perundang-undangan pajak. Dengan kata lain, ad valorem adalah pungutan atau tarif yang diberlakukan berdasarkan persentase sebuah barang dengan nilai tetap.

Contoh paling umumnya, Anda dapat menemukan ad valorem pada struk di restoran. Lazimnya, pada struk tersebut tertulis PPN atau pajak pertambahan nilai. PPN tersebut dihitung dari jumlah nilai transaksi yang dilakukan.

Misalnya, Anda makan di restoran dengan total transaksi Rp300.000 dan dikenakan PPN 10%, maka tarif pajak yang akan dihitung adalah sebesar Rp30.000.

Sejarah Ad Valorem

Pertama kali diciptakannya ad valorem adalah pada tahun 1789 melalui undang-undang tarif pertama di Amerika Serikat.

Kala itu, untuk dapat mengesahkan undang-undang ad valorem, pemerintah AS membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tercatat, pemerintah AS menghabiskan waktu sejak 1789 hingga sekitar tahun 1994 untuk membuat undang-undang ini secara sempurna.

Pada 1789, UU ad valorem tax menjelaskan bahwa ad valorem dan bea khusus mempunyai nilai beban yang cenderung rendah. Hingga pada 1994, pemerintah AS membuat perjanjian global untuk menggantikan GATT menjadi Organisasi Perdagangan Dunia. AS saat itu menyetujui melakukan liberalisasi perdagangan dengan lebih lanjut.

Jenis dan Contoh Penerapan Pajak Ad Valorem

Ad valorem bisa seringkali kita jumpai dalam sehari-hari tanpa menyadarinya. Misalnya dari barang yang Anda kenakan, makanan atau minuman yang Anda beli, dan sebagainya. Berikut ini jenis dan contoh penerapan pajak ad valorem adalah:

  • PPN: PPN ad valorem adalah jenis pajak yang perhitungannya dipotong dari jumlah transaksi penjualan kena pajak. Misalnya, saat Anda makan di suatu restoran lalu di struk pembayaran tertera keterangan PPN 10%.
  • PBB: PBB ad valorem adalah pajak yang perhitungannya berdasarkan nominal properti kena pajak atau NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Misalnya, Anda membayar PBB rumah setiap tahun ke kantor pelayanan pajak.
  • Pajak Warisan: Pajak warisan dalam ad valorem adalah pajak yang dihitung berdasarkan jumlah warisan kena pajak.
  • Pajak Imigrasi: Pajak imigrasi ad valorem adalah jenis yang diberlakukan khusus bagi imigran atau seseorang yang meninggalkan negara asalnya untuk tinggal ke negara lain.
  • Bea Meterai: Pada sejumlah negara, perhitungan bea meterai ad valorem adalah berdasarkan nilai dan jumlah dokumen yang perlu menggunakan materai. Sebagai contoh, dokumen perjanjian, MOU, LOI, dan sebagainya.

Perhitungan Tarif Ad Valorem

Berdasarkan pengertiannya, tarif ad valorem adalah pajak yang bersifat progresif. Artinya, semakin tinggi harga suatu produk, maka semakin mahal pula pajak yang dikenakan. Namun, perlu diketahui bahwa perhitungan tarif ad valorem berbeda dengan jenis perhitungan lainnya, berikut penjelasannya.

1. Contoh tarif ad valorem PPN

Perhitungan ad valorem untuk PPN adalah tergantung dari total harga produk atau barang yang Anda beli. Anda hanya tinggal mengalikan persentase dengan total harga produk.

Misalnya, Anda makan di sebuah cafe dengan total harga makanan dan minuman sebesar Rp400 ribu, ditambah PPN 10%, maka tarif ad valorem yang harus dibayar yaitu:

PPN = Rp400 ribu x 10% = Rp40 ribu

2. Contoh tarif ad valorem Bea Harga

Lalu, ada tarif bea masuk yang dikenakan berdasarkan produk impor yang masuk untuk dikonsumsi atau digunakan habis di dalam negeri. Pada pelaksanaannya, bea harga adalah salah satu dari sistem tarif bea masuk.

Jumlah tarif bea masuk atas barang impor tergantung dari nilai persentase tarif dikalikan dengan harga CIF (Cost, Insurance and Freight) produk impor tersebut. Misalnya, harga CIF produk impor A adalah US$150, tarif bea masuknya sebesar 10%, dan kurs rupiah saat ini Rp14.500. Maka dapat dihitung menggunakan rumus:

BM = % tarif x Harga CIF

BM = 10% x US$150 x Rp14.500 = Rp217.500

Itulah penjelasan seputar ad valorem mulai dari jenis hingga perhitungan tarifnya. Tanpa disadari, ternyata selama ini Anda telah membayar tarif ad valorem secara rutin, lho! Semoga Sobat OCBC terus menjadi warga negara yang baik dengan taat membayar pajak, ya. Sampai jumpa!

Baca Juga:

Tertarik dengan artikel kami?

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja

Solusi pinjaman untuk memenuhi berbagai kebutuhan pribadi
Impor

Impor

Solusi pembiayaan untuk keberlangsungan bisnis

Segala Kemudahan Ada
di Satu Genggaman

Nikmati berbagai layanan kartu OCBC sesuai kebutuhan Anda

Artikel Terbaru

Waspada Phishing Link Pembatalan Transaksi: Tingkatkan Kewaspadaan, Lindungi Akses Perbankan
  • Korporasi

Waspada Phishing Link Pembatalan Transaksi: Tingkatkan Kewaspadaan, Lindungi Akses Perbankan

14 Nov 2025

Aktivitas digital yang semakin meningkat di dunia usaha turut mendorong munculnya berbagai modus kejahatan siber yang menargetkan nasabah. Salah satu pola yang kembali marak adalah dengan kedok pembatalan transaksi dengan nada mendesak atau penting, di mana pelaku menyamar sebagai pihak bank untuk memperoleh akses terhadap informasi perbankan Perusahaan Anda.

Antisipasi Aplikasi Palsu & Link Phishing yang Beredar dengan Berbagai Modus Aksi
  • Korporasi

Antisipasi Aplikasi Palsu & Link Phishing yang Beredar dengan Berbagai Modus Aksi

10 Okt 2025

Seiring meningkatnya aktivitas digital, pelaku kejahatan siber terus mencari cara baru untuk menipu pengguna layanan perbankan. Salah satu risiko yang perlu diantisipasi sejak dini adalah beredarnya aplikasi palsu & link phishing yang dikirim dari pihak yang menyamar sebagai pihak resmi OCBC Business atau instansi lainnya.

Modus Phishing & APK Palsu Mengincar Data Penting Perusahaan
  • Korporasi

Modus Phishing & APK Palsu Mengincar Data Penting Perusahaan

10 Sep 2025

Seiring meningkatnya aktivitas digital, pelaku kejahatan siber semakin sering memanfaatkan pesan (SMS/WhatsApp/E-mail) untuk mengirimkan tautan berupa link phishing / APK (Android Package Kit) yang disamarkan sebagai pembaruan data NIB (Nomor Induk Berusaha) atau NPWP Badan oleh instansi berwenang/pemerintah, atau modus lainnya seperti penawaran pembatalan transaksi yang mengatasnamakan Bank.

Waspada Link Phishing! Jaga Keamanan Isi Rekening
  • Korporasi

Waspada Link Phishing! Jaga Keamanan Isi Rekening

17 Jul 2025

Link Phishing menjadi kejahatan siber yang semakin banyak memakan korban. Pelaku kerap menyamar sebagai pihak tepercaya seperti Bank, Agen Travel, Vendor, atau Rekan Kerja, lalu mereka akan mengirim link palsu melalui email chat WA, SMS, media sosial, atau telepon.

Kemudahan Transaksi Perbankan di Ujung Jari

Download OCBC mobile sekarang!