Kembali ke Artikel
Imbalan yang diberikan kepada seseorang atas kerja yang dilakukan dapat berupa kompensasi langsung dan tidak langsung.
Kompensasi adalah pengembalian uang dan jasa serta manfaat yang diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari hubungan kerja.
Bentuk kompensasi tersebut bisa berupa gaji, insentif, asuransi, barang ataupun fasilitas dari perusahaan tempat karyawan bekerja.
Lantas, apakah perbedaan kompensasi langsung dan tidak langsung? Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya pada ulasan berikut!
Kompensasi Langsung
Sebelum mengetahui perbedaan keduanya, Sobat OCBC NISP juga harus memahami pengertian kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.
Kompensasi langsung adalah upah yang dibayar secara tetap berdasarkan kesepakatan tenggang waktu tertentu.
Kompensasi ini juga sering disebut juga sebagai upah dasar yaitu gaji tetap yang diterima karyawan dalam bentuk salary, upah mingguan ataupun upah tiap jam.
Nah, inilah salah satu perbedaan kompensasi langsung dan tidak langsung yang paling utama.
Adapun beberapa jenis kompensasi langsung, di antaranya:
1. Gaji
Gaji atau salary merupakan pendapatan yang diterima karyawan sebagai tanda balas jasa dari perusahaan.
Bagi karyawan tetap, gaji ini biasanya dibayarkan secara rutin dan tetap setiap bulannya kepada mereka, serta memiliki jaminan pasti diberikan.
Sedangkan untuk freelancer, gaji biasanya akan diberikan setelah project yang dilakukan selesai atau disesuaikan dengan perjanjian antar perusahaan dan tenaga lepas tersebut.
Baca juga: Perbedaan Asuransi dan Tabungan, Jangan Sampai Salah!
2. Insentif
Insentif adalah bentuk pendapatan tambahan yang diperoleh karyawan atas prestasi atau pencapaian kinerjanya.
Insentif ini hanya diberikan kepada karyawan yang bisa membantu perusahaan mencapai suatu target tertentu.
3. Bonus
Contoh kompensasi langsung dan tidak langsung yang selanjutnya adalah bonus dari perusahaan bagi karyawan untuk memacu produktivitas serta semangat kerjanya.
Bonus ini biasanya diberikan sekaligus saat karyawan memenuhi sasaran kinerja seperti target penjualan, KPI (Key Performance Indicator) di media sosial tercapai, dan lainnya.
Besaran bonus tersebut biasanya akan ditentukan berdasarkan seberapa besar ketercapaiannya dan tentunya dengan mempertimbangkan kebijakan dari perusahaan.
Kompensasi Tidak Langsung
Untuk bisa membandingkan antara kompensasi langsung dan tidak langsung, Sobat OCBC NISP tentunya harus memahami pengertian dari jenisnya yang satu ini.
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian keuntungan untuk karyawan di luar upah atau gaji bulanannya dan biasanya berupa uang tunai, fasilitas, atau barang tertentu.
Kompensasi ini biasanya diberikan sebagai program balas jasa atau pemberian penghargaan yang berupa pelayanan kepada karyawan.
Kompensasi tidak langsung merupakan sebuah bentuk upaya perusahaan dalam mendukung karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman serta mendorong peningkatan kinerjanya.
Adapun beberapa contoh kompensasi tidak langsung yang biasanya diterima oleh karyawan, di antaranya:
1. Asuransi
Asuransi merupakan sebuah jaminan yang diberikan perusahaan untuk menunjang kesejahteraan karyawan.
Setidaknya, setiap perusahaan wajib mendaftarkan karyawannya dalam program JAMSOSTEK atau BPJS Ketenagakerjaan.
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) adalah jaminan untuk menanggung kesehatan karyawan.
Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan digunakan sebagai asuransi tenaga kerja untuk mempersiapkan dana pensiun.
Baca juga: 10 Cara Mengatur Gaji Bulanan Agar Bisa Ditabung Sebagian
2. Cuti
Setiap perusahaan pasti akan menyediakan cuti yang bisa dimanfaatkan oleh karyawannya untuk mengambil jeda sejenak.
Fasilitas cuti ini biasanya diberikan untuk karyawan yang telah mencapai masa kerja tertentu, misalnya minimal 3 bulan kerja atau setelah mencapai 1 tahun bekerja.
Jenis-jenis cuti tersebut ada beragam, mulai dari cuti tahunan, kecelakaan, sakit, hamil, izin anggota keluarga meninggal, dan lainnya.
3. Fasilitas
Fasilitas adalah segala bentuk layanan yang diperoleh karyawan untuk memudahkan saat melakukan pekerjaan.
Beberapa contoh fasilitas yang diberikan ialah berupa rumah dinas, layanan kesehatan, kendaraan, alat kerja, makan siang, dan lainnya.
4. Tunjangan
Tunjangan sering kali dianggap sama dengan insentif, padahal keduanya cukup berbeda.
Tunjangan biasanya diberikan kepada seluruh karyawan dan jenisnya bermacam-macam, seperti tunjangan hari raya, tunjangan makan, tunjangan kesehatan, tunjangan anak, tunjangan istri, tunjangan kendaraan, dan sebagainya.
Nah, berdasarkan komponen-komponennya, dapat dikatakan bahwa perbedaan kompensasi langsung dan tidak langsung yang paling menonjol adalah berdasarkan bentuknya.
Jika kompensasi langsung biasanya akan berbentuk uang tunai, sedangkan kompensasi tidak langsung bentuknya akan beragam, bisa berupa dana ataupun fasilitas.
Manfaat Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung
Baik kompensasi langsung dan tidak langsung, keduanya bisa memberikan dampak positif kepada karyawan yang tentunya akan menguntungkan perusahaan.
Berikut beberapa dampak positif yang menjadi persamaan kompensasi langsung dan tidak langsung.
- Membuat karyawan menjadi terpacu untuk selalu berprestasi dan bekerja secara giat.
- Bisa menjadi daya tarik untuk para pencari pekerjaan yang berkualitas.
- Meningkatkan citra perusahaan agar lebih baik dibandingkan kompetitornya.
- Perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang berkualitas.
- Memudahkan proses administrasi serta aspek hukum yang ada.
Itulah penjelasan tentang pengertian, perbedaan, persamaan, beserta contoh kompensasi langsung dan tidak langsung.
Baik kompensasi langsung dan tidak langsung, keduanya sama-sama memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas karyawan dan memberikan kenyamanan saat bekerja.
Perusahaan yang memberikan kompensasi secara adil kepada karyawannya biasanya juga akan memiliki citra baik.
Dengan demikian, akan semakin banyak para pencari kerja, investor, dan bisnis lain yang tertarik dengan perusahaan Sobat OCBC NISP.
Semoga informasinya bermanfaat. Temukan lebih banyak artikel seputar usaha dan keuangan melalui Blog OCBC NISP!
Baca juga: Ingin Pensiun Dini? Perhatikan Syarat dan Cara Berikut!
