Dalam akuntansi, goodwill adalah aset tak berwujud yang terjadi ketika ada akuisisi bisnis.
Istilah goodwill adalah sebutan yang sering didengar dalam dunia akuntansi dan biasanya terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi bisnis lainnya. Konsep goodwill artinya mengacu pada aset tidak berwujud.
Sebaliknya, goodwill adalah nilai tambah yang melekat pada suatu perusahaan di luar aset fisik dan keuangan yang dapat diukur. Memahami apa itu goodwill adalah hal krusial karena memiliki implikasi besar dalam penilaian bisnis.
Artikel ini akan membahas lebih lengkap tentang goodwill dalam akuntansi dan bagaimana cara menghitung goodwill. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di pembahasan berikut ini:
Goodwill adalah nilai yang terdapat dalam suatu perusahaan ketika nilai pasar aset bersih (aset dikurangi kewajiban) lebih tinggi daripada nilai buku perusahaan tersebut. Lebih sederhananya, goodwill adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai aset dan kewajiban yang terdaftar di neraca.
Contohnya, ketika sebuah perusahaan diakuisisi, pembeli mungkin membayar lebih dari nilai buku aset bersih dari perusahaan yang diakuisisi. Perbedaan antara nilai pembayaran tersebut dan nilai buku aset bersih itulah yang disebut sebagai goodwill.
Dalam hal pencatatan, goodwill di neraca termasuk ke dalam aset tidak berwujud (intangible asset) dan biasanya akan dicatat ketika terjadi proses akuisisi bisnis. Oleh karena itu, goodwill adalah aset yang tidak bisa dijual secara terpisah dari bisnis secara keseluruhan.
Goodwillmencerminkan nilai tambahan, namun tidak memuat arus kas untuk bisnis tersebut. Meski demikian, goodwill memiliki nilai yang signifikan bagi kinerja dan potensi pertumbuhan perusahaan. Berikut beberapa aset yang tergolong dalam goodwill adalah:
Baca juga: Aset Finansial Adalah: Pengertian dan Cara Investasinya
Terdapat beberapa manfaat goodwill yang berperan signifikan untuk perkembangan dan kesuksesan sebuah bisnis. Berikut penjelasan lengkapnya:
Nilai pada goodwill mencerminkan reputasi dari suatu bisnis. Ketika sebuah perusahaan dikenal memiliki nilai positif di mata konsumen atau dalam industri tertentu, hal itu membawa kepercayaan dan loyalitas dari pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya.
Reputasi yang baik membangun fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan jangka panjang dan keberlangsungan bisnis.
Goodwill adalah elemen penting dalam memperkuat daya saing perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik di pasaran, kepuasan pelanggan tinggi, dan pengakuan atas kualitas produk atau layanan adalah bagian dari goodwill yang dapat membantu perusahaan mempertahankan posisi unggulnya di pasar.
Goodwill adalah aset tak berwujud yang dapat memberikan nilai jangka panjang bagi perusahaan. Hal tersebut tidak hanya terkait kepercayaan konsumen, namun juga loyalitas dan preferensi yang bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
Selain itu, perusahaan dengan goodwill yang positif berpotensi menarik lebih banyak investor mengingat reputasi yang dimiliki. Hal tersebut tentu akan membantu memberikan dukungan finansial bagi bisnis.
Dalam proses akuisisi atau penggabungan, goodwill menjadi faktor kunci dalam menentukan nilai perusahaan yang akan diakuisisi. Tingginya nilai goodwill menjadi indikator bagi pihak lain bahwa perusahaan memiliki aset tak berwujud tinggi, seperti basis pelanggan yang loyal, merek terkenal, atau sistem manajemen efektif.
Goodwill memberikan kemudahan untuk menilai aset yang tidak terukur, seperti kealian karyawan dan reputasi. Padahal, faktor-faktor tidak berwujud tersebut dapat memberikan nilai tambah secara signifikan pada bisnis.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis goodwill yang sering ditemukan, yaitu goodwill akuntansi dan goodwill ekonomi. Berikut penjelasan lengkapnya:
Dalam akuntansi, goodwill adalah elemen yang biasanya teridentifikasi ketika terjadi proses akuisisi bisnis. Perusahaan yang mengakuisisi akan mencatat goodwill dalam neraca keuangan sesuai dengan standar akuntansi.
Sebaliknya, jenis goodwill ekonomi tidak terkait dengan proses akuisisi bisnis. Goodwill dalam ekonomi merujuk pada kinerja perusahaan atau prospek di masa depan, seperti kualitas karyawan dan loyalitas brand.
Baca juga: Mengenal Aset Likuid: Pengertian, Contoh & Peran Pentingnya
Nilai goodwill adalah selisih antara harga akuisisi perusahaan dengan nilai buku bersih aset dan kewajibannya. Berikut adalah rumus cara menghitung goodwill.
Goodwill = Harga akuisisi perusahaan - (nilai buku bersih aset - kewajiban)
Dalam rumus tersebut, goodwill adalah nilai yang akan dihitung. Sedangkan, harga akuisisi perusahaan adalah nominal berupa uang tunai atau saham yang dibayarkan perusahaan akuisitor untuk proses akuisisi.
Adapun, nilai buku bersih aset dan kewajibannya adalah selisih antara total aset dan kewajiban perusahaan. Namun, perlu dicatat bahwa nilai goodwill hanya muncul ketika harga akuisisi perusahaan lebih besar daripada nilai aset bersih perusahaan yang diakuisisi.
Berikut contoh cara menghitung goodwill untuk membantu Sobat OCBC lebih memahami apa itu goodwill.
Misalnya, Perusahaan A akan mengakuisisi Perusahaan B dengan harga Rp3 miliar. Nilai buku bersih aset yang tercatat pada Perusahaan B adalah Rp2,3 miliar dengan kewajiban sebesar Rp800 juta. Berikut adalah perhitungan nilai goodwill dari akuisisi tersebut.
Goodwill = Rp3 miliar - (Rp2,3 miliar - Rp800 juta) = Rp1,5 miliar
Maka, nilai goodwill dari akuisisi tersebut adalah Rp1,5 miliar yang perlu dicatat ke dalam laporan keuangan sebagai aset tak berwujud. Dalam pelaksanaannya, goodwill harus diuji setiap tahun untuk memeriksa apakah ada penurunan nilai yang signifikan.
Itulah pembahasan tentang goodwill dalam akuntansi. Pada intinya, goodwill adalah bagian dari aset tidak berwujud yang biasanya diidentifikasi ketika terjadi proses akuisisi. Nilai goodwill merupakan elemen signifikan yang berpengaruh pada perkembangan bisnis.
Berbicara soal pengelolaan keuangan, Bank OCBC menawarkan solusi untuk Kelola Dana Bisnis yang lebih efektif dan efisien, serta potensi untuk mengembangkan dana bisnis.
Terdapat beragam kemudahan yang ditawarkan, mulai dari kemudahan transaksi di OCBC Business sampai ketersediaan 13 mata uang berbeda dalam 1 rekening untuk menunjang aktivitas bisnis.
Yuk, rencanakan dan percayakan pengelolaan keuangan bisnis bersama Bank OCBC!
Baca juga: Apa itu Asset Stripping? Ini Sejarah, Peluang, dan Contohnya