Pendidikan vokasi adalah opsi yang bisa dipilih untuk menempuh pendidikan tinggi. Lalu apa beda pendidikan vokasi dengan sarjana?
Setelah lulus SMA, kamu akan dihadapkan pada beberapa pilihan, yaitu langsung bekerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Nah pilihan kedua ini juga menawarkan banyak opsi yang bisa dipilih.
Misalnya kamu bisa memilih apakah menempuh pendidikan diploma atau sarjana, di kampus negeri atau swasta, memilih sekolah kedinasan atau sekolah vokasi.
Setiap pilihan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, mulai dari metode pengajaran, peluang kerja setelah lulus, hingga biaya pendidikan yang harus dikeluarkan.
Baca juga: 10 Cara Belajar Bisnis bagi Pemula, dari Nol Hingga Sukses
Melansir laman Universitas Brawijaya, Pendidikan Vokasi adalah pendidikan yang mengacu kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Dengan memilih ini, maka kamu akan lebih banyak praktik dibandingkan teori.
Dalam dunia pendidikan tinggi, ada tiga jenis model pendidikan, yaitu Akademik, Vokasi, dan Profesi. Pendidikan Akademik adalah model pendidikan yang mengarah pada penguasaan dan pengembangan displin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.
Sementara Pendidikan Profesi adalah pendidikan lanjutan setelah pendidikan akademik untuk persiapan masuk ke dunia kerja dengan keahlian khusus.
Nah, Pendidikan Vokasi merupakan kebalikannya dari Pendidikan Akademik, yaitu praktik dan teorinya berbanding 60:40. Pendidikan Vokasi mencakup program pendidikan Diploma I (D1), Diploma II (D2), Diploma III (D3), dan Diploma IV (D4).
Ketika lulus, kamu akan mendapatkan gelar Vokasi, seperti; Ahli Pratama (A.P) Ahli Muda (A.Ma) Ahli Madya (A.Md) dan Sarjana Terapan (S.Tr).
Di Indonesia, konsep Pendidikan Vokasi terus mengalami perkembangan seiring meningkatnya minat masyarakat, yang dibuktikan dengan adanya jenjang S2 Terapan.
Baca juga: 10 Tips Beasiswa di Luar Negeri, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!
Seperti yang dijelaskan di atas, Pendidikan Vokasi fokus pada penguasaan keahlian terapan. Dalam praktiknya, pelajar vokasi lebih banyak mempelajari praktik ketimbang teori dengan perbandingan 60:40.
Dengan begitu, lulusan vokasi umumnya lebih disukai dunia kerja karena skill yang siap pakai tanpa harus dilakukan training karyawan terlebih dahulu.
Hal ini juga ditunjang oleh salah satu ciri khas vokasi, yaitu kewajiban magang di industri yang relatif lebih lama dibandingkan magang mahasiswa jalur pendidikan akademis.
Magang atau On Job Training pada Pendidikan Vokasi biasanya dilakukan 6-12 bulan sehingga mahasiswa terlatih dan siap sebelum memasuki dunia kerja.
Selain itu, lulusan vokasi juga wajib menempuh sertifikasi kompetensi sebagai bukti kompetensi dan syarat kelulusan untuk membekali lulusan lebih mudah terserap dunia Kerja.
Keunggulan lain dari Pendidikan Vokasi adalah, lulusan D4 bisa langsung melanjutkan studi ke jenjang S2 Terapan maupun S2 Akademis. Sehingga kamu yang lulus D4 tidak perlu konversi ke Pendidikan Sarjana untuk melanjutkan ke jenjang Magister.
Berikutnya, lulusan sekolah vokasi memiliki Sertifikat Kompetensi yang sesuai dengan bidang masing-masing. Hal ini tentu akan meningkatkan daya tarik lulusan vokasi di dunia kerja.
Baca juga: Pentingnya Tabungan Pendidikan Anak Demi Masa Depan
Ada beberapa hal yang membedakan antara pendidikan vokasi dengan sarjana. Seperti yang dijelaskan di atas, sarjana termasuk dalam Pendidikan Akademik sehingga berbeda jauh dengan Vokasi.
Perbedaan utama dari sarjana dan vokasi adalah terkait dengan gelar yang diterima setelah lulus. Dalam vokasi, hanya ada empat gelar, yaitu Ahli Pratama (A.P.) untuk lulusan DI, Ahli Muda (A.Ma.) untuk lulusan DII, Ahli Madya (A.Md.) untuk lulusan DIII, dan Sarjana Sains Terapan (S.ST.) untuk gelar DIV.
Sementara dalam pendidikan sarjana, kamu akan mendapatkan gelar sesuai dengan jurusan yang diambil dan kebijakan dari kampus. Misalnya kamu memilih jurusan Manajemen Ekonomi (S.E), Psikologi (S.Psi), dan seterusnya.
Perbedaan berikutnya terkait dengan lama studi. Dalam pendidikan sarjana, kamu memiliki waktu 4 tahun atau 8 semester untuk lulus, atau bisa ditambah hingga 14 semester sebelum di-dropout.
Sementara dalam pendidikan vokasi, lama pendidikan disesuaikan dengan jenjang yang dipilih, seperti 4 tahun untuk D4, 3 tahun untuk D3, 2 tahun untuk D2, dan 1 tahun untuk D1.
Pendidikan sarjana dan vokasi memiliki perbedaan terkait orientasi kurikulum yang diterapkan. Dalam vokasi, mahasiswa lebih banyak mempelajari praktik dan sedikit teori. Sementara pendidikan sarjana kebalikannya.
Perbedaan pada orientasi ini berdampak pada peluang di dunia kerja. Lulusan vokasi cenderung lebih cepat diserap lapangan kerja karena sudah siap dengan skill yang dimiliki tanpa perlu training tambahan.
Baca juga: Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan, Ini Bedanya!
Berbicara tentang biaya, maka itu akan tergantung pada jurusan, jenjang, dan universitas yang dipilih. Untuk jenjang D4, biayanya tidak berbeda jauh dengan pendidikan sarjana atau Strata 1.
Jika kamu tertarik untuk mengambil pendidikan vokasi, biaya tentu menjadi urusan pertama yang perlu disiapkan. Dalam hal ini, kamu bisa memanfaatkan fitur Life Goals dari OCBC.
Life Goals adalah fitur yang dibuat untuk membantu dalam mewujudkan tujuan keuangan, seperti pendidikan. Cara membuat Life Goals juga sangat mudah, kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut:
1. Membuat Life Goals
2. Beli produk investasi dan hubungkan ke Life Goals
3. Pantau progress Life Goals
Segera download OCBC mobile untuk memudahkanmu dalam membuat Life Goals!
Baca juga: Asuransi Pendidikan Anak, Pahami Manfaat & Simulasinya