Memiliki bisnis properti seringkali dianggap sebagai investasi yang menjanjikan. Namun, banyak yang mengira memulai bisnis ini membutuhkan modal yang sangat besar.
Padahal, dengan modal Rp100 Juta, kamu sudah bisa memulai bisnis properti, loh. Bagaimana caranya? Artikel ini akan membahas tentang bagaimana cara memulai bisnis properti dengan modal Rp100 Juta.
Tapi sebelum membahas lebih jauh, mari kita bahas mengapa bisnis properti begitu menarik. Alasan pertama karena nilai investasi properti cenderung stabil dan meningkat dari waktu ke waktu.
Kedua, properti adalah salah satu kebutuhan pokok setiap manusia untuk tempat tinggal. Karena itu, bisnis properti selalu memiliki pasar yang luas dan stabil.
Bisnis properti tidak selalu soal jual beli. Kamu juga bisa menyewakan properti yang kamu punya seperti rumah, kontrakan atau kos sehingga mendapatkan pendapatan pasif secara berkala.
Lalu, bisnis properti apa yang bisa kamu lakukan dengan modal Rp100 Juta? Untuk bisnis properti, dana Rp100 Juta tidak bisa dibilang besar namun juga tidak kecil.
Baca juga: 7 Perbedaan KPR Subsidi dan Nonsubsidi sebelum beli rumah
Karena itu, kamu perlu berhati-hati agar dana modal yang kamu keluarkan tidak menguap begitu saja karena salah perhitungan. Berikut ini cara memulai bisnis properti dengan modal Rp100 Juta.
Jika hanya berbekal Rp100 Juta, agak sulit mendapatkan rumah di perkotaan seperti Jakarta dan sekitarnya. Namun di daerah, mungkin kamu masih bisa mendapatkan sebuah rumah dengan harga Rp100 Juta.
Karena modal kamu hanya sebatas Rp100 Juta, maka sebaiknya mencari properti yang dijual di bawah Rp100 Juta, misalnya Rp80 Juta. Sisa modal yang ada bisa kamu gunakan untuk merenovasi agar lebih menarik.
Setelah itu, tawarkan rumah tersebut untuk disewakan yang harga sewanya bisa kamu sesuaikan dengan harga pasaran di daerah tersebut. Kamu bisa menyewakannya dengan periode bulanan atau tahunan.
Jika rumah tersebut telah memiliki penyewa, maka kamu akan memiliki pendapatan pasif. Jangan lupa sisihkan sebagian untuk biaya perawatan, sekitar 20% dari harga sewa per bulan.
Misalnya harga sewa rumah tersebut Rp1.500.000 per bulan, maka uang yang perlu disisihkan untuk biaya perawatan adalah Rp300 Ribu. Pisahkan keuangan bisnis properti tersebut dengan keuangan pribadi sehari-hari.
Baca juga: Berapa Suku Bunga KPR Saat Ini? Berikut Penjelasannya!
Jangan sampai uang tersebut bercampur dengan keuangan pribadi agar kamu dapat mengetahui berapa keuntungan yang kamu dapatkan dari bisnis properti tersebut.
Jika pendapatan dari bisnis tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, maka hitunglah berapa dana yang bisa kamu gunakan. Misalnya dari Rp1.500.000, kamu akan menggunakannya sebesar 50%.
Artinya, pendapatan tersebut akan kamu gunakan sebesar Rp750 Ribu, biaya perawatan Rp300 Ribu, dan sisanya adalah tabungan yang bisa kamu gunakan untuk mengembangkan bisnis jika sudah terkumpul.
Dengan mengatur pendapatan dengan rumus tersebut, investasi kamu tidak akan mandek dan bisa berkembang. Properti kamu pun akan terus terawat sehingga akan tetap menarik para penyewa.
Jika kamu tidak mendapatkan rumah dengan harga Rp100 Juta, kamu bisa memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk mendapatkan properti. Uang Rp100 Juta yang kamu punya bisa dijadikan down payment atau DP.
Namun kamu perlu berhitung matang jika ingin mengambil langkah ini. Pastikan kamu bisa membayar cicilan KPR rumah meski rumah tersebut tidak mendapatkan penyewa.
Baca juga: Ini Cara Melunasi KPR Lebih Cepat, Untung atau Rugi?
Hal ini agar tidak terjadi kemacetan kredit sehingga rumah kamu akan disita oleh Bank. Bukannya untung, kamu malah akan buntung karena uang DP yang sudah disetor dan aset pun melayang.
Bisnis properti ini juga bisa kamu lakukan dengan modal Rp100 Juta. Kamu bisa mencari rumah yang kondisinya kurang baik namun memiliki lokasi yang baik sehingga laku untuk dijual.
Kamu bisa membeli rumah tersebut dengan harga murah kemudian merenovasinya menjadi lebih baik. Setelah itu, kamu bisa menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Saat ini banyak platform yang menawarkan investasi properti bersama. Dengan cara ini, kamu bisa berinvestasi pada properti yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil.
Namun kamu perlu berhati-hati memilih platform yang menawarkan investasi ini. Jangan sampai kamu menjadi korban penipuan dan modal kamu melayang tak bersisa.
Pilih lokasi yang strategis dan memiliki potensi pertumbuhan nilai properti yang tinggi.
Buat perhitungan yang rinci mengenai biaya pembelian, renovasi, pajak, dan biaya-biaya lainnya.
Manfaatkan fasilitas KPR untuk memaksimalkan penggunaan dana.
Bekerja sama dengan kontraktor, notaris, dan agen properti yang terpercaya.
Buat perencanaan keuangan yang matang agar bisnis properti kamu berjalan lancar.
Baca juga: Syarat KPR Rumah Beserta Langkah-langkah Pengajuannya
Demikian ulasan tentang bisnis properti dengan modal Rp100 Juta yang bisa dilakukan. Namun ingat, semua bisnis baik yang bermodal kecil maupun besar memerlukan perencanaan yang matang.
Selain membuat anggaran operasional yang efisien, kamu juga perlu mengelola keuangan bisnis dengan baik. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah tidak mencampur keuangan bisnis dan pribadi..
Kamu bisa mengelola keuangan bisnis dengan Nyala Bisnis dari OCBC. Selain memiliki rekening untuk mengelola keuangan bisnis, kamu juga bisa mendapatkan mentoring tentang bisnis.
Melalui rekening ini, kamu juga bisa mendapatkan fasilitas kredit usaha untuk mengembangkan bisnis ekspedisi kamu. Salah satu fasilitas kredit yang bisa kamu dapatkan melalui Nyala Bisnis adalah Kredit Usaha dan KTA.
Sejumlah manfaat lain untuk kamu pebisnis yang #BeraniNaikLevel adalah:
Kamu juga bisa memantau keuangan bisnis setiap saat karena semua bisa dikelola melalui aplikasi aplikasi OCBC mobile yang bisa kamu download di Play Store maupun App Store.
Yuk, segera manfaatkan Nyala Bisnis sekarang juga supaya bisnis kamu #BeraniNaikLevel dan berkembang lebih besar!
Baca Juga: 10 Bisnis Online untuk Pelajar Tanpa Modal, Pasti Cuan!