Model bisnis adalah unsur penting dalam membangun perusahaan. Dengan model bisnis, kamu bisa mendapat gambaran tentang bagaimana perusahaan dibentuk, beroperasi, dan menghasilkan.
Istilah model bisnis atau business model sudah dikenal sejak beberapa abad lalu. Pada abad ke-20, para pebisnis memperkenalkan model bisnis “produk-produk terikat”.
Dalam model bisnis itu, perusahaan akan menjual produk dasar pada level harga terendah, bahkan merugi. Namun, perusahaan mematok harga yang jauh lebih tinggi untuk produk isi ulang atau layanan penunjang produk dasar.
Konsep model bisnis ini dikenal dengan istilah “kail dan umpan”. Sebagai contoh ada produk ponsel pada awal-awal kemunculannya.
Saat itu, ponsel sebagai umpan merupakan produk dasar yang dipatok dengan harga yang relatif lebih murah, dibanding kailnya yaitu pulsa.
Seperti diketahui, orang akan membeli ponsel satu kali dalam beberapa tahun, tetapi membeli pulsa setiap kali habis. Jika tidak, ponsel itu tidak akan bisa digunakan.
Saat ini, tipe model bisnis bergantung kepada bagaimana teknologi digunakan. Sebagai contoh, pebisnis di dunia digital cenderung menggunakan model bisnis yang bergantung pada perkembangan teknologi.
Baca juga: Bisnis Raditya Dika yang Bisa Kamu Contoh Biar Makin Cuan!
Lalu apa sih yang dimaksud dengan model bisnis? Istilah model bisnis mengacu pada rencana perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Model bisnis dirancang dengan mengidentifikasi produk atau layanan yang akan dijual oleh perusahaan, target pasar yang diidentifikasi, hingga biaya produksinya.
Sehingga model bisnis memiliki peran penting bagi bisnis baru dan bisnis lama. Model bisnis akan membantu perusahaan menarik investasi, merekrut karyawan, dan memotivasi manajemen dan staf.
Dengan demikian, dunia usaha harus memperbarui model bisnisnya secara berkala. Jika tidak maka mereka akan gagal mengantisipasi tren dan tantangan di masa depan.
Model bisnis juga membantu investor untuk mengevaluasi perusahaan yang mereka minati dan karyawan untuk memahami masa depan perusahaan yang ingin mereka masuki.
Singkatnya, model bisnis adalah rencana tingkat tinggi untuk menjalankan bisnis secara menguntungkan di pasar tertentu.
Komponen utama model bisnis adalah nilai. Artinya, perusahaan harus mendeskripsikan barang atau jasa yang ditawarkan dan mengapa barang atau jasa tersebut diinginkan oleh pelanggan atau klien.
Idealnya nilai barang atau jasa tersebut harus dinyatakan dengan cara mengeksplorasi perbedaan dan keunggulan dari kompetitor.
Baca juga: Bisnis bisa rugi akibat tiruan email “resmi”
Seperti dikemukakan di atas, ada banyak model bisnis yang sekarang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Seiring dengan pesatnya digitalisasi, model bisnis diklasifikasikan ke dalam jenis teknologi dan pendekatan yang digunakan perusahaan.
Berikut ini beberapa jenis model bisnis yang berkembang dan digunakan perusahaan besar di dunia.
Dalam model bisnis ini, pelanggan membayar biaya berulang (biasanya bulanan atau tahunan) untuk akses ke produk atau layanan.
Model bisnis ini marak digunakan oleh perusahaan-perusahaan OTT seperti Netflix, Disney+ Hotstar, WeTV, dan sebagainya.
Dalam model ini, perusahaan menawarkan layanan dasar secara gratis dan mengenakan biaya untuk fitur premium yang lebih lengkap.
Perusahaan yang menggunakan model bisnis ini adalah platform streaming musik Spotify. Kamu bisa memanfaatkan layanan dasar Spotify secara gratis, tetapi bisa berlangganan Spotify Premium untuk pengalaman tanpa iklan.
Model bisnis ini diterapkan dengan produk atau layanan dijual langsung kepada konsumen melalui platform online. Contohnya sangat banyak, seperti Amazon, Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, Lazada, dan sebagainya.
Perusahaan dengan model bisnis ini menyediakan platform di mana penjual dan pembeli dapat bertransaksi satu sama lain. Contoh perusahaan yang menggunakan model bisnis ini adalah eBay.
Model bisnis ini melibatkan penjualan langsung produk fisik atau aset kepada pelanggan. Contohnya Apple yang menjual produk teknologi seperti iPhone, MacBook, dan iPad langsung kepada konsumen melalui toko fisik dan online.
Dalam model ini, perusahaan (franchisor) memberikan hak kepada individu atau kelompok (franchisee) untuk menjalankan bisnis menggunakan merek, model, dan proses yang telah terbukti sukses. Contohnya McDonald’s, Alfamart, Indomaret, dan seterusnya.
Baca juga: Bisnis Internasional: Pengertian, Hambatan & Tahapan Memulai
Model bisnis adalah fondasi utama dari keberhasilan suatu usaha. Berikut adalah beberapa manfaat model bisnis bagi perusahaan.
Model bisnis memberikan panduan strategis yang jelas bagi perusahaan, membantu dalam menentukan arah bisnis, termasuk bagaimana perusahaan menciptakan nilai, mendapatkan pendapatan, dan mempertahankan keberlanjutan.
Dengan model bisnis yang baik, kamu bisa lebih memahami target pasar, kebutuhan pelanggan, dan bagaimana produk atau layananmu dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Model bisnis yang terstruktur dengan baik memungkinkan operasional bisnis berjalan lebih efisien. Kamu bisa mengidentifikasi proses yang bisa dioptimalkan, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas.
Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, model bisnis yang fleksibel memudahkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, atau regulasi.
Kemampuan untuk menyesuaikan model bisnis dengan cepat akan memberikan keunggulan kompetitif dan membantu bisnis tetap relevan.
Investor lebih tertarik pada bisnis yang punya memiliki model bisnis jelas dan meyakinkan.
Dengan menunjukkan bagaimana bisnismu akan menghasilkan pendapatan dan keuntungan, kamu bisa meningkatkan daya tarik bagi investor, memudahkan penggalangan dana, dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
Baca juga: Bisnis Microfinance, Solusi Penggerak Inklusi Keuangan Nasional
Model bisnis berlaku pada usaha di semua level. Artinya, nggak harus perusahaan besar yang punya model bisnis, melainkan usaha kecil pun juga sama.
Selain model bisnis, pengelolaan keuangan bisnis juga sangat penting untuk memastikan usaha berjalan lancar. Kamu perlu bantuan layanan perbankan yang menunjang hal ini.
Sebagai rekomendasi, kamu bisa memanfaatkan layanan Nyala Bisnis dari OCBC. Nyala Bisnis adalah layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu, dengan tiga keunggulan, yaitu dua rekening terpisah dalam satu layanan, bebas biaya transaksi, dan solusi digital yang bisa dinikmati.
Dalam pengelolaan dana, Nyala Bisnis menawarkan rekening bisnis yaitu Giro Business Smart dan pribadi melalui Tanda 360. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan transaksi valas mudah dengan kurs kompetitif via OCBC mobile.
Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi, meliputi:
Selain itu, Nyala Bisnis juga menawarkan reward untuk setiap dana masuk hingga Rp25 Ribu sesuai dengan level Nyala Bisnis masing-masing.
Di samping pengelolaan keuangan, Nyala Bisnis juga membuka akses pinjaman kepada pelaku UMKM. Ada dua produk pinjaman yang ditawarkan yaitu KTA Cashbiz dan Kredit Usaha.
KTA Cashbiz memungkinkan pelaku UMKM untuk mendapatkan pinjaman hingga Rp200 Juta, tenor hingga 3 bulan, dan pengajuan yang mudah secara online. Sementara Kredit Usaha menyediakan akses pinjaman hingga Rp500 Juta, bunga ringan hingga 0%, dan proses pengajuan yang mudah dan cepat.
Keunggulan Nyala Bisnis lainnya, nasabah bisa mendapat akses pada Layanan Digitalisasi Bisnis. Ada beberapa kemudahan yang ditawarkan layanan ini, meliputi Sistem Manajemen ERP, Gerbang Pembayaran, dan Sistem Loyalitas.
Kemudian, Nyala Bisnis juga menawarkan Business Fitness Solution yang berguna untuk mengecek kesehatan keuangan bisnis, rekomendasi agar bisnis selalu Fit, hingga akses pada kelas-kelas finansial untuk bisnis.
Tunggu apalagi, kamu yang sedang merintis usaha atau bisnis UMKM, yuk buka Nyala Bisnis sekarang juga melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya!
Baca juga: Bank Keliling: Definisi, Legalitas, Cara Pinjam, dan Alternatif Lainnya