Pelajari perbedaan cara kerja tabungan syariah dan konvensional untuk menentukan mana yang paling sesuai kebutuhan!
Secara definisi, tabungan konvensional adalah produk simpanan yang dijalankan menggunakan sistem perbankan umum dengan skema bunga sebagai imbal hasil.
Saldo yang disimpan akan berkembang karena bank memberikan bunga berdasarkan persentase tertentu dari total dana. Sistem operasionalnya mengikuti ketentuan perbankan nasional dan mekanisme pasar.
Dana yang dihimpun dapat digunakan bank untuk kegiatan komersial, seperti penyaluran kredit. Nasabah mendapatkan kemudahan bertransaksi, mulai dari tarik tunai, transfer, pembayaran, hingga akses digital banking, dengan struktur biaya dan bunga yang sudah diatur bank.
Sementara tabungan syariah adalah produk simpanan yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah, tanpa bunga, dan menggantinya dengan akad seperti wadiah (titipan) atau mudharabah (bagi hasil).
Imbal hasil yang diterima nasabah berasal dari pembagian keuntungan atas aktivitas produktif bank, bukan dari bunga. Dana yang dihimpun hanya boleh digunakan untuk kegiatan yang sesuai syariah, sehingga proses penyalurannya lebih terkontrol.
Nasabah tetap mendapatkan kemudahan transaksi seperti tabungan biasa, tetapi seluruh mekanisme dijalankan di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah agar tetap sesuai dengan aturan syariat.
Baca juga: Lembaga Pembiayaan: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis & Contoh
Perbedaan Tabungan Konvensional dan Syariah
Lalu apa perbedaan antara tabungan konvensional dan syariah? Berikut beberapa di antaranya!
1. Sistem Imbal Hasil
Tabungan konvensional menggunakan bunga yang persentasenya ditentukan bank. Saldo nasabah akan bertambah sesuai tingkat bunga yang berlaku.
Sedangkan tabungan syariah tidak memakai bunga karena dianggap riba. Imbal hasil diberikan melalui sistem bagi hasil (nisbah) berdasarkan keuntungan yang diperoleh bank dari aktivitas usaha yang sesuai prinsip syariah.
Mekanismenya membuat tabungan syariah memiliki potensi hasil yang berubah-ubah, sedangkan tabungan konvensional cenderung lebih stabil.
2. Akad atau Dasar Perjanjian
Tabungan konvensional menggunakan perjanjian umum perbankan tanpa akad khusus. Tabungan syariah memakai akad sesuai prinsip Islam, seperti wadiah (titipan) atau mudharabah (kerja sama investasi).
Akad ini menentukan bagaimana dana dikelola, bagaimana bank memperoleh keuntungan, serta bagaimana imbal hasil diberikan. Perbedaan akad menjadi dasar utama yang membuat operasional kedua jenis tabungan berjalan dengan prinsip yang berbeda.
Baca juga: Mengenal Jenis Jenis Tabungan dan Fungsinya, Yuk Simak!
3. Penggunaan Dana oleh Bank
Tabungan konvensional memberikan keleluasaan bagi bank dalam menyalurkan dana untuk berbagai kegiatan komersial, termasuk kredit berbunga.
Adapun tabungan syariah membatasi penggunaan dana hanya untuk kegiatan yang halal dan tidak melanggar prinsip syariah. Semua penyaluran pembiayaan harus lolos pengawasan Dewan Pengawas Syariah.
4. Biaya dan Penjaminan
Tabungan konvensional mengenakan biaya administrasi yang besarnya ditentukan kebijakan bank. Tabungan syariah bisa menetapkan biaya administrasi, tetapi harus berdasarkan prinsip keadilan dan transparansi sesuai syariah.
Untuk penjaminan, keduanya sama-sama dijamin LPS selama memenuhi ketentuan. Perbedaan paling terasa ada pada struktur biaya dan cara perbankan menjelaskan fee kepada nasabah, di mana tabungan syariah wajib menghindari praktik yang mengarah pada bunga terselubung.
Itulah ulasan mengenai beda tabungan konvensional dan syariah. Kamu juga bisa loh punya kedua jenis tabungan tersebut untuk keperluan masing-masing yang disesuaikan.
Caranya mudah. Jadilah nasabah OCBC, karena juga memiliki Unit Syariah yang menawarkan produk perbankan syariah seperti simpanan, pembiayaan, layanan, proteksi, serta investasi!
Baca juga: Kredit UMKM Adalah: Tujuan, Syarat, hingga Caranya