Individu

Mengenal BRICS: Sejarah, Anggota, dan Keuntungan Indonesia Bergabung

20 Nov 2024 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Menteri Luar Negeri Sugiono secara resmi telah mengajukan keinginan Indonesia untuk menjadi anggota kelompok ekonomi BRICS. Hal itu disampaikan Sugiono saat hadir dalam KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024).

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat, pengajuan menjadi anggota BRICS tidak hanya disampaikan secara lisan dalam KTT tersebut.

Roy mengatakan, Indonesia juga menyampaikan keinginan keanggotaan itu melalui surat yang diajukan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

Lebih lanjut Roy menjelaskan, Menlu Sugiono dalam pertemuan tersebut menekankan pentingnya kerja sama dengan negara-negara BRICS dan negara-negara dunia selatan.

“Seperti penegakan hak atas pembangunan berkelanjutan, juga kerja sama untuk mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini,” katanya dikutip dari Kompas, Selasa (12/10/2024).

Baca juga: KSEI Adalah: Sejarah, Tugas, dan Layanannya

Apa Itu BRICS?

Kamu yang tidak mengikuti isu ini pasti bertanya, apa sih BRICS itu? BRICS adalah singkatan dari Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa.

BRICS merupakan organisasi antarpemerintah yang dibentuk untuk menyoroti peluang investasi. Namun dalam perjalanannya, BRICS berkembang menjadi blok geopolitik, dan anggotanya bertemu setiap tahun.

Hubungan bilateral di antara BRICS dilakukan khususnya berdasarkan pada prinsip non-intervensi, kesetaraan, dan saling menguntungkan. Saat ini, anggota BRICS adalah terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab.

BRICS berdiri pada tahun 2009. Saat itu, negara-negara pendirinya, yaitu Brazil, Rusia, India, dan China mengadakan KTT di Rusia dan menamakan diri mereka sebagai BRIC.

Pada tahun berikutnya, Afrika Selatan mengajukan diri untuk menjadi anggota BRIC. Lalu tahun 2011, Afrika Selatan resmi menjadi anggota, dan nama organisasi kemudian diubah menjadi BRICS.

Adapun Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab menghadiri KTT pertama mereka sebagai negara anggota pada KTT tahun 2024 di Rusia. Arab Saudi belum bergabung secara resmi, tetapi berpartisipasi dalam kegiatan BRICS sebagai negara yang diundang.

Baca juga: Cara Menjadi Pengusaha Sawit: Panduan untuk Pemula

Potensi Ekonomi BRICS

Jika digabungkan, negara-negara anggota BRICS mencakup sekitar 30% permukaan bumi dan 45% populasi global.

Afrika Selatan memiliki ekonomi terbesar di Afrika, sedangkan Brasil, India, dan Tiongkok termasuk di antara 10 negara terbesar di dunia berdasarkan populasi, luas wilayah, dan produk domestik bruto (PDB) nominal.

Sementara berdasarkan paritas daya beli, Rusia muncul sebagai ekonomi terbesar di Eropa pada tahun fiskal terakhir.

Kelima negara anggota awal tersebut merupakan anggota G20, dengan PDB nominal gabungan sebesar US$28 Triliun (sekitar 27% dari produk dunia bruto), total PDB (PPP) sekitar US$65 Triliun (33% dari PDB PPP global), dan diperkirakan US$5,2 Triliun dalam cadangan devisa gabungan (per 2024).

Negara-negara BRICS dianggap sebagai pesaing geopolitik terdepan bagi blok G7 yang terdiri dari negara-negara maju terkemuka.

Anggapan sebagai pesaing ini akibat dari inisiatif-inisiatif yang dilakukan seperti New Development Bank, BRICS Contingent Reserve Arrangement, BRICS Pay, BRICS Joint Statistical Publication, dan mata uang cadangan keranjang BRICS.

Baca juga: Dropshipper atau Reseller, Mana yang Lebih Cuan?

Mata Uang BRICS

Pada KTT BRICS 2023 di Afrika Selatan, negara-negara BRICS berkomitmen untuk mempelajari kelayakan adanya mata uang bersama baru atau yang serupa.

Perdagangan internasional yang lebih mudah dan adil, serta pengurangan besar dalam biaya transaksi akan menjadi beberapa alasan mengapa negara-negara tersebut dapat membentuk serikat mata uang.

Selain itu, BRICS juga memiliki sistem pembayaran khusus melalui BRICS Pay. Inisiatif ini dimulai pada KTT BRICS 2015 di Rusia, yang saat itu para anggota membicarakan sistem pembayaran yang akan menjadi alternatif bagi sistem SWIFT.

Tujuannya adalah untuk awalnya beralih ke penyelesaian dalam mata uang nasional. Bank Sentral Rusia menyoroti manfaat utamanya sebagai cadangan dan redundansi jika terjadi gangguan pada sistem SWIFT.

Itulah ulasan mengenai apa itu BRICS dan alasan Indonesia bergabung di dalamnya. Kamu bisa mendapat informasi menarik lain seputar keuangan dan perbankan dengan membuka laman Article OCBC.

Baca juga: Perbedaan Pajak dan Retribusi, Sudah Tahu?

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
OCBC mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Segala Kemudahan Ada
di Satu Genggaman

Nikmati berbagai layanan kartu OCBC sesuai kebutuhan Anda

Artikel Terbaru

$name
  • Individu
  • Nyala

$name

15 Des 2025
Cara Menghindari Penipuan Online Menggunakan Kartu Kredit
  • Individu
  • Nyala

Cara Menghindari Penipuan Online Menggunakan Kartu Kredit

15 Des 2025

Berikut beberapa tips melindungi data kartu kredit di era transaksi digital agar tetap aman dan bebas risiko!

Apa Itu BI Checking (SLIK OJK) dan Cara Mengeceknya
  • Individu
  • Nyala

Apa Itu BI Checking (SLIK OJK) dan Cara Mengeceknya

13 Des 2025

BI Checking menjadi salah satu syarat pengajuan kredit. Saat ini namanya diubah menjadi SLIK OJK. Yuk cari tahu apa itu dan bagaimana cara mengeceknya!

KPR Fixed vs Floating: Pilih yang Mana?
  • Individu
  • Nyala

KPR Fixed vs Floating: Pilih yang Mana?

13 Des 2025

Bandingkan KPR bunga fixed dan floating untuk mengetahui mana yang paling sesuai kebutuhan jangka panjang!

Kemudahan Transaksi Perbankan di Ujung Jari

Download OCBC mobile sekarang!