Apa Itu Refinancing dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pelajari apa itu refinancing dan cara kerjanya untuk mendapatkan bunga lebih rendah dan cicilan lebih ringan!

Refinancing adalah sebuah prosedur legal untuk mengganti pinjaman lama dengan pinjaman baru, dengan beberapa pembaruan seperti bunga yang lebih kecil atau tenor yang lebih panjang.

Dengan pembaruan-pembaruan tersebut, maka kamu akan mendapatkan cicilan bulanan yang lebih ringan dari sebelum refinancing dilakukan. Sehingga kamu bisa menjaga agar tetap mampu membayar cicilan hingga tenor pinjaman berakhir.

Cara kerja refinancing dimulai ketika kamu merasa cicilan saat ini terlalu berat atau suku bunga di bank lain lebih murah. Bank baru akan menilai kualitas kredit, penghasilan, serta nilai jaminan.

Jika dinyatakan layak, bank akan menerbitkan pinjaman baru untuk melunasi pinjaman lama di bank sebelumnya. Setelah kredit lama lunas, kamu sebagai debitur beralih ke kredit baru dengan syarat yang lebih sesuai kebutuhan.

Dalam beberapa kasus, refinancing juga memberikan ruang untuk mengambil tambahan dana apabila nilai agunan sudah naik jauh dibanding nilai pinjaman awal. Dengan alur seperti ini, refinancing membantu memperbaiki arus kas tanpa perlu menjual aset yang sedang dijaminkan.

Baca juga: Apa itu Debt to Income Ratio? Ini Rumus & Cara Menghitungnya

Tanda Kamu Harus Refinancing

Refinancing bukan cuma untuk satu utang. Ada yang melakukan refinancing dengan menggabungkan beberapa pinjaman menjadi satu, dengan tujuan agar pengelolaan utang lebih simpel.

Pertanyaannya, kapan harus melakukan refinancing terhadap utang atau pinjaman yang kamu miliki? Berikut beberapa kondisi yang menandakan sudah waktunya refinancing.

1. Suku Bunga Pasar Turun Signifikan

Refinancing layak dipertimbangkan ketika suku bunga acuan di pasar mengalami penurunan cukup besar dibandingkan saat pertama kali kamu mengambil pinjaman.

Misalnya, kamu dulu mengambil KPR dengan bunga 12% per tahun, tapi sekarang bank menawarkan bunga hanya 8%. Selisih 4% itu bisa menghemat jutaan rupiah per tahun, apalagi untuk tenor panjang.

Dalam kondisi seperti ini, refinancing bisa jadi strategi cerdas untuk menekan beban bunga dan mempercepat pelunasan.

2. Beban Cicilan Terasa Terlalu Berat

Jika kondisi keuangan berubah, seperti pendapatan berkurang, cicilan bulanan bisa terasa makin berat. Refinancing bisa jadi solusi untuk memperpanjang tenor atau menurunkan bunga agar cicilan bulanan lebih ringan.

Dengan begitu, kamu bisa menjaga arus kas tetap sehat. Namun, perlu diingat bahwa memperpanjang tenor berarti total bunga yang dibayar bisa lebih besar, jadi tetap perlu perhitungan matang.

3. Punya Banyak Utang dengan Bunga Tinggi

Refinancing juga bisa jadi jalan keluar jika kamu punya beberapa pinjaman dengan bunga tinggi seperti kartu kredit, pinjaman online, atau kredit tanpa agunan.

Dengan menggabungkannya menjadi satu pinjaman baru yang bunganya lebih rendah, beban cicilan bisa lebih mudah dikontrol dan pengelolaan keuangan jadi lebih teratur.

Langkah ini sering disebut debt consolidation, dan cocok buat kamu yang ingin keluar dari lingkaran utang berbunga tinggi tanpa kehilangan kendali atas arus kas bulanan.

Baca juga: Cara Mengajukan Pinjaman Renovasi Rumah, Ini Syaratnya!

Contoh Refinancing

Belum terbayang bagaimana refinancing bekerja? Berikut beberapa ilustrasinya dalam kredit rumah, mobil, dan pinjaman lainnya!

1. Refinancing Kredit Rumah (KPR)

Bayangkan kamu punya KPR dengan bunga 12% dan cicilannya mulai terasa berat setiap bulan. Di tahun kelima, kamu melihat ada bank lain yang menawarkan bunga sekitar 8%, sementara nilai rumah kamu sudah naik dibanding saat pertama membeli.

Situasi ini bikin refinancing jadi opsi yang masuk akal. Kamu kemudian mengajukan penilaian ulang ke bank baru. Mereka mengecek kondisi rumah, riwayat pembayaran KPR kamu, dan kemampuan finansial kamu secara keseluruhan.

Setelah dinyatakan layak, bank baru melunasi sisa KPR lama kamu dan menggantinya dengan KPR baru yang bunganya lebih rendah. Dampaknya, cicilan bulanan langsung terasa lebih ringan.

2. Refinancing Kredit Mobil

Kamu punya kredit mobil dengan bunga 13% selama lima tahun. Setelah 2 tahun berjalan, kamu melihat perusahaan pembiayaan lain menawarkan bunga lebih rendah, sekitar 8–9%.

Refinancing menjadi cara untuk menurunkan cicilan dan membuat arus kas lebih lega. Perusahaan pembiayaan baru akan menilai kondisi mobil kamu, mengecek riwayat cicilan, dan melihat stabilitas pemasukan kamu.

Begitu disetujui, mereka melunasi sisa kredit mobil kamu di perusahaan lama, lalu menerbitkan kredit baru dengan bunga lebih murah. Hasilnya, kamu tetap pakai mobil yang sama, tetapi cicilan per bulannya jadi lebih ringan dan tidak memberatkan keuangan kamu.

3. Refinancing Pinjaman Lain

Misalnya kamu punya kredit multiguna berbunga 14% dengan jaminan rumah. Dua sampai tiga tahun berlalu, nilai rumah kamu naik dan ada bank lain yang menawarkan bunga 10%.

Kesempatan ini bisa kamu manfaatkan untuk refinancing supaya cicilan turun. Bank baru akan melakukan appraisal ulang, memeriksa skor kredit kamu, melihat mutasi rekening, dan memastikan riwayat pembayaran kamu sebelumnya rapi.

Setelah semuanya lolos, bank baru akan memberikan kredit baru untuk menutup kredit lama. Kamu kemudian membayar cicilan baru yang bunganya lebih rendah.

Itulah ulasan mengenai refinancing dan bagaimana cara kerjanya. Kamu sedang perlu dana dan perlu pinjaman? Sekarang mengajukan pinjaman itu mudah banget melalui aplikasi OCBC mobile.

Dengan aplikasi ini, kamu bisa ajukan pinjaman sesuai kebutuhan, mulai dari KPR, Kredit Mobile, Kredit Multiguna, KTA, mengajukan kartu kredit, dan sebagainya.

Download OCBC mobile sekarang juga dan rasakan kemudahan mengajukan pinjaman hanya lewat HP!